Love By Coma

C LBC

Authors

THE SEONSAENGNIM

*AINI*

Main Cast

Anggraini Kim (OC)

Cho Kyuhyun as Cho Kyuhyun Super Junior

Genre

Romance, Comedy?

Rating

PG 15

Author’s Pov

FIVE SIX SEVEN EIGHT

Suara seorang namja menginstruksi rekannya dalam sebuah latihan dance.

“CUKUPPP…..HENTIKANNN. Hahhhh Kyu, kenapa gerakanmu selalu salah eoh? sudah 8 tahun kau bergabung dengan Super Junior tapi masih saja gerakanmu seperti robot? Aigo, kenapa sparkyu begitu bodoh telah menggilaimu”omel namja yang tak lain adalah Donghae karena gerakan Kyuhyun yang sejak tadi selalu salah dan kaku.

“Yakkkk ikan, kau jangan menyalahkanku. Salahkan dirimu yang terlalu cepat” teriak Kyuhyun tak terima atas perkataan Donghae.

“Dasar dongsaeng kurang ajar. Percuma saja melawan mulut tajammu itu. Ingat Kyu, kita harus perform sebagus mungkin di SS6 Tokyo bulan depan. Sebenarnya ada apa denganmu eoh? biasanya gerakanmu tak sehancur ini. Apa kau sedang memiliki masalah?”

“Masalahku sangat rumit hyeong” Kyuhyun melembutkan suaranya, ia teringat dengan masalah yang menimpanya saat ini.

“Memangnya apa masalahmu Kyu? ayolah ceritakan padaku, mungkin saja aku bisa membantumu”

“Appa menjodohkanku dengan seorang yeoja yang tak kukenal.Padahal aku saja belum sepenuhnya berhasil menata hatiku yang baru saja putus dengan Qian. Appa tidak setuju kalau aku menjalin hubungan asmara dengan sesama artis. Karena itu, appa menjodohkanku. Dan parahnya, kata appa, yeoja itu bukanlah orang asli Korea. Hahhhh eoteokhe???”

“Mwo? orang mana yeoja itu Kyu?”

“Yeoja itu campuran Korea-Indonesia. Bagaimana kalau yeoja itu tidak sesuai dengan yang aku inginkan? Hahhhhh” Kyuhyun yang frustasi membuang nafas beratnya.

“Kau terima saja Kyu, mungkin inilah jalan yang terbaik dari Tuhan untuk menyembuhkan patah hatimu itu apalagi yeoja itu campuran Indonesia. Aku yakin dia pasti sangat cantik. Bukankah kita berulangkali melakukan super show disana? kulihat yeoja disana memiliki wajah yang cantik alami tanpa OPLAS yang banyak dilakukan yeoja disini”

“Tapi cinta itu tidakhanya berlandaskan wajah saja, hyeong”

“Eum, kau benar. Tapi tidak ada salahnya kan kau menerimanya dulu? kalau kau tidak menyukainya, kau cukup berbicara jujur pada yeoja itu. Dengan begitu, tidak akan ada yang tersakiti akibat masalah ini”

“Mungkin hyeong benar, dengan menerimanya mungkin aku bisa melupakan Qian” Kyuhyun yang biasanya tidak menerima dengan mudah saran dari Donghae, akhirnya hanya bisa mengiakan saja. Yach, selama ini Kyuhyun hanya bisa menerimadengan mudah saran dari Sungmin tetapi saat ini dia tidak bisa mendapatkannya karena Sungmin sedang WAMIL.

“Lalu, bagaimana dengan Eun Soo? bukankah kau tau kalau dia menyukaimu? kenapa kau tidak menegaskan padanya kalau memang kau tidak menyukainya” Donghae bertanya pada Kyuhyun tentang Shin Eun Soo yang merupakan sepupu dari Kyuhyun yang selalu mengejar-ngejar Kyuhyun sejak Eun Soo menamatkan kuliahnya 2 tahun lalu. Eun Soo merupakan putri dari Shin Jae Jong, seorang dokter ternama di rumah sakit Seoul yang merupakan suami dari imonya Kyuhyun, Lee Cho Reong.

“Kau kan sudah tau perasaanku padanya, hyeong. Aku hanya menganggapnya sebagai dongsaengku, dan perasaan itu tidak mungkin pernah berubah sampai kapanpun. Aku sudah mengatakan padanya berkali-kali. Tetapi masih saja dia melakukannya. Itu wajar saja karena aku begitu tampan dan sempurna” jelas Kyuhyun dengan tingkat percaya diri berlebihan.

PLETAKKKK

“Yakkk ikan pabo, kenapa kau memukulku, eoh?”teriak Kyuhyun kesal.

“Neo….tidak hanya mulutmu yang tajam tapi percaya dirimu yang lebih menyeramkan daripada apapun”

Akhirnya pertengkaran mereka membuat Kyuhyun kembali seperti semula. Kesedihannya musnah sudah.Di ruangan itu memang hanya ada mereka berdua. Mereka memutuskan berlatih lebih intensif karena mereka memiliki kekurangan yang hanya bisa diatasi dengan trik-trik tertentu. Suara Donghae yang sengau dan Kyuhyun yang kaku dengan dancenya, membuat mereka berpikir keras untuk menutupi kekurangan itu.

***

Kyuhyun memutuskan untuk mengantar nunanya menjemput yeoja yang akan dijodohkan dengannya. Awalnya, ia menolak ajakan Ahra. Namun perkataan Donghae waktu itu telah membuka pikirannya untuk mencoba terlebih dulu mengenal yeoja itu.

Mereka berdua telah menunggu selama 2 jam di bandara. Akan tetapi, orang yang ditunggu-tunggu tak kunjung menampakkan batang hidungnya.

“Yakkk nuna, kenapa lama sekali? apa appa mengerjai kita?”teriakan kesal Kyuhyun membuat banyak pasang mata menatapnya dengan penuh curiga. Mereka mengira, orang yang mereka lihat ini adalah salah satu teroris yang sedang melarikan diri di negara mereka. Bagaimana tidak, kaca mata hitam besar, masker yang menutup sebagian wajah dan wik, setia bertengger di wajah Kyuhyun membuat tidak ada celah pun kulit wajahnya menyapa bebas udara di sekitar. Yah, Kyuhyun saat ini tengah menyamar dengan tujuan agar dirinya tidak dikenali orang. Bukannya berhasil, tetapi usahanya gagal akibat ulahnya sendiri.

PLETAKKK “Diam pabo!! kau ingin semua orang mengejarmu?” belum sempat Kyuhyun melancarkan protesnya, Ahra terlebih dulu berbisik ke arahnya. Kyuhyun hanya bisa diam membisu mendapat perlakuan dari nunanya karena ia tau, kalau ia tidak akan pernah bisa melawan Cho Ahra, nunanya.

“Gaja kita pulang!!! kepalaku sudah pusing melihatmu mondar-mandir seperti cacing kepanasan” ucap Ahra sambil menarik tangan dongsaengnya itu.Wajah Kyuhyunseketika berubah ceria mendengar ajakan Ahra. Dia memang sangat tidak senang bila disuruh menunggu, apalagi saat ini PSPnya lupa dibawanya.

***

Kyuhyun’s Pov

Baru saja aku ingin mengenal yeoja itu tapi dia malah membuatku kesal sebelum bertemu dengannya. Dasar yeoja sialannnnn, lihat saja! aku akan menolak keras perjodohan ini. Bisa-bisanya dia tidak datang padahal aku dan nuna sudah 2 jam menunggunya. Akan aku pikirkan bagaimana berbicara pada appa nanti

“Yak pabo, kenapa kau menyeriangai seperti itu? ada ide jahat apa di kepalamu itu? jangan bilang kau berencana menolak perjodohan ini! daripada berpikir yang tidak penting, lebih baik kau perhatikan jalan di depanmu itu!!!” Hahhh selalu saja nuna mengetahui apa yang aku pikirkan

“KYU, AWASSSSSSSS” BRUG. Teriakan nuna membuatku tersadar kalau saat ini mobilku telah menghantam sesuatu. Semoga saja tidak menabrak seseorang. Bagaimana kalau hal ini sampai terjadi? bisa-bisa nama baikku dan super junior tercoreng. Andwaeee…….aku memutuskan melihat apa yang telah terjadi. Mataku membulat saat melihat seorang yeoja bersimbah darah di depan mobil.

“Nu…..nu….na, gawat” ucapku terbata memanggil nuna yang masih duduk di mobil karena aku melarangnya untuk keluar. Jalanan ini tampak sepi apalagi hari sudah malam. Yah, sekarang jam tanganku menunjukkan angka 23.00.

“Kyu, kau jangan panik. Kita bawa yeoja ini ke rumah agar tidak ada yang tau kalau kau telah menabrak seseorang!!!” perintahnya saat mengetahui apa yang terjadi. Aku tidak tau apakah nuna juga terkejut sama sepertiku atau tidak. Tapi kulihat nuna terdiam sejenak dan membulatkan matanya. Nuna benar, yeoja ini harus kubawa ke rumah jangan sampai kekhawatiranku tadi menjadi kenyataan. Tenang Kyu……kau pasti bisa menangani masalah ini.

“Ye, nuna” jawabku yang langsung menggendong yeoja itu ke dalam mobil.

***

“Kyu, tenanglah. Shin ajeossi sedang memeriksa yeoja itu” ucap nuna menenangkanku. Saat ini aku cemas menunggu Shin ajeossi yang tengah memeriksa yeoja itu.Aku tidak tau siapa yeoja itu, Ahra nuna sudah mencari-cari kartu identitasnya namun tidak ada satupun yang bisa menjelaskan siapa dia.

“Eoh. Ajeossi, bagaimana keadaannya? apa ada luka serius yang dideritanya? apa dia baik-baik saja?” rentetan pertanyaan kulontarkan ketika mataku menangkap sosok Shin ajeossi keluar dari kamarku.

“Dia koma. Setelah kuperiksa, tidak hanya luka akibat benturan saja yang kutemukan. Ada luka lain yang kuyakini akibat suatu pukulan tapi aku tidak dapat memperkirakan secara pasti karena baru kali ini aku melihatnya” jelas Shin ajeossi.

“MWOOOO” aku berteriak tak percaya dengan penuturannya.

“Lalu apa yang harus dilakukan untuk menyelamatkannya ajeossi? apa kita harus membawanya ke rumah sakit untuk mendapat penanganan yang lebih intensif?” tanya nuna menginterupsi teriakanku.

“Tidak perlu, cukup rawat saja disini karena tidak ada alat medis yang dapat menganalisa luka yang dialaminya. Kita hanya perlu memasangkan alat-alat untuk membantunya tetap bernafas”

“Apa dia akan sadar ajeossi?” tanyaku.

“Kita hanya bisa menunggunya. Kalian bersabarlah, aku akan sering-sering kemari untuk memeriksanya”

“Gomawo ajeossi” ucapku dan nuna bersamaan.

***

“Nuna-ya, apa tidak sebaiknya yeoja ini aku sendiri yang merawatnya? Bagaimana kalau appa dan eomma tahu anaknya tak bertanggung jawab atas apa yang telah dilakukan”

Saat ini aku dan nuna sedang berada di ruang keluarga untuk membicarakan apa yang harus kami lakukan selanjutnya.

“Kau tenang saja Kyu, aku sudah memberitahu appa dan eomma masalah ini”

“Mwo? Neo micheossoe?” teriakku histeris dengan apa yang telah nuna katakan.

“Aish, selain kurang ajar kau juga ingin membuatku pergi ke THT, eoh? teriakanmu bisa menyebabkan ayam tetangga mati, pabo. Appa dan eomma tidak marah padamu, mereka hanya ingin tahu seberapa besar tanggung jawabmu atas masalah ini. Mereka ingin untuk sementara sampai yeoja itu sadar, kau harus tinggal di rumah ini”

“Hahhh lalu bagaimana dengan latihanku? Sebentar lagi aku harus show di Tokyo” ucapku pasrah.

PLETAKKK..nuna kembali memukul kepalaku. “Siapa yang menyuruhmu untuk tidak latihan, pabo. Apa masalah ini membuat seorang Cho Kyuhyun kehilangan kecerdasannya? Mereka hanya ingin kau tinggal disini untuk sementara waktu dan bukannya melarangmu latihan. Kau bisa latihan kapanpun”

“Aish…jinja…bisakah nuna tidak memukul kepalaku, eoh? tidak tahukan nuna kalau kepalaku ini merupakan aset yang berharga?” ucapku kesal mendapat perlakuannya.

“Berbicara padamu membuatku mengantuk. Aku pergi ke kamar dulu. Kau jagalah yeoja itu. Jaljayo saengi-ya, saranghae”

“Nado” jawabku. Itulah yang kusukai dari nuna. Dia memang sedikit keras padaku tetapi aku sangat tahu kalau dia sangat mencintaiku.

Kulangkahkan kakiku menuju kamarku di rumah ini. Kamar tempatku dulu sebelum pindah ke dorm. Tidak ada yang berubah dari kamar ini. Walaupun tinggal di dorm, aku masih sangat sering menempati kamar ini bila pulang ke rumah.

Kuperhatikan wajah yeoja yang sedang koma ini. Dia begitu ………… errrr…cantik. Kulit cerahnya, alisnya yang tertata rapi, hidung agak mancung, matanya yang bulan dan bibirnya yang…………seksi. Hatiku menjadi tenang setelah memperhatikannya. Apakah aku menyukainya? Ah-itu tidak mungkin. Bagaimana bisa hal ini terjadi? Namanya saja aku tidak tahu. Lebih baik aku tidur saja. Bukankah besok aku masih harus berlatih dance bersama ikan mokpo itu? bisa-bisa suara sengaunya menyapa telingaku jika aku terlambat.

“Jaljayo” ucapku pada yeoja ini dan dengan lancangnya bibirku tergerak untuk mengecup keningnya. Aku tidak tahu kenapa sejak memandangnya, aku ingin sekali menyentuhnya. Seandainya saja yeoja ini yang dijodohkan denganku, aku pasti akan menerimanya dengan tangan terbuka. Ah sudahlah aku tidak boleh memikirkan yang iya-iya ani yang tidak-tidak maksudku, kekeke.

***

Saat ini aku tidak bisa menggunakan logikaku untuk mencerna apa yang telah kulihat ini. Aku berada di kamarku tetapi nuansanya berbeda, warna putih mendominasi ruangan ini. Kutelusuri ruangan ini untuk mencari tahu kenapa kamarku menjadi seperti ini? Sangat berbeda dari yang tadi.

Tubuhku tidak bisa kugerakkan saat seorang yeoja berpakaian serba putih tersenyum menghampiriku. Yeoja ini, bukankah dia yeoja yang koma? Apa dia sudah sadar dari komanya?

“Oppa, lama sekali oppa menemuiku” ucap yeoja ini.

Apa dia mengenalku? Seingatku, namanya saja aku tidak tahu. Aku tetap tidak berhasil memerintahkan otakku untuk menjawab pertanyaannya. Seluruh sarafku kaku.

“Waeyo oppa? Kenapa oppa tidak menjawabku, eoh? apa oppa masih marah padaku?”

Aigo, kenapa dia bertanya seperti itu padaku? Aku benar-benar tidak mengerti dengan arah pembicaraannya. Someone please help me!!!!! Sparkyu, datanglah kemari!!! Bantu aku mengatasi rasa bingungku ini!!!

“Baiklah, ternyata oppa masih marah padaku, eoh?” ucapnya pasrah dan……..CHUP………dia mengecup kilas bibirku. Siapapun tolong hentikanlah waktu sekarang!!!!!! Aku ingin selalu merasakan yang seperti ini.

Baru saja aku sudah bisa menggerakkan kembali tubuhku tiba-tiba yeoja itu hilang dari pendanganku dan hanya suara lengkingan nuna yang kudengar.

“YAK CHO KYUHYUN PABOOOOO…………PALLI IREONAAAAAAAAAAAAA”

“Aish nuna mengganggu saja” ucapku ketus menanggapi teriakan nunaku ini. Setelah berhasil mengembalikan nyawaku ke tempatnya, baru kusadari kalau aku saat ini sedang berbaring memeluk erat yeoja disampingku ini. Yeoja yang kutabrak, yeoja yang sedang koma, yeoja yang kutemui tadi, dan yeoja yang berhasil membuat logikaku hilang.

“Mwo? Kau masih protes? Tidakkah kau lihat jam dinding itu menunjukkan jam berapa? Dan apa ini? Kau tertidur sambil memeluk erat yeoja yang sedang koma ini. Tak kusangka kalau dongsaengku ini adalah seorang yang pervert” ujar Ahra nuna panjang lebar.

“Yakkk_” belum sempat aku membalasnya, dia sudah berlalu menuju pintu.

“Cepat kau bergegas, pabo. Bukankah kau ada latihan hari ini?” ucapnya sebelum menutup pintu.

“Chagia….annyeong. Aku akan memanggilmu dengan sebutan itu karena aku tidak tahu siapa namamu. Kuharap kau tidak keberatan dengan hal itu. Aku pergi latihan dulu, nanti malam aku akan kembali menemani tidurmu. Kuharap kita akan bertemu kembali seperti tadi” ucapku pada yeoja ini sambil beranjak menuju kamar mandi. Namun langkahku terhenti karena aku merasa ada sesuatu yang terlupakan olehku. Ah-itu…..CHUP….aku mengecup bibirnya singkat seperti apa yang telah dia lakukan padaku.

****

Author’s Pov

Donghae bertanya-tanya ada apa dengan magnaenya itu. Semenjak tiba di tempat latihan, senyum sumringah sangat setia bertengger di wajah Kyuhyun saat ini. Padahal kemarin saja, Kyuhyun tidak bisa memfokuskan pikirannya sampai-sampai Donghae kesal dibuatnya. Tak hanya donghae yang memiliki perasaan itu, member suju yang lainpun merasa ada yang aneh dengan magnaenya itu.

Heechul yang sudah tidak tahan dengan keadaan itu, akhirnya mengeluarkan pertanyaannya “Yak setan tengil, kenapa kau senyum-senyum seperti itu? apa kau sedang mendapat PSP baru?”

“Aniyo hyeong, aku tidak sedang mendapat PSP baru, kekekeke” Kyuhyun tak mampu menahan tawa renyahnya. Dipikirannya saat ini hanya ada kejadian tadi pagi yang terus berputar-putar seperti tanyangan film dalam kepalanya.

“Aish…..sikapmu ini mencurigakan sekali Kyu. Apa kau sudah menerima yeoja yang dijodohkan padamu?” tanya Donghae yang mengetahui masalah Kyuhyun. Member yang lain hanya menatap terkejut ke arah mereka. Bagaimana tidak, tidak ada satupun dari mereka mengetahui masalah Kyuhyun kecuali Donghae tentunya.

“Aniyo hyeong, yeoja itu malah membuatku kesal. Aku sudah capek-capek menunggunya di bandara bersama Ahra nuna tetapi dia malah tidak kunjung menampakkan batang hidungnya”

“Lalu, apa yang terjadi padamu Kyu?” tanya wooki yang diiringi anggukan dari yang lain.

Kyuhyunpun menceritakan apa yang sebenarnya terjadi pada hyeong-hyeongnya. Awalnya mereka semua memasang wajah terkejut mengetahui bahwa magnae mereka telah menabrak seseorang. Seketika wajah mereka berubah menjadi heran atas tindakan Kyuhyun tadi pagi. Mereka tidak habis piker, bagaimana bisa Kyuhyun mencium seorang gadis yang belum dikenalnya dan bahkan gadis itu dalam keadaan koma.

“Oppa-deul, annyeong” ucap seorang yeoja menghentikan acara mereka.

“Ah Eunsoo-ya, ternyata kau yang datang. Apa yang kau bawa itu makanan?” tanya Shindong riang.

“Ne, aku sengaja membawakannya untuk kalian. Kalian pasti belum sarapan kan?”

“Yes, gaja kita makan” ajak Yesung. Yach, Yesung dan Leeteuk sudah kembali dari wamilnya.

“Ne” jawab semua member serempak kecuali Kyuhyun. Kyuhyun tampak tidak senang melihat sepupunya itu datang di tempat latihan. Dia tahu kalau sepupunya itu hanya ingin mendekatinya saja.

“Mianhe, kalian makan saja aku tadi sudah sarapan bersama Ahra nuna. Sekarang aku ingin menemui amber dulu, aku ada janji dengannya. Donghae hyeong, sms aku kalau kau sudah siap berlatih” ucap Kyuhyun berlalu begitu saja. Kyuhyun sengaja berbohong agar dirinya terlepas dari Eun Soo. Member lain yang mengerti maksud Kyuhyun, hanya menggelengkan kepalanya, menyayangkan sikap Kyuhyun yang tidak seharusnya menghindari Eun Soo.

“Eunsoo-ya, kemarilah!!! Kita sarapan bersama” ajak Donghae yang tidak tega melihat Eun Soo kecewa dengan sikap Kyuhyun.

“Ne, oppa” Eun Soo pun mengiyakan ajakan Donghae. Dia menyadari sikap Kyuhyun yang menghindari dirinya. Namun hal itu tidak akan pernah membuatnya putus asa untuk mendapatkan hati Kyuhyun.

***

“Eunsoo-ya, sampai kapan kau mengejar-ngejar oppa, eoh? kenapa kau tidak mengerti juga kalau aku hanya menganggapku sebagai dongsaengku? Apa yang harus oppa lakukan padamu agar kau mengerti?” lirih Kyuhyun. Dia saat ini berada di lantai atas gedung SME untuk menenangkan dirinya yang bingung atas sikap sepupunya itu. Tanpa Kyuhyun sadari, Eun Soo sejak tadi mendengar apa saja yang dikeluhkan Kyuhyun tentang dirinya.

“Mianhe oppa, telah membuatmu tidak nyaman. Tetapi aku tidak akan menyerah untuk mendapatkanmu. Aku yakin, cepat atau lambat oppa pasti menerimaku” ucap Eun Soo dengan penuh keyakinan.

Tak ingin berlarut-larut dengan kebingungannya, Kyuhyun memutuskan untuk melamunkan wajah yeoja yang mampu menjungkar-balikkan dunianya walau dengan waktu singkat. Dia tidak menyadari bahwa ekspresinya saat ini sudah seperti orang gila saja yang tersenyum-senyum sendiri. Yah, saat ini dia memang gila. Gila karena cinta yang tidak dapat diprediksinya mengapa hal itu terjadi.

Drrt….drrrt…drrt

Getaran ponsel menyapa kulit dadanya. Kyuhyun merogoh saku kemejanya untuk menjawab telpon.

“Yeoboseo”

“Kyuhyun-ah, cepat kau pulang!!!! Detak jantungnya tak terdeteksi. Aku sudah menghubungi Shin ajeossi, beliau akan segera ke sini”

“Aku akan pulang sekarang nuna. Tolong jangan biarkan dia pergi dari dunia ini. Lakukan apapun agar dia masih tetap berada di sini”

“Eoh, aku mengerti”

BIP telpon pun terputus.

“Chagia, aku mohon jangan meninggalkanku. Hanya dirimu saja yang membuat hatiku tenang, dan aku sudah bisa melupakan patah hatiku. Kumohon bertahanlah” hanya itu kata-kata yang dengan setia menemani langkah Kyuhyun menuju basement sampai-sampai dia tidak memperdulikan tatapan aneh yang ditujukan padanya.

***

Rasa khawatir Kyuhyun yang sejak tadi coba ditahannya keluar sudah saat pandangannya terkunci pada layar monitor yang menunjukkan garis lurus.

“Nuna-ya, eoteokhe? Aku tidak mau kehilangan dirinya. Dia yang telah membuatku melupakan patah hatiku walaupun hanya dengan memandangnya saja” ucap Kyuhyun frustasi.

“Tenanglah Kyu, aku yakin dia tidak akan mening_” ucapan Ahra terputus saat dokter Shin tiba di kamar itu.

Mulut Kyuhyun komat-kamit melantunkan doa dan harapannya pada Tuhan agar yeoja yang dicintainya baik-baik saja. Yah, dia sangat mencintai yeoja itu. Beberapa saat kemudian, dokter Shin keluar dari kamar Kyuhyun. Dengan segera, Kyuhyun menghampiri ajeossinya itu.

“Bagaimana keadaannya ajeossi? Apa dia baik-baik saja? Dia pasti baik-baik saja kan ajeossi?” tanya Kyuhyun tanpa jedah.

“Ne, dia baik-baik saja. Ternyata terjadi kesalahan pada monitor pendeteksi jantung. Aku sudah memperbaikinya. Kau tidak perlu khawatir, dia masih bersama kita” penjelasan dokter Shin mampu melenyapkan semua beban berat yang menimpa Kyuhyun.

“Gomawo ajeossi. Maaf kami berdua selalu merepotkanmu” ujar Ahra.

“Ah kau ini. Sudah seharusnya aku membantu kalian. Kalian adalah keponakan yang sangat aku sayangi”

***

Kyuhyun’s Pov

Penjelasan dari Shin ajeossi membuatku bisa bernafas dengan normal. Hahhh aku tidak pernah menyangka akan memiliki tingkat kekhawatiran seperti ini, brbeda sekali saat Qian menjadi yeojachin-guku. Apakah ini yang dinamakan cinta sejati?

Kutatap intens wajah yeoja yang sempat membuat jantungku hampir keluar dari tempatnya. Kubelai wajahnya. Aku ingin merekam wajahnya di memori otakku.

-CHUP-CHUP-CHUP-CHUP- kukecup kening, kedua pipinya dan terakhir bibirnya. Menyentuh dan melihatnya telah menjadi candu dalam hidupku. Aku tidak bisa membayangkan kalau aku harus kehilangan canduku ini. Kurebahkan tubuhku di sampingnya dan kupeluk erat tubuhnya. Kuharap, aku bisa bertemu dengannya lagi seperti waktu itu.

Ternyata benar dugaanku. Aku akan bertemu dengannya lagi kalau kupeluk erat tubuhnya. Kuhampiri dia yang sedang tertidur pulas di kasur king sizeku. Keadaannya sekarang memang sama seperti pada kehidupan nyata yang membedakan adalah tidak ada alat-alat medis yang menempel di tubuhnya.

“Chagia….palli ireona!!! Aku sudah datang” ucapku sambil membelai kedua pipinya.

“Eunghhhh” hanya lenguhannya saja yang diberikan sebagai respon dari perbuatanku.

“Chagia, kau tetap tidak mau bangun? Apa aku harus menciummu terlebih dahulu? A geureom”

Kusapukan bibirku pada bibirnya yang lembut. Ah ternyata cara ini sangat efektif. Terbukti saat ini dia menggunakan kedua tangannya untuk mendorong tubuhku, mungkin dia sudah kehilangan nafas akibat permainanku ini. Kulepas tautan bibir kami, aku tidak ingin dia meninggalkan dunia ini hanya karena sebuah ciuman.

“Hah….hah…hah. Apa oppa ingin membunuhku? Aigo, tak kusangka oppa sangat pervert mencium orang yang sedang tidur” dengan nafasnya yang terengah-engah, dia mengomeliku.

“Bwahahahahahaha” tawaku pecah melihat ekspresi kesalnya yang sangat lucu.

“Yakkkk kenapa oppa malah tertawa, eoh? apa oppa benar-benar ingin mem_” ucapannya terputus akibat bungkaman bibirku pada bibirnya. Aku tidak ingin dia meneruskan kata-katanya yang sangat kubenci.

“Tentu saja aku tidak ingin membunuhmu, chagi. Kau jangan mengatakan kata-kata itu lagi, aku sangat membencinya. Aku tidak mau kau meninggalkanku. Kau tidak tau betapa sakitnya hatiku membayangkan kau telah tidak berada di sampingku lagi” ucapku lirih.

“Mianhe oppa, telah membuatmu sedih. Aku hanya tidak ingin oppa menciumku seenaknya saat aku tertidur. Jangan melakukannya lagi, arasseo?”

“Ara…ara…ara. Aku tidak akan melakukannya lagi kalau kau merespon setiap panggilanku kalau tidak, aku akan menghukummu lebih dari ini”

“Mwo? Kau mengancamku? Aku tidak takut dengan ancamanmu, oppa” cihhh dia belum tahu siapa Cho Kyuhyun sebenarnya.

“Apa kau menantangku? Akan kubuat kau menyesal telah menantangku” ucapku yang kemudian menindih tubuhnya.

“Oppa, jangan begini. Kita belum menikah, aku tidak mau oppa berbuat yang tidak-tidak terhadapku” ucapnya memelas.

“Hahahahaha. Kau lucu sekali kalau memelas seperti ini. Geurae, makanya cepatlah kau sadar chagi. Aku ingin kita menikah”

“Mwo? Oppa akan menikahiku? Namaku saja oppa tidak tahu”

“Ah-itu, aku lupa kalau belum tahu namamu. Nah sekarang, siapa namamu chagi?”

“Emmm” dia menggeleng-gelengkan kepalanya.

“Wae….wae? kenapa kau tidak mau memberitahuku?”

“Bukan saatnya oppa mengetahui namaku sekarang. Nanti oppa akan mengetahuinya sendiri. Cha, sudah saatnya oppa untuk pergi. Ada yang memanggil namamu oppa”

“Setan tengil, palli ireonaaaaaaaaa” suara hyeong-hyeongku terdengar.

“Aniyo chagi, aku masih ingin bersamamu”

“Oppa, jangan seperti ini. Nanti oppa bisa menemuiku kembali, eum” ucapnya dengan merengkuh wajahku dan –CHUP- dia menciumku kilat. Setelah itu, dia menghilang begitu saja.

Kubuka mataku perlahan-lahan, kulihat hyeong-hyeongku member tatapan tajam mereka padaku.

“Aish…kalian mengganggu saja. Baru saja aku bertemu kembali dengannya”

“Yakkk pabo, siapa yang menyuruhmu meninggalkan tempat latihan, eoh?” cerocos Donghae hyeong. “dan apa yang kami lihat ini? Ternyata kau lebih mesum dariku?” ucap si monyet yang disambut anggukan para hyeongku.

“Mianhe hyeong, tadi ada masalah dengan monitor pendeteksi jantung yeojaku ini”

“Sejak kapan dia menjadi yeojamu, pabo?” tanya Heechul hyeong.

Kulihat disamping Heechul hyeong, Eun Soo menatap kecewa ke arahku. Aku tahu pasti hatinya sakit melihat ini semua, tapi dia harus sadar kalau aku mencintainya hanya sebatas sebagai dongsaengku.

***

Author’s Pov

Tidak tahan dengan pemandangan yang dilihatnya tadi, Eun Soo memutuskan untuk keluar dari kamar Kyuhyun. Hatinya saat ini sedang sakit. Dia tidak rela membiarkan Kyuhyun jatuh cinta pada yeoja lain. Dia bertanya-tanya kenapa Kyuhyun tidak bisa menerima cintanya yang tulus. Air matanya mengalir deras begitu saja.

“Oppa, hiks…hiks…hiks kenapa sesakit ini melihatmu begitu memperhatikan yeoja yang bahkan namanya saja kau tak tahu?”

“Eunsoo-ya, menangislah!!! Keluarkan semua sakit hatimu” ucap Donghae dengan memeluk erat Eun Soo.

Menerima perlakuan itu, Eun Soo sempat membelalakkan matanya namun hal itu tak bertahan lama. Eun Soo akhirnya menerima dan membalas pelukan dari Donghae. Dia merasa sakit hatinya sedikit demi sedikit menguap dengan adanya Donghae saat ini. Akhir-akhir ini, Donghae memang bekerja ekstra untuk mendapatkan perhatian Eun Soo, yeoja yang dicintainya selama 2 tahun ini. Mereka berkenalan saat Eun Soo bersama Ahra mengunjungi dorm suju 2 tahun lalu. Sejak saat itu, dipikirannya hanya ada Eun Soo seorang. Dia sempat ingin mengutarakan perasaannya namun hal itu diurungkannya karena dia mengetahui bahwa Eun Soo telah mencintai Kyuhyun sejak dulu. Tetapi melihat Eun Soo yang saat ini tengah patah hati, dia memutuskan untuk tetap maju meraih belahan jiwanya itu.

“Oppa, sakittttttttttt” teriak Eun Soo.

“Kau harus merelakannya, Eunsoo-ya. Kita tidak bisa memaksakan rasa cinta kita pada orang lain. Kalau kau benar-benar mencintai Kyuhyun, kau pasti merasa bahagia jika dia bahagia. Dengan kau merelakannya, aku yakin Tuhan akan mengirimkan namja yang sangat mencintaimu”

Mendengar kata-kata Donghae, Eun Soo segera melepaskan pelukan mereka dan dengan alis terangkat sebelah, dia bertanya pada Donghae “Apa yang dikatakan oppa itu benar? Apa akan nada namja yang sangat mencintaiku?”

“Eum, tentu saja. Sekarang saja namja itu sudah ada di depanmu” Donghae tersenyum manis membenarkan perkataan Eun Soo”

“Mwo? Apa maksud oppa?”

“Hem..hem. Shin Eun Soo, aku Lee Donghae sangat mencintaimu selama 2 tahun ini namun kau tidak pernah memandangku sedikit pun. Di matamu hanya ada Kyuhyun yang kau cintai tapi lupakanlah perasaanmu pada Kyuhyun dan mulailah mencintaiku. Nan jeongmal saranghaeyo, Shin Eun Soo” Donghae mengakhiri kata-katanya dengan berlutut sambil menggenggam erat tangan Eun Soo.

“Op..oppa..a…a…aku tidak bisa menjawabnya sekarang. Bisakah oppa memberikan waktu untukku?”

“Tentu saja. Menunggumu selama 2 tahun ini aku kuat. Apa salahnya kalau aku harus menunggumu sedikit lagi” ucap Donghae yang mendapatkan pelukan erat dari Eun Soo.

***

Pikiran Eun Soo dipenuhi dengan pernyataan tiba-tiba Donghae padanya sehingga dia tidak menyadari kalau appanya, Shin Jae Jong menghampirinya dari belakang.

“Ehemmm sebenarnya apa yang kau pikirkan, eoh? sampai-sampai kau tidak menyadari kedatangan appa” tanya Tn. Shin.

“Appa, bagaimana kalau kita mencintai seseorang namun orang itu tidak mencintai kita? Bagaimana kalau orang itu malah mencintai orang lain?”

Dengan tersenyum Tn. Shin menjawab pertanyaan putrinya itu “Jawabannya mudah putriku. Kita harus merelakan orang yang kita cintai berbahagia dengan orang yang dicintainya. Cinta itu tidak harus memiliki. Kita harus percaya bahwa Tuhan akan mengirimkan seseorang yang mencintai kita dengan tulus”

“Jawaban appa sama dengan jawabannya” tanpa sadar, Eun Soo membandingkan jawaban Tn. Shin dengan Donghae.

“Mwo? Nugu?”

“Ah-itu, sebenarnya Donghae oppa juga mengatakan hal yang sama dengan ucapan appa. Dia juga telah memberitahukan perasaannya kalau dia sangat mencintaiku selama 2 tahun ini. Appa juga tahu kan kalau aku selama ini mencintai Kyu oppa. Jadi, apa yang harus aku lakukan agar tidak menyakiti hati Donghae oppa?”

“Appa tahu kau mencintai Kyuhyun. Appa juga tahu kalau Kyuhyun hanya menganggapmu sebagai dongsengnya. Appa sangat setuju kalau kau menerima perasaan dari Donghae. Dia namja yang penuh tanggung jawab. Dia bahkan telah meminta ijin pada appa untuk mendekatimu”

“Jinjayo? Kenapa appa tidak mengatakannya padaku?”

“Appa hanya ingin kau menyadari perasaanmu sendiri. Kalau kau bisa bahagia dengan Donghae, appa akan merestui hubungan kalian”

“Gomawo appa” ucap Eun Soo sambil memeluk appanya.

Eun Soo memutuskan akan menerima perasaan Donghae. Dia tidak pernah menyangka kalau begitu mudahnya Donghae menggantikan posisi Kyuhyun dalam hatinya.

***

Kyuhyun’s Pov

Saat ini aku dan Ahra nuna sedang menjemput appa dan eomma di bandara Incheon. Setelah 2 bulan melakukan perjalanan bisnis, mereka berdua memutuskan untuk pulang ke rumah. Selama 2 bulan ini, aku hanya bisa menemui yeojaku melalui mimpi jika aku tidur dengan memeluk erat tubuhnya. Yah, hanya dengan memeluk erat tubuhnya saja karena 1 bulan lalu saat aku harus melakukan konser SS6 di Tokyo, aku tidak pernah bisa bertemu dengannya disetiap mimpiku. Karena itulah aku beranggapan bahwa satu-satunya cara untuk bertemu dengannya hanyalah dengan tidur sambil memeluk erat tubuhnya.

Aku sudah sangat mengenal sifat yeojaku itu. Periang, pemarah dan tentunya penurut. Aku sangat menyukai sifatnya yang terakhir kusebut, penurut. Dia selalu menuruti semua permintaanku padanya termasuk masalah ciuman, kekekeke. Hidupku saat ini begitu berwarna dengan adanya yeojaku itu. tapi kurasa aku akan lebih bahagia jika bisa bersamanya dalam kehidupan nyata dan bukannya dalam mimpi.

Kuhentikan langkahku saat mataku menangkap bayangan appa dan eomma berjalan menghampiri kami.

“Appa-eomma bogoshipo” kami bersamaan memeluk erat orang tua yang sangat kami cintai ini.

“Eum, kami juga merindukan kalian. Ah aku sudah tidak sabar melihat yeoja yang dicintai Kyuhyun” ujar appa.

“Tapi kita tidak bisa mengetahui identitasnya” ucapku pasrah. Kulihat, appa, eomma dan Ahra nuna hanya tersenyum yang sulit kuartikan. Apa sebenarnya yang mereka pikirkan? Bukankah aku tadi terlihat sedih dengan kenyataan yang kuhadapi? Tapi kenapa mereka malah tersenyum seperti itu.

Aku yang bingung, langsung bertanya pada mereka “Yakk kenapa kalian malah tersenyum seperti itu, eoh? aku ini sedang sedih dengan kenyataan yang kuhadapi”

PLETAKKK. Seperti biasa, nuna selalu memukul kepalaku kalau kata-kataku sudah menyerupai sifat evilku. “Aphayo nuna”

“Neo…..jaga ucapanmu, pabo. Kau ini sekarang sedang berbicara pada appa dan eomma”

“Sudah-sudah kalian berdua tidak usah bertengkar di sini. Gaja kita pulang saja. Kyuhyun-ah, kami akan menjelaskannya saat kita tiba di rumah” mendengar ucapan eomma, aku hanya mengangguk setuju.

***

Appa langsung mengajak kami menuju kamar yang ditempati yeojaku. Katanya, appa akan menjelaskan semuanya di sana.

Appa menghampiri tubuh yeojaku itu dan mengatakan kata-kata yang membuatku diam seribu bahasa “Aini-ya, ireonayo. Sudah saatnya kau tersadar dari komamu. Bukankah kau pernah mengatakan pada abeonim kalau kau hanya akan koma selama 2 bulan?”

“Mwo? Apa maksud appa?” tanyaku kaget.

Akhirnya appa menjelaskan bahwa yeoja yang dijodohkan denganku adalah yeoja yang selama ini tidak kuketahui namanya dan yeoja yang sangat aku cintai. Namanya Anggraini Kim, usianya 22 tahun, kedua orang tuanya yang merupakan teman baik appa sudah meninggal sehingga appa memutuskan untuk menjodohkanku dengannya agar dia tidak sendiri lagi. Appa juga mengatakan bahwa sebenarnya Aini, yeojaku itu tidak akan koma hanya dengan tertabrak mobil saja. Aini memiliki kemampuan bela diri yang sangat hebat. Kemungkinan penyebab komanya adalah dia sudah menggunakan semua tenaganya untuk melawan seseorang. Aini pernah memberitahu appa kalau waktu yang dibutuhkan apabila dia sampai koma adalah 2 bulan dan itu tandanya hari ini seharusnya dia sudah sadarkan diri.

Aku hanya bisa melongo tak percaya apa yang telah dijelaskan oleh appa. Hal ini seperti sangat mustahil terjadi di zaman sekarang. Kalian tahu apa yang lebih membuatku terkejut? Ternyata nuna sudah mengenal Aini sejak lama. Mungkin karena itu, nuna sempat terdiam sejenak melihat orang yang kutabrak saat itu.

“Aini-ya, ayo cepat bangun sayang!!!! Apa kau tidak mau menemui Kyuhyun, calon suamimu? Dia sudah menerima perjodohan ini bahkan dia ingin secepatnya menikahimu” ucap eommaku sambil membelai rambut Aini tetapi tetap saja Aini tidak memberikan respon.

“Chagia, palli ireona. Apa kau tidak ingin menikah denganku? A geureom, aku akan menghukummu seperti yang pernah aku lakukan dalam mimpi”

“Mwo? Kalian bertemu dalam mimpi? Bagaimana bisa?” tidak kuhiraukan pertanyaan Ahra nuna karena detik selanjutnya aku langsung menggenggam erat tangan yeojaku ini.

“Chagia, aku tahu kau sangat tidak suka kalau aku melakukannya. Karena itu, ayolah bangun” kuputuskan untuk tidak melakukannya, aku takut dia marah besar. Kurasakan tangannya yang kugenggam erat mulai menunjukkan gerakan kecil.

“Op….pa. Aku senang oppa tidak melakukannya” itulah kata-kata pertamanya setelah membuka mata.

Appa, eomma dan nunaku turut bahagia mengetahui Aini sudah sadar dari komanya. Baru kuketahui bahwa penyebab dia koma adalah seperti yang dijelaskan appa tadi. Dia sempat diajak duel oleh namja yang pernah dikalahkannya.

***

Author’s Pov

Aini berangsur-angsur kembali pulih. Dia sudah bisa melakukan aktivitasnya seperti semula walaupun dengan keterbatasan kemampuannya. Yah, dia masih belum bisa menggerakkan tubuhnya dengan lancer. Dokter Shin mengatakan hal itu merupakan hal wajar dialami oleh pasien yang baru sadar dari komanya.

Kyuhyun dengan telaten merawat Aini disela-sela kesibukannya mempersiapkan tur super junior ke Brazil. Seperti saat ini, Kyuhyun menyempatkan dirinya untuk melihat kondisi Aini walaupun dirinya baru saja datang dari latihan.

Kyuhyun membuka perlahan pintu kamarnya yang digunakan sebagai kamar Aini selama ini. Dia melihat saat ini Aini sedang menelpon seseorang. Kyuhyun memilih menunggu Aini dengan duduk di pinggir kasur. Alisnya sempat terangkat sebelah, heran dengan apa yang dibicarakan Aini karena Aini saat ini menggunakan bahasa Indonesia.

“Chagia, kau berbicara dengan siapa?” tanya Kyuhyun ketika Aini sudah menyelesaikan telponnya.

“Eum oppa, oppa di sini?”

“Ne, sekarang jawablah pertanyaanku tadi. Aku yakin kau sedang berbicara dengan seorang namja”

Bukan jawaban yang diberikan Aini, dia tersenyum lepas melihat tingkah Kyuhyun yang sepertinya cemburu.

“Yakk kenapa kau malah tersenyum seperti itu, eoh?”

“Oppa, wajahmu itu sangat jelek kalau cemburu”

“Cihh siapa yang cemburu? Aku hanya bertanya padamu”

“Oppa tidak bisa berbohong padaku. Apa oppa lupa kalau aku sudah mengenal oppa selama dua bulan aku koma?” ucap Aini sambil memegang kedua pipi Kyuhyun.

“Arayo. Aku memang cemburu karena kau sepertinya sangat senang berbicara dengan orang di seberang sana. Nah sekarang katakana padaku!!! Apa yang kalian bicarakan tadi dan kau berbicara dengan namja atau yeoja?”

“Aku memang berbicara dengan seorang namja_” Aini memberi jeda pada ucapannya sejenak yang berhasil membuat Kyuhyun menatapnya tajam. “Dia sudah kuanggap sebagai oppa kandungku, oppa. Jadi, oppa jangan cemburu ya. Aku hanya mencintai oppa, saranghae”

“Eum, nado chagia” Kyuhyun menjawab ungkapan cinta Aini dengan wajah berbinar. Yah, Kyuhyun memang sangat mencintai Aini.

***END***

Jangan lupa tinggalkan komentarnya ya………………….

About theseonsaengnim

We try to make story from our imagination
This entry was posted in Fanfiction Oneshoot. Bookmark the permalink.

7 Responses to Love By Coma

  1. Azizah ELFishy says:

    Baguss eonni…cuma ada beberapa typo yg sedikit merusak kerap
    an tulisan…
    Eonni, akku deg-degan sumpah baca part.ny Eun Soo…
    Gapapa dach ga dapet namja setan, asal dapet my prince fishy…
    Hhahaa…a
    Yg bikin bingung, hebat juga aini bisa memprediksi berapa lama dy koma…
    Tapi over all keren eonni…ditunggu kisah EunHae (EunSoo – DongHae)…
    Hhehee…e

  2. lee daeya says:

    bagusssss…..
    seperti biasa aq gak bisa banyak komen cz emang udah bagus.

  3. uchie vitria says:

    agak konyol sich ceritanya tapi tetep seru

  4. esakodok says:

    ahahaha
    ngakak q
    hadehh
    aini..mengeluarkan semua tenaganta sampai koma?
    kasihan juga sie dia
    tp eunsoonya juga q sukaaa. akhirnya dia merelakan kyuhyun dgn ikhlasss

Leave a comment