FINALLY, YOU LOVE ME

Title                       : Finally, You Love Me

Author                 : The Seonsaengnim

Genre                    : Married life, sad?

Main Cast            :

                                  ©   Anggraini Kim                  (oc)

                                  ©   Cho Kyu Hyun

Support Cast    : temukan sendiri setelah membaca

Rating                   : PG 15

Length                  : Oneshoot

FYM

FF ini murni karangan authors, mian klo masih banyak kekurangan karena kesempurnaan hanya milik Allah, kekurangan milik kami.Jika ada alur atau tokoh yang sama, itu merupakan unsur ketidaksengajaan belaka. Hati-hati ranjau TYPO bertebaran.

DON’T PLAGIAT AND BASH

Note :

Bagi yang memplagiat, biarlah Allah yang memberi ganjarannya, jangan lupa tinggalkan KOMENTAR demi perbaikan FF kami selanjutnya

So, HAPPY READING…….

Ooo000000ooooooo STORY BEGIN ooooooo00000ooO

Author’s  Pov

PRANGGGGGGG…

Terdengar suara pecahan sebuah benda dari sebuah kamar mewah berdesign klasik. Tampak beberapa pelayan menghampiri pintu kamar itu, namun tidak satupun dari mereka memiliki keberanian untuk membuka pintu kamar tersebut.

“Ada apa ini? Kenapa kalian hanya berdiri disitu?” tanya seorang namja paruh baya pada mereka.

“Joesonghamnida Tn. Han, kami tidak berani masuk ke dalam kamar tuan muda. Tuan muda mengamuk lagi tuan” jawab salah seorang pelayan tersebut.

Tn. Han merupakan seorang kepala pelayan di rumah mewah itu. Han Jung Shik adalah nama lengkap kepala pelayan tersebut. Dia telah mengabdi pada sebuah keluarga besar selama 30 tahun. Satu tahun yang lalu Tn. Han diminta tuan besarnya menjadi kepala pelayan di rumah tuan mudanya, putra satu-satunya dari keluarga tempat Tn. Han mengabdi.

“Baiklah, aku yang akan masuk melihat keadaan tuan muda. Kalian pergilah dulu! kalian akan kupanggil kalau membutuhkan bantuan”

“Ne Tn. Han, kami permisi dulu”

Para pelayan pun bergegas meninggalkan tempat tersebut.

“Tuan muda, apa yang harus saya lakukan agar anda kembali seperti dulu?” itulah pertanyaan yang dilontarkan Tn. Han lebih ditujukan pada dirinya sendiri, dia sangat bingung melihattuan mudanya itu.

TOK….TOK….TOK ….”Boleh saya masuk tuan muda?”

“……..” tidak ada jawaban dari dalam, Tn. Han memberanikan dirinya masuk untuk mengetaui keadaan tuan mudanya.

Tn. Han menggelengkan kepalamelihat pemandangan di depannya.Bantal berserakan dimana-mana, kasur sudah tidak berbentuk, botol-botol vodka berserakan, ada yang pecah dan ada juga isinya dibiarkan mengalir begitu saja.Tn. Han membulatkan matanya saat pandangannya tertuju pada seorang namja muda yang tergeletak dengan tangan kiri bersimbah darah.

“Jinooooooo cepat kemari!!!!!” teriakan Tn. Han menggema memanggil keponakannya yang berstatus sebagai tangan kanannya.

“Ada apa ajeossi?”

“Siapkan mobil!!!Kita ke rumah sakit sekarang!!!” perintah Tn. Han.

“Ne ajeossi”

At Seoul hospital

Tampak seorang namja paruh baya di samping Tn. Han mondar mandir kebingungan.

“Jungshik-ah…..apa yang harus aku lakukan terhadap anak itu?” namja paruh baya itu bertanya pada Tn. Han.Dia memanggil Tn. Han dengan panggilan informalnya karena memang Tn. Han sudah dianggapnya sebagai saudaranya sendiri.

“Saya juga bingung tuan besar.Tuan muda tidak bisa melupakan gadis itu.Tampaknya tuan muda sangat mencintainya, kenapa anda tidak menyetujui pernikahan mereka?”

“Jungshik-ah sudah kubilang jangan memanggilku dengan sebutan tuan besar. Panggillah namaku seperti yang pernah kau lakukan dulu. Kau tidak lupa kan kalau kita ini bersahabat dan aku sudah menganggapmu sebagai saudara kandungku sendiri? Kau belum tau alasanku Jungshik-ah…..suatu saat nanti aku akan memberitaumu kalau aku sudah memiliki bukti-bukti kuat. Untuk saat ini aku hanya bisa menyimpannya terlebih dulu”

“Ara…ara..ara…yeunghwan-ah. Tapi sampai kapan kau akan merahasiakannya? Keadaan anak itu sudah menghawatirkan. Sekarang saja dia sudah mencoba bunuh diri”

“Ne, aku tau itu. Aku mempunyai rencana untuk menikahkannya dengan seorang yeoja yang aku yakini bisa mengembalikan anak itu seperti semula”

“Apa kau yakin?Tidakkah kau tau kalau hati anak itu hanya terisi oleh gadis yang kau tolak itu?” Tanya Tn. Han.

“Ne, aku sangat yakin. Yeoja yang akan aku pilihkan ini memiliki kepribadian unik, dia juga yeoja yang baik. Aku sudah menyuruh orang-orangku menyelidikinya dan aku memiliki kartu AS agar dia mau menuruti keinginanku”

“Lalu?Bagaimana dengan anak itu?dengan cara apa kau akan memaksanya menikah dengan yeoja itu?”

“Nanti kau akan tau”

“Hahhhh… kau selalu memiliki banyak rencana. Aku hanya akan mendukungmu. Aku tau kau pasti melakukan yang terbaik untuk putramu itu”

“Hem, kau memang harus selalu mendukungku” jawab Yeung Hwan.

Pembicaraan mereka berakhir setelah dokter keluar dari ruang pemeriksaan.

“Bagaimana keadaan putra saya uisa?”

“Keadaannya sudah membaik, untung saja anda segera membawanya ke sini sehingga darah  yang keluar dari tangannya tidak terlalu banyak. Anda berdua bisa menemuinya sekarang. Dia sudah sadar”

“Ne, gomapseumnida uisanim” jawab Tn. Han dan Yeung Hwan bersamaan.

Mereka berdua masuk ke dalam ruang rawat untuk melihat keadaan putra Yeung Hwan.

“Untuk apa appa kemari?Apa appa sudah puas melihatku seperti ini? Ini semua karena appa.Kalau appa menyetujui pernikahan kami, kami tidak bertengkar pada malam itu, mungkin dia masih tetap berada di sisiku sekarang” ucap namja muda itu dengan menatap tajam ke arah Yeung Hwan, appanya.

Flashback on

3 bulan lalu, sepasang kekasih tampak bertengkar di dalam mobil yang ditumpangi mereka.

“Chagi, kau tidak boleh seperti ini padaku.Kau tidak boleh meninggalkanku hanya karena appa menentang pernikahan kita.Aku sangat mencintaimu” ucap seorang namja pada kekasihnya.

“Ne, aku sudah tau kalau oppa sangat mencintaiku bahkan oppa rela memberikan tabungan oppa padaku untuk membiayai rumah sakit appaku 5 bulan lalu.Oppa sudah melamarku pada appa, tapi aku tidak mau oppa menjadi anak durhaka dengan menentang orang tua oppa.Jadi, kita sudahi hubungan kita sampai disini ne!!!”

“Andwaeee kita akan tetap menikah dengan atau tanpa restu dari appaku, eomma dan nunaku” namja itu berteriak dengan tangan gemetar menahan amarahnya.Tanpa mereka sadari, sebuah truk pengangkut bahan bangunan melintas dengan kecepatan tinggi. Karena tidak memperhatikan jalan, mobil yang mereka tumpangi mengalami kecelakaan parah dan mengakibatkan namja yang berteriak tadi mengalami kelumpuhan. Sedangkan sang yeoja, tidak ada satupun mengetaui tentang yeoja itu. Polisi hanya menerangkan bahwa yeoja yang bersama namja itu meninggal dengan luka bakar yang sangat parah sehingga tidak dapat dikenali lagi.

Flashback end

“Sampai kapan kau akan menyalahkanku anak bodoh? Kau hanya belum tau alasanku menolak pernikahanmu itu. Kalau kau sudah mengetahuinya, aku yakin kau akan membuang perasaan cintamu yang berlebihan itu” ucap Yeung Hwan.

“Lalu kenapa appa tidak memberitahukannya padakku sekarang saja? Appa jangan mencari alasan, aku tidak akan menerima apapun alasan appa. Sekarang lebih baik appa pergi dari sini!! Aku tidak membutuhkan appa disini”

“Lancang sekali kau CHO KYUHYUN. Aku akan pergi. Kau bersiap-siaplah, 1 minggu lagi kau akan menikah dengan yeoja pilihanku. Kau tidak bisa menolaknya atau aku akan berbuat apapun agar kau tidak memiliki lagi barang-barang yeoja sialan itu. Jungshik-ah, jaga anak bodoh ini, jangan biarkan dia bertindak bodoh lagi.Cihhh memalukan saja” ucap Yeung Hwan sambil berlalu pergi dari ruangan itu. Yach, anaknya itu bernama Cho Kyuhyun namja berusia 27 tahun pemilik perusahaan game terbesar di Korea Selatan saat ini.

“MWOOOO… aku tidak akan menikah dengan siapapun.Jangan harap kau bisa memaksaku pak tuaaaaaaaaaaaa” teriak Kyuhyun yang tak terima dengan keputusan appanya.

“Tuan muda, lebih baik anda beristirahat saja agar anda cepat sembuh” ucap Tn. Han menenangkan Kyuhyun.

“Lebih baik aku mati saja ajeossi.Aku sudah tidak punya alasan lagi untuk hidup.Namja cacat sepertiku sudah tidak berguna lagi.Ajeossi lihat tadi, aku saja tidak bisa melawan pak tua itu yang seenaknya menjodohkanku. Baiklah aku akan menerimanya. Kita lihat saja apakah yeoja yang dijodohkan appa itu bisa bertahan hidup bersama denganku” Kyuhyun dengan smirk evilnya tampak merencanakan sesuatu.

“Anda tidak boleh begini tuan muda, saya yakin tuan besar tau yang terbaik untuk anda”

“Jangan membelanya di hadapanku ajeossi, lebih baik ajeossi membantuku untuk menyingkirkan yeoja yang akan dijodohkan denganku”

“Saya tidak bisa memastikan untuk membantu anda. Anda tau sendiri seperti apa tuan besar”

“Haaahhhh berbicara denganmu sama saja berbicara dengan appa.Tentu aku tidak lupa kalau kalian itu sudah bersahabat sejak lama” ucap Kyuhyun pasrah.

At Incheon airport

Tampak seorang yeoja muda belia nan cantik berjalan menarik kedua kopernya keluar bandara. Yeoja dengan penampilan yang sedikit tomboy memakai topi dengan rambut diikat ekor kuda, memakai jaket kulit berwarna hitam dipadu padankan dengan celana jeans yang juga berwarna hitam terlihat menoleh kanan kiri mencari orang yang akan menjemputnya. Acara menolehnya terhenti saat kedua bola mata beningnya menangkap 3 orang yeoja yang melambaikan tangan mereka ke arahnya.

“Yara-ya…Sunye-ya…Raemun-ah…” teriak yeoja itu sambil berlari ke arah 3 yeoja yang tak lain adalah sahabatnya sejak kecil.

“Aini-ya…bogoshipo” teriak ketiga yeoja itu sambil memeluk sahabat mereka, Aini.

Aini atau lebih lengkapnya Anggraini Kim adalah sahabat ketiga yeoja itu, Park Sun Ye, Han Ya Ra, dan Jung Rae Mun. Keempat yeoja yang bersahabat sejak SD itu, tidak saling bertemu selama 4 tahun ini. Anggraini Kim harus meninggalkan Korea Selatan untuk meneruskan kuliahnya pada jurusan manajemen bisnis di Universitas Indonesia. Dia lebih memilih meneruskan pendidikannya di Indonesia dengan tujuan untuk memperdalam ilmu pencak silatnya. Yach, Aini sangat menyukai pencak silat karena almarhumah ibunya, Lestari Suprapto merupakan atlet pencak silat.

“Nado” jawab Aini.

“Gaja kita ke rumahku. Kau akan menginap di rumahku kan?” Tanya Yara pada Aini.

“Ne”

“Kalau begitu kita berdua juga akan menginap di rumahmu Yara-ya agar kita berempat bisa saling bercerita kehidupan kita selama 4 tahun ini” ucap Sunye dan Raemun bersamaan.

“Ne, gaja” ucap yara yang setuju dengan ide kedua sahabatnya itu.

Mereka berempat bergegas menuju rumah Yara. Tanpa mereka bertiga sadari, ada seorang namja bertopi memperhatikan gerak-gerik mereka sejak tadi. Aini yang memiliki tingkat kepekaan melebihi orang biasa, sudah menyadari kalau dari tadi ada seseorang yang mengintai mereka. Namun Aini lebih memilih tidak memperdulikannya, dia tidak ingin hari pertamanya setelah kembali ke tempat dia dilahirkan menjadi hari pertamanya pula menghajar seseorang di depan ketiga sahabatnya. Yach tidak ada satupun dari ketiga sahabatnya pernah melihat Aini menghajar seseorang walaupun mereka bertiga sudah mengetahui bahwa Aini memiliki kemampuan bela diri.

“Dia sudah tiba di Korea tuan. Ne…..ne…..ne” ucap namja itu pada seseorang yang menelponnya.

At Yara’s home

Anggraini’s Pov

Rumah Yara ternyata tidak banyak berubah selama 4 tahun ini.Hanya warnanya saja yang berubah. Kalau dulu rumahnya didominasi oleh warna hijau, sekarang rumah ini didominasi warna cokelat yang tampak elegan selain dekorasi rumah mewah ini yang memang masih memiliki aksen rumah tradisional korea di beberapa sisinya.

“Yara-ya, seperti biasa keluargamu sangat hangat, membuatku merindukan saat-saat dimana aku masih memiliki keluarga lengkap. Ada appa, eomma dan aku” ucapku memulai pembicaraan setelah kami berada di kamar Yara.

“Aini-ya, kau jangan bersedih ne! kau harus ingat kalau keluarga kami adalah keluagamu juga. Bukankah kami bertiga sudah mengatakannya padamu?”

“Ne Yara-ya”

“Ah iya, apa kau tidak berniat berkunjung ke rumahmu?” tanya Sunye.

“Sunye-ya, kau kan sudah tau kalau disini aku sudah tidak mempunyai rumah lagi. Aku sudah kehilangan semuanya setelah Raemi eonni mengambil semua harta appa. Disini aku hanya memiliki kalian dan Yesung oppa, sepupuku itu”

“Kim Raemi itu memang benar-benar yeoja serakah. Kalau aku bertemu dengannya akan aku jambak rambutnya” kata Raemun.

“Bagaimana kau menjambak rambutnya? Bertemu dengannya saja kita tidak pernah”

“Ne, kau benar Yara-ya. Tidak satupun dari kita bertiga yang tau seperti apa wajahnya. Dia yeoja yang misterius. Apa jangan-jangan kau juga tidak tau wajahnya, Aini-ya?” Tanya Raemun padaku.

“Tentu saja aku pernah bertemu dengannya pada waktu kami berdua masih kecil. Dia sangat membenciku, mungkin dia beranggapan kalau aku sudah merebut appa darinya” jawabku.

Aku memang bertemu dengan Raemi eonni hanya sekali saja. Setelah eonni lahir, appaku bercerai dengan eommanya dan langsung menikahi ibuku. Kata appa, ibuku adalah satu-satunya yeoja yang beliau cintai di dunia ini. Aku bingung, kenapa appa menghamili eommanya Raemi eonni kalau appa tidak mencintainya? Hahhhh aku tidak mengerti masalah mereka. Setiap aku bertanya pada appa dan ibu, pasti mereka berkata bahwa aku tidak usah memikirkan hal itu. Selama ini Raemi eonni selalu mengutus orang suruhannya kalau ada perlu denganku. Karena itu, mungkin aku tidak bisa mengenali wajahnya bila bertemu sekarang. Tapi aku bukanlah tipe orang pelupa. Aku selalu ingat pada semua orang yang pernah aku temui walaupun itu hanya sekali saja.

Author’s Pov

Mereka berempat saling bercerita kehidupan asmara masing-masing. Han Ya Ra sedang menjalin hubungan dengan namja lebih muda 2 tahun darinya yang bernama Kim Min Seok (Xiumin) pewaris PJ Hotel, hotel nomor satu di Korea Selatan saat ini yang memiliki banyak cabang di seluruh dunia. Jung Rae Mun sudah bertunangan dengan Eunhyuk (Lee Hyuk Jae) seorang CEO perusahaan LEE Corp, salah satu perusahaan terbesar di Korea. Park Sun Ye yang baru menerima perjodohan dengan Yesung (Kim Jong Woon) seorang CEO  perusahaan real estate terbesar di Korea. Yesung yang tak lain adalah sepupu dari Aini harus bekerja ekstra untuk membuat Sunye menyetujui perjodohan mereka.

“Yakkk kau kenapa menolak Yesung oppa, sepupu terbaikku itu Sunye-ya?” tanya Aini pada Sunye.

“Hahh aku juga tidak tau. Aku tidak bisa menyukainya begitu saja”

“Tapi kau sekarang malah tergila-gila padanya kan? bahkan kau selalu menempel padanya seperti lem saja. Kau juga berubah menjadi yeoja pencemburu Sunye-ya” ucap Raemun dengan nada mengejeknya.

“Aish..bukankah kau yang pencemburu Raemun-ah? Kau selalu cemburu bila Eunhyuk oppa menebar senyumannya pada yeoja lain. Padahal dulu kau juga sok jual mahal sama sepertiku”

“Aigo, kenapa kalian malah bertengkar eoh? yang penting sekarang kalian sudah memiliki pasangan kalian masing-masing. Ah bagaimana ceritamu Yara-ya? Bukankah kau bilang tadi, kekasihmu itu lebih muda darimu? Bagaimana bisa dia menyukai yeoja sederhana sepertimu?” tanya Aini.

“Tentu saja karena aku terlalu cantik sehingga dia bertekuk lutut di hadapanku, kekekeke” Yara menjawab dengan percaya diri dan tawa renyahnya.

“Aigo, ternyata sifat sok PDmu itu masih melekat Yara-ya. Eh, bagaimana dengan rencana pernikahanmu itu Aini-ya? Bukankah kau kembali ke sini untuk menikah sesuai dengan ucapanmu di video call waktu itu?” tanya Sunye.

Anggraini’s Pov

“Eh, bagaimana dengan rencana pernikahanmu itu Aini-ya? Bukankah kau kembali ke sini untuk menikah sesuai dengan ucapanmu di video call waktu itu?”

Sunye bertanya padaku tentang rencana pernikahanku yang akan diadakan 1 minggu lagi. Yach, aku harus menikah dengan namja bernama Cho Kyuhyun untuk menebus perbuatan Raemi eonni padanya. Hahh eonni yang berbuat jahat, kenapa malah aku yang harus menanggungnya?

Dua minggu lalu seorang namja paruh baya datang mencariku di tempat kosku. Waktu itu, aku baru pulang dari prosesi wisuda kelulusanku. Yach, aku baru saja lulus waktu itu. Namja paruh baya yang bernama Cho Yeung Hwan memintaku menikah dengan putranya Cho Kyuhyun.

2 weeks ago

Flashback on

“Maaf tuan, ada apa anda mencari saya? Seingat saya, saya tidak pernah bertemu dengan anda” tanyaku pada namja paruh baya itu.

“Namaku Cho Yeung Hwan. Jangan memanggilku dengan sebutan tuan! Panggil aku ‘abeonim’ karena sebentar lagi kau akan menjadi menantuku” ujarnya dengan penuh keyakinan.

“MWO?? Kenapa anda begitu yakin tuan? Saya tidak pernah mengenal anda dan putra anda. Saya yakin, anda juga tidak mengenal saya. Jadi, bagaimana bisa saya akan menikah dengan putra anda?” tanyaku mulai kesal pada ajeossi ini.

“Namamu Anggraini Kim. Usiamu 24 tahun. Appamu Kim Nam Gil sudah meninggal, dan Ibumu Lestari Suprapto mantan atlet bela diri yang juga sudah meninggal pada kecelakaan mobil 4 tahun yang lalu. Kau juga mempunyai saudara tiri bernama Kim Rae Mi. Yeoja licik yang membuat kehidupan putraku hancur akibat tipu muslihatnya. Putraku sekarang lumpuh dan hidupnya sudah tidak cerah lagi seperti dulu. Eonnimu itu telah menipunya mentah-mentah, mengambil seluruh uang tabungannya dengan alasan untuk membiayai pengobatan appanya 5 bulan yang lalu, padahal appanya sudah meninggal 4 tahun yang lalu. Tidak hanya itu, eonnimu juga membuat putraku jatuh cinta padanya sampai-sampai putraku tidak bisa membuka hatinya untuk yeoja lain. Putraku saat ini mengetahui bahwa eonnimu telah meninggal dalam kecelakaan 3 bulan yang lalu, padahal eonnimu yang licik itu masih hidup dan sedang berada di Las Vegas sekarang. Jadi, kau harus menikahi putraku untuk mengembalikan kehidupan putraku seperti semula. Kau tidak bisa menolaknya nona Kim, bukankah kau tidak ingin kalau nama keluargamu tercoreng akibat perbuatan eonnimu yang licik itu?”

Aku hanya bisa menundukkan kepalaku menahan air mata yang ingin bebas keluar dari tempatnya. Semua perkataan ajeossi ini memang benar kalau nama keluargaku tidak boleh tercoreng akibat perbuatan eonni kejamku itu. Hahhh andai saja appa dan ibu waktu itu tidak berpesan kalau aku harus memaafkan semua yang dilakukan eonni pada keluarga kami, aku pasti sudah membuat eonni hancur sampai ke akar-akarnya. Yach, orang seperti eonni memang harus dimusnahkan dari muka bumi ini. Tapi aku tidak bisa berbuat apa-apa kalau mengingat kata-kata terakhir mendiang kedua orang tuaku itu. Ya Tuhan…apakah ini cobaan yang Engkau berikan padaku karena Engkau begitu menyayangiku? Kalau jawabannya iya, baiklah aku akan berusaha menerimanya dengan sabar. ‘sabar’ adalah sifat yang tidak kumiliki seandainya guruku tidak menyuruhku untuk bersabar. Karena apa? Karena aku adalah tipe orang yang sangat gampang emosi.

“Bagaimana nona Kim? Aku akan menunggumu di Korea 2 minggu lagi, pernikahanmu dengan putraku akan dilaksanakan 3 minggu lagi”

“MWOOOOO. Apakah tidak ada cara lain selain menikah tuan? Aku akan melakukan apapun asal jangan pernikahan karena sebuah pernikahan merupakan hal yang sakral bagiku”

“Sayangnya tidak bisa nona Kim. Aku hanya menginginkanmu menjadi menantuku. Aku yakin kaulah satu-satunya yeoja yang bisa membuat putraku kembali seperti semula”

“Aku pergi dulu, jangan lupa aku menunggumu di kantorku 2 minggu lagi. Ini alamat kantorku” ujar ajeossi ini sambil menyodorkan sebuah kartu nama ke arahku.

Flashback end

“Haahhh kau benar Sunye-ya, aku akan menikah 1 minggu lagi. Aku harus menemui calon mertuaku di kantornya besok”

“Apa kau tidak bisa menolaknya?” tanya Yara.

“Aku tidak bisa menolaknya. Kalian kan sudah tau alasanku? Kenapa aku menerima pernikahan ini?”

“Ara….ara…ara. Kami sudah tau itu. Aku tidak menyangka jika seorang Anggraini Kim yang gampang terpancing emosinya akan berubah menjadi lebih sabar seperti dirimu sekarang” ucap Raemun.

“Aku sudah mengatakannya kenapa aku bisa menahan emosiku kan?” mereka bertiga hanya menjawab pertanyaanku dengan anggukan.

“Apa perlu kami mengantarmu besok?”

“Ani Sunye-ya, aku besok akan menjemput Kai di rumah Yesung oppa dan pergi bersamanya”

“Kai? Nuguya? Namjachin-gumu?”

“Aniyo Yara-ya, Kai itu satu-satunya peninggalan appa yang bisa kumiliki. Kai adalah sepeda motor yang dirancang khusus oleh appa untukku. Kai sudah tiba di Korea kemarin. Aku meminta bantuan Yesung oppa untuk mengecek keadaan Kai dan katanya, Kai sedang dalam keadaan baik-baik saja. Karena itu, aku akan mengendarai Kai dengan kecepatan penuh untuk melampiaskan semua emosiku selama ini”

“Hahhh pelampiasan emosimu itu sungguh menyeramkan” ucap ketiga sahabatku ini bersamaan dengan wajah frustasi mereka.

Hahahaha wajah mereka lucu sekali kalau cemberut seperti itu.

Next day

Kyuhyun’s Pov

Han ajeossi mengatakan hari ini appa akan bertemu dengan yeoja yang akan menikah denganku di kantornya. Aku ingin tau seperti apa wajah yeoja pilihan appa itu. Karena itu, aku meminta Han ajeossi menemaniku ke kantor appa setelah pulang dari rumah sakit tempatku dirawat kemarin. Kemarin, aku memang mencoba membunuh diriku sendiri karena aku sudah tidak tahan lagi. Kondisiku benar-benar mengenaskan. Aku kehilangan kemampuan bergerakku dan yeoja yang aku cintai. Terlebih lagi, appa tidak memberitaukanku alasan appa tidak menyetujui rencana pernikahanku dengan Kim Rae Mi, yeoja yang aku cintai. Aku terpaksa menerima pernikahan yang appa rencanakan, tapi jangan harap aku bisa menerima yeoja itu. Kita lihat saja, apa yeoja itu akan bertahan dengan sikapku? Akan kubuat dia meminta cerai padaku.

Saat ini mobil yang kutumpangi bersama Han ajeossi sedang berhenti tiba-tiba. Ada apa sebenarnya ini? Bukankah Choi Jino tangan kanan Han ajeossi merupakan pengemudi yang berpengalaman?

“Jino-ya, ada apa? Kenapa kau menghentikan mobil dengan tiba-tiba?” tanya Han ajeossi.

“Jeosonghamnida tuan muda…ajeossi, tadi ada pengendara motor melintas dengan kecepatan penuh padahal tidak ada celah yang bisa dia lewati antara mobil kita dan truk disamping” jawab Jino.

“Ah maksudmu pengendara motor itu?” tanyaku setelah melihat pengendara motor yang mungkin dimaksud Jino sedang berhenti karena saat ini lampu lalu lintas berubah menjadi merah.

“Ne, tuan muda”

Mendengar jawaban Jino membuatku penasaran siapa sebenarnya pengendara motor itu? Kulihat dia merogoh sesuatu di celananya. Dia meraih ponsel dan……………aku terpana dengan hal yang kulihat saat ini. Pengendara motor itu ternyata seorang yeoja. Dia sedang menerima telpon seseorang yang membuatnya melepaskan helm.

“Hemmm yeoja yang keren” gumamku.

“Apa maksud anda, tuan muda?” tanya Han ajeossi.

“Aish….kenapa ajeossi dan Jino masih memanggilku tuan muda? Bukankah aku meminta kalian untuk memanggil namaku saja? Aku tidak suka dengan panggilan tuan muda. Yang kumaksud tadi adalah pengendara motor itu ternyata seorang yeoja”

“Ne, kau benar Kyuhyun-ah” jawah Han ajeossi.

“Panggilan itu yang sangat aku sukai ajeossi”

Anggraini’s Pov

Hari ini aku harus menemui Cho Yeung Hwan ajeossi. Aku mengendarai Kai dengan kecepatan penuh dan meliuk-liuk di jalanan kota. Aku sangat menyukai saat-saat seperti ini, berhasil melewati celah antara kendaraan satu dengan kendaraan yang lain padahal celah itu tidak memungkinkan bila sebuah sepeda motor melewatinya. Hahahaha tentu saja dengan kemampuan mengemudiku ini aku bisa melewatinya dengan mudah bahkan pembalab professional saja kalah denganku, kekekekeke.

Saat lampu lalu lintas menunjukkan lampu merah yang menyala, aku berhenti. Kurasakan ada getaran dari arah saku celanaku. Siapa yang menelpon? Lebih baik aku angkat saja.

“Yeoboseo”

“Yeoboseo.Kau tidak lupa dengan perjanjian kita kan nona Kim?” Ah ternyata Cho ajeossi yang menelponku.

“Tentu saja ajeossi. Aku sedang berada di jalan menuju kantor anda”

“Bagus kalau begitu. Ah satu lagi, jangan memanggilku ajeossi. Panggil aku abeonim, aratchi?”

“Ne, a….beo…nim” jawabku terbata, aku belum terbiasa dengan panggilan itu.

“Sampai ketemu disini, aku menunggumu Aini-ya”

BIP Abeonim sudah memutuskan telponnya. Sepertinya panggilan ini cocok juga denganku. Paling tidak, aku sakarang akan memiliki keluarga lagi setelah 4 tahun lamanya. Kulanjutkan perjalananku menuju kantor abeonim.

10 minutes later

Ah ternyata sudah sampai. Daebakkk kantornya megah sekali. Aku tidak menyangka akan menjadi menantu seseorang yang kaya raya. Apa nanti orang-orang tidak memandang miring ke arahku? Aku yang bukan siapa-siapa, tidak mempunyai rumah dan pekerjaan. Yach, aku kan baru lulus dan sekarang harus menikah. Lebih baik aku tidak memikirkan perkataan orang ‘anjing menggonggong kafilah berlalu’ itulah peribahasa yang cocok denganku saat ini.

Setelah menaruh Kai di pelataran parkir, aku langsung menuju ke arah resepsionis untuk bertanya dimana ruangan abeonim.

“Silyehamnida agassi, dimana ruangan tuan Cho Yeung Hwan?” aku bertanya pada resepsionis itu. Wajahnya cantik, kenapa abeonim malah memilihku menjadi menantunya?

“Apa anda nona Anggraini Kim? Calon menantu presdir?”

“Ye???” apa itu tadi? Dia mengetaui kalau aku calon menantu abeonim? Apa abeonim yang menceritakannya?

“Ah anda tidak perlu terkejut seperti itu nona. Presdir Cho sudah menyebarkan berita pernikahan putranya dengan anda, bahkan saya sudah mendapatkan undangannya. Foto anda bersama tuan Cho Kyuhyun menjadi cover pada undangan itu” resepsionis itu menjelaskan kepadaku. Kapan aku berfoto? Ternyata abeonim sungguh-sungguh dengan ucapannya.

“Mari ikut saya, saya antarkan ke ruangan presdir”

“Ne, eonni. Boleh aku tau namamu eonni?”

“Song Na Ra imnida. Anda bisa memanggil saya Nara”

“Eonni jangan berbicara formal seperti itu padaku karena akan menyebabkan hubungan kita kaku. Anggap saja aku teman eonni”

“Ne” jawab Nara eonni. Aku mengikutinya dari belakang. Woaaahhh kantor ini benar-benar besar. Kurasa aku akan tersesat jika tidak ada yang mendampingiku.

Kyuhyun’s Pov

Sekarang aku sudah sampai di kantor appa. Kulihat seorang yeoja sedang bertanya pada resepsionis dimana ruangan appa. Ah bukankah itu yeoja pengendara motor tadi? Apa dia yang akan menjadi anae-ku? Sebenarnya apa yang  dipikirkan appa? Kenapa memilihkan yeoja tomboy sepertinya? tapi bukankah itu hal bagus? Tipe yeoja sepertinya biasanya gampang tersulut emosi dengan begitu, akan sangat mudah bagiku membuatnya menceraikanku karena tidak tahan dengan apa yang akan aku lakukan pada yeoja bodoh itu. Kita tunggu saja yeoja bodoh, berapa lama kau akan bertahan.

“Kyuhyun-ah, kenapa kau mengeluarkan evil smirkmu? Apa ada hal yang menarik bagimu?” tanya Han ajeossi padaku.

“Kurasa aku sudah tau yeoja yang akan menjadi anae-ku ajeossi. Gaja kita pulang saja. Aku sudah lelah”

“Tapi bukankah kau belum bertemu dengannya?”

“Aku melihatnya tadi, dia bertanya pada resepsionis dimana ruangan appa. Kurasa pernikahanku akan bertahan 1 minggu saja. Aku yakin itu, akan kubuat dia segera meminta surat cerai padaku”

“Lebih baik kau jangan terlalu percaya diri seperti itu Kyuhyun-ah, bisa-bisa nanti kau malah jatuh cinta padanya” sela Jino yang berada di samping Han ajeossi.

“Jino-ya, mau bertaruh denganku? Kalau aku sampai mencintainya, akan aku berikan PSP terbaruku padamu“

“Tawaran yang menarik. Aku akan membantu yeoja itu untuk menaklukkanmu Kyu. Kau bersiap-siaplah kehilangan PSPmu itu” jawabnya dengan seringaian.

“Yakkk kau berani melawanku eoh?”

“Memangnya siapa yang takut padamu?”

“Aigo, lebih baik kita pulang dari pada kalian bertengkar disini. Kalian ini sudah dewasa, kalian bukan anak TK lagi”

Mendengar kata-kata Han ajeossi, kami berdua mengerucutkan mulut kami. Hahhh aku jadi ingat masa-masa kecilku bersama Jino. Yach, Jino sudah kuanggap sebagai saudaraku sendiri. Kami tumbuh bersama di sekolah yang sama pula, kecuali pada saat kuliah. Aku meneruskan kuliahku di Havard University sampai S2. Karena itu, aku tidak suka kalau Jino memanggilku dengan sebutan ‘tuan muda’.

Author’s Pov

Aini sudah tiba di depan ruangan presdir Cho.

TOK…TOK…TOK. Nara mengetok pintu di depannya.

“Masuk!!” perintah seseorang di seberang pintu.

“Silyehamnida sajangnim, Kim Agassi sudah datang”

“Suruh dia masuk dan kau boleh kembali ke pekerjaanmu”

“Ne, sajangnim”

Setelah keluar dari ruangan itu, Nara mempersilahkan Aini untuk masuk.

“Aini-ya, sajangnim menyuruhmu untuk masuk”

‘Ne eonni, gomawo”

“Cheonman”

Nara berlalu pergi, Aini segera masuk ke ruangan presdir.

“Ah kau sudah datang. Aku ingin memperkenalkan seseorang padamu, dia yang akan mengurus semua keperluan pernikahan kalian” ujar Tn. Cho

“Nuguya abeonim?”

“Sebentar lagi dia datang”

“Ah itu dia” ucap Tn. Cho sambil mengarahkan pandangannya pada pintu yang baru saja ditutup oleh seorang yeoja muda.

Anggraini’s Pov

“Ah itu dia” ujar abeonim sambil mengarahkan pandangannya pada pintu yang baru saja ditutup oleh seorang yeoja muda. Siapa yeoja cantik ini? Yeoja ini tampak anggun, tidak seperti penampilanku yang tomboy ini.

“Aini-ya, annyeong” ujar yeoja itu tersenyum. Wajahnya cantik sekali. Aku ingin bisa berpenampilan seperti itu. Tapi sepertinya itu hanya dalam mimpiku saja.

“Ye???”

“Kau pasti terkejut dia mengetahui namamu. Dia ini putriku Cho Ahra, nunanya Kyuhyun”

Ternyata dia calon kakak iparku, tampaknya dia orang yang baik dan menyenangkan.

“Kau bisa memanggilku Ahra eonni, Aini-ya. Woahhh nan haengbokhae, aku sekarang akan mempunyai adik perempuan” ujarnya riang sambil memelukku. Orang yang hangat, itulah pemikiranku untuk saat ini.

“Ne, eonni”

“Neomu yeppeuta Aini-ya. Gaja kita pergi menemui eomma. Eomma sudah menunggumu di butik. Kau akan fitting baju pengantin disana”

“MWO” aku hanya bisa berteriak bingung. Kenapa cepat sekali? Baru saja kenal sudah mengajakku fitting baju.

“Yakk kau baru datang sudah mengajaknya pergi, eoh?” protes abeonim.

“Bukankah tujuan appa memanggilnya kemari untuk dipertemukan denganku? Gaja kita pergi! Appa nan galke” ujar Ahra eonni ketus dan langsung menarik tanganku. Aku hanya mamberi senyuman pada abeonim. Kulihat abeonim hanya membalas senyumanku.

Saat kami berdua tiba di pelataran parker, Ahra eonni tetap menarik tanganku menuju mobilnya. Eits tunggu dulu, bagaimana dengan Kai kalau aku ikut Ahra eonni.

“Eonni, mianhe. Aku tidak bisa ikut mobil eonni”

“Wae? Kenapa kau tidak mau ikut mobilku? Apa kau tidak suka pergi bersamaku?”

“Aniyo eonni, bukan begitu. Aku tidak bisa ikut eonni karena aku tadi ke sini bersama Kai. Aku tidak mungkin meninggalkannya di sini”

“Kai? nuguya? Namjachin-gumu?”

“Aniyo eonni. Itu dia Kai” ucapku dengan menunjuk ke arah Kai di depan sana.

“Woahhh kau memiliki motor bagus, aku tidak pernah melihat motor seperti itu. Pasti harganya mahal, iya kan?”

“Aniyo eonni, aku tidak membelinya. Appaku yang merancangnya untukku”

“Mian, kau pasti teringat dengan almarhum appamu. Appa sudah menceritakan tentangmu padaku dan eomma. Kyuhyun belum tau tentangmu. Kalian akan bertemu saat pernikahan. Baiklah kita ketemu di butik Elena, ini alamatnya. Kau hati-hati ne!”

“Ne eonni, kita bertemu disana ”

Kamipun berpisah. Ahra eonni pergi dengan mobinya, sedangkan aku pastilah pergi bersama Kai.

At Elena beautique

Author’s Pov

Aini tiba terlebih dulu dibanding Ahra. Tentu saja karena Aini mengendarai kai dengan kecepatan penuh. Aini yang tidak mengetahui wajah Ny. Cho, memilih menunggu Ahra di depan butik. Setelah 15 menit menunggu, barulah Ahra tiba di butik itu.

“Mian Aini-ya, kau menunggu lama? Kau cepat sekali sampai di sini. Apa kau mengebut tadi?” rentetan pertanyaan dilontarkan Ahra yang merasa heran. Ahra sudah memacu mobilnya dengan agak cepat dari biasanya namun Aini tetap sampai terlebih dulu.

“Aniyo eonni, aku tidak menunggu lama, hanya 15 menit saja”

“MWO. Berarti kau benar-benar mengemudikan Kai-mu itu dengan kecepatan penuh ya?”

“Hehehehe begitulah eonni”

“Hahhhh nanti kalau kau sudah menikah dengan namdongsaengku, kau harus mengurangi kecepatanmu itu. Aku tidak mau melihat donsaengku itu menjadi duda diusia muda” ucap Ahra pasrah.

“Ne, eonni. Arasseo”

Setelah mengakhiri pembicaraan mereka, mereka memasuki butik. Di dalam sudah ada Ny. Cho yang telah menunggu mereka sejak tadi.

“Ahra-ya, akhirnya kau datang juga. Dimana calon menantuku?” tanya Ny. Cho yang belum melihat calon menantunya. Hal ini terjadi karena Aini saat ini berada di belakang Ahra.

“Aini-ya, ini eomma. Kau bisa memanggilnya eomeonim” ujar Ahra sambil membimbing tubuh Aini menuju Ny. Cho.

“Anggraini Kim imnida eomeonim, ban-gapseumnida” ucap Aini sambil membungkukkan tubuhnya.

“Neomu yeppeuta Aini-ya. Aku menyukaimu”

Anggraini’s Pov

“Neomu yeppeuta Aini-ya. Aku menyukaimu” ujar eomeonim padaku. Aigo…. sepertinya telingaku akan membesar setelah pulang dari tempat ini. Ahra eonni dan eomeonim selalu memujiku.

“Gamsahamnida eomeonim”

“Aini-ya, jangan berbicara formal seperti itu padaku arasseo? Anggap saja aku eommamu sendiri”

“Ne, eomeonim”

Mendengar kata-kata eomeonim membuat mataku berkaca-kaca. Aku teringat dengan mendiang Ibuku. Ibu, aku merindukanmu. Appa, Ibu, sebentar lagi aku akan menikah. Tolong doakan aku dari sana ya.

Eomeonim memintaku mencoba gaun pengantin yang dipilihnya. Gaun-gaun ini semuanya indah, pasti harganya mahal. Sepertinya aku tidak sanggup membayangkan seberapa banyak abeonim dan eomeonim mengeluarkan uangnya untuk pernikahan ini. Ahra eonni membantu memilihkan gaun yang bagus.

“Eomma, kurasa gaun ini sangat cocok untuk Aini” ucap eonni dengan memperlihatkan sebuah gaun yang……benar-benar indah. Menurutku gaun ini lebih indah dari pada gaun-gaun yang kucoba tadi.

“Ah eomma juga menyukainya. Aini-ya, bagaimana menurutmu?”

“Aku juga sependapat dengan eomeonim dan eonni”

“Lebih baik kau coba saja dulu!” ucap eomeonim dan eonni bersamaan.

Akupun mencoba gaun yang dipilihkan tadi. Aku melihat bayanganku di cermin. Ommona….apa ini aku? Aku terlihat sangat…..cantik. Perlahan-lahan tiraipun dibuka memperlihatkan aku yang dibalut gaun indah ini. Kulihat eomeonim dan eonni membulatkan mata mereka. Apakah ada yang salah denganku?

“Neomu….neomu…neomu yeppeuta Aini-ya” ucap eomeonim dan eonni bersamaan.

“Jeongmalyo?”

“Ne, kau sangat cantik saengi. Sayang sekali Kyu pabo itu tidak mau datang kemari. Kurasa dia akan menyesal telah melewatkan ini”

“Kau benar Ahra-ya. Kita buat penampilan Aini sebagai kejutan buatnya”

“Ne, eomma. Aku akan mempersiapkan kameraku untuk memotret ekspresinya saat melihat penampilan istrinya nanti”

Aku hanya bisa melihat eomeonim dan eonni secara bergantian. Aku tidak mengerti apa yang mereka maksudkan.

Author’s Pov

Setelah dari butik, mereka bertiga mengunjungi mall terbesar di daerah Myeong Dong. Ahra dan Ny. Cho mengajak Aini membeli semua barang yang dibutuhkan Aini mulai dari baju, sepatu, alat make up, aksesoris sampai perhiasan dengan harga fantastis. Aini sudah mencoba menolak apa yang dilakukan Ny. Cho dan Ahra. Namun Aini tidak menduga kalau dia tidak akan pernah menang melawan ibu dan anak itu.

Ahra meminta Jino untuk membawa semua barang yang mereka beli ke rumah Kyuhyun karena nantinya Aini akan tinggal di rumah itu.

“Jino-ya, tata dengan baik semua barang-barang ini di kamar utama yang akan ditempati Kyu pabo itu dengan Aini setelah menikah”

“Ne nuna. Semua akan beres, tapi bagaimana kalau Kyuhyun marah dengan ini? Nuna kan tau dia seperti apa”

“Kau tenang saja. Bilang padanya kalau ini semua adalah kemauanku. Aku yakin dia tidak akan marah” ujar Ahra dengan mengeluarkan evil smirknya.

“Ne nuna. Aku tau kalau Kyuhyun tidak bisa melawanmu. Kalau begitu aku permisi dulu”

“Eoh…hati-hati” ucap Ahra mengakhiri pembicaraan mereka berdua. Yach mereka hanya berdua di depan basement parkir mall. Aini dan Ny. Cho sudah pulang sejak tadi. Ny. Cho akan menemui Tn. Cho. Sementara Aini akan pulang ke rumah Yesung, sepupunya.

Kyuhyun’s Pov

Angin semilir menimpa kulitku. Aku sekarang sedang berada di balkon kamarku, memikirkan apa yang akan aku lakukan setelah menikahi yeoja itu. Sejuta rencana sudah kupikirkan untuk menyingkirkan yeoja itu. Pertama kali melihatnya pun, sudah terbesit di pikiranku apa yang akan aku lakukan. Namun setelah kupikir-pikir, apakah tindakanku itu tidak terlalu kejam terhadapnya? Tapi apa boleh buat, aku harus melakukannya. Aku harus tau apakah yeoja itu tulus atau terpaksa menjalani pernikahan denganku.

TOK…TOK…TOK. Terdengar pintu kamarku ini diketok oleh seseorang. Siapa yang berani menggangguku saat ini? Apa dia tidak tau kalau aku sedang banyak pikiran? Awas saja kalau ada yang tidak penting.

“Masuk!!!”

Kulihat Jino masuk ke dalam ruangan ini setelah kupersilahkan masuk. Dia membawa banyak barang. Punya siapa itu? aku yang penasaranpun memutuskan bertanya padanya.

“Jino-ya, barang-barang itu milik siapa? Kenapa kau membawanya masuk ke dalam kamarku, eoh?”

“Ahra nuna yang menyuruhku membawa dan menata barang-barang ini di kamar utama. Barang-barang ini milik calon istrimu. Ah…sebelum kau ingin memarahiku, lebih baik kau protes saja Ahra nuna. Aku hanya melaksanakan apa yang ia minta” jawab Jino sebelum aku melancarkan omelanku.

“Kenapa kau tidak menolaknya Jino-ya?” tanyaku pasrah.

“Kyuhyun-ah, bukankah kau sudah tau watak Ahra nuna kalau sudah ada maunya? Kau tanyakan sendiri padanya. Aku mau menata barang ini dulu”

Aku tidak bisa berkata apa-apa kalau itu sudah kemauan Ahra nuna. Hahhh tampaknya yeoja bodoh itu memiliki banyak pendukung, tapi aku tidak akan kalah denganmu yeoja bodoh. Yeoja yang mau-maunya dipaksa menikah denganku. Apa appa sudah membayar mahal yeoja itu? ah masa bodoh. Lebih baik aku lancarkan saja rencanaku tanpa memikirkan perasaan yeoja bodoh itu.

1 week later

Author’s Pov

Hari ini pernikahan Kyuhyun dan Aini dilangsungkan. Para undangan yang datang pada acara ini adalah para konglomerat dan pengusaha yang kaya raya. Tentu saja hal ini sangat wajar, mengingat Cho Yeung Hwan merupakan salah satu pengusaha sukses di Korea dan Cho Kyuhyun merupakan pengusaha game nomor satu di Korea saat ini.

Kyuhyun duduk di atas kursi rodanya menunggu Aini di depan pelaminan. Musik tanda mempelai wanita keluar sudah berkumandang. Banyak pasang mata mengarahkan pandangannya ke arah pintu masuk ke ruangan itu. Tampak yeoja yang sangat cantik dibalut dengan gaun pernikahan yang sangat indah memasuki ruangan itu dengan didampingi oleh Yesung. Semua pasang mata di ruangan itu membulatkan matanya dengan mulut menganga lebar, kagum dengan apa yang mereka lihat. Yach, saat ini Aini sangat cantik tanpa ada satupun yeoja yang bisa menandinginya. Mungkin ini pengaruh dari Aini yang tampil sederhana dikesehariannya.

Kyuhyun’s Pov

Aigo, apa itu bidadari yang turun dari langit? Kalau itu bidadari, untuk apa dia mengarah padaku dan tidak mungkin Yesung hyeong mendampinginya. Apa dia calon anae-ku? Apa aku tidak salah lihat?

Berbagai pertanyaan muncul di kepalaku. Yeoja yang menuju ke arahku ini sangat cantik….neomu yeppeuta. Belum pernah aku melihat yeoja secantik dia. Kulihat seluruh tamu undangan yang berada di ruangan ini membulatkan matanya dan membuka mulutnya lebar-lebar. Apa mereka tidak takut kalau ada lalat yang mengunjungi rongga mulut mereka? Aish…..dan apa itu? pandangan para namja seakan-akan ingin menelan anae-ku hidup-hidup. Hellooo dia itu calon anae-ku, kalian tidak boleh merebutnya dariku!!

Eits apa yang aku gumamkan ini? Kenapa aku malah tidak terima bila namja lain menatapnya dengan tatapan tajam mereka? Ya Tuhan, apa aku mulai tertarik padanya? Andwaeee itu tidak boleh terjadi.

“Kyu, kuserahkan dongsaengku ini padamu. Jaga dia baik-baik. Jangan pernah kau sakiti dia, buatlah dia bahagia” ucap Yesung hyeong sambil menyerahkan tangan yeoja ini padaku.

Yeoja ini merupakan sepupu Yesung hyeong. Aku mengenal Yesung hyeong karena dia adalah seniorku waktu SMA dulu. Tidak hanya Yesung hyeong seniorku yang menghadiri pernikahanku ini, Eunhyuk hyeong juga datang bersama tunangannya Raemun yang baru aku ketahui adalah sahabat dari calon anae-ku ini.

“Ne, hyeong” jawabku sambil menerima tangan yeoja ini. Cihhh bersiap-siaplah yeoja bodoh, kau akan memasuki neraka dunia setelah acara ini. Semua orang boleh terpesona dengan wajah cantikmu ini, tapi jangan harap aku pun akan meluluhkan hatiku untuk tidak menyingkirkanmu hanya karena terpesona dengan wajahmu.

“Baiklah, kita mulai acara pengucapan janji pernikahan” ucap pak penghulu di depanku ini.

“Cho Kyuhyun apa…………………………..” SKIP ya reader, karena aku gak bisa menyebutkan janji pernikahan menurut mereka.

“Silahkan mempelai pria mencium mempelai wanita”

MWO, apa aku harus mencium gadis ini? Aku tidak sudi mencium yeoja penjilat ini. Tentu saja penjilat, kalau tidak, mana mungkin appa, eomma dan nunaku menyukainya. Dulu saja mereka tidak menyukai Raemi saat aku memperkenalkan yeojaku itu pada mereka. Padahal jelas-jelas Raemi adalah yeoja yang sepadan dengan kami, lulusan Oxford University, kaya dan juga cantik.  Yach tidak kupungkiri kalau yeoja yang saat ini telah resmi menjadi anae-ku ini jauh lebih cantik dari pada Raemi.

Anggraini’s Pov

“Silahkan mempelai pria mencium mempelai wanita”

Apa namja yang telah resmi menjadi namphyeon-ku ini harus menciumku? Bukankah kami baru saja bertemu? Walaupun dia berhak atas apapun yang ada pada diriku, tetap saja aku sangat gugup kalau dia menciumku sekarang. Kulihat dia mulai mencondongkan wajahnya padaku. Eoteokhe……

“Kalau tidak terpaksa, jangan harap aku mau menyentuhmu yeoja bodoh” bisiknya padaku.

“Mwo….”

Belum sempat aku melanjutkan kata-kataku, dia sudah membungkamku dengan ciuman yang diawali dengan kecupan lembut di bibirku kemudian dilanjutkan dengan lumatan-lumatan penuh gairah. Cihh dia bilang tidak ingin menciumku? Tapi lihat! Dia bahkan mengambil ciuman pertamaku dengan penuh gairah. Hahhhh kalau seperti ini terus, tampaknya aku akan mati berdiri sekarang juga. Jantungku berdebar sangat kencang, apa aku mulai tertarik padanya? Ya Tuhan, tampaknya aku mulai mencintainya karena selama ini tidak ada seorang namjapun yang mampu membuat jantungku berdetak kencang seperti ini. Tapi bagaimana ini? Dari ucapannya, dia terpaksa dengan pernikahan ini. Apa aku bisa masuk ke dalam hatinya sama seperti apa yang abeonim ucapkan padaku waktu itu?

Hahhh sepertinya kesabaranku sedang diuji setelah acara ini. Aku yakin namphyeon-ku ini akan melakukan hal-hal yang membuatku emosi sampai memberikan surat cerai seperti apa yang diucapkan oleh Han ajeossi tadi di ruang rias.

Flashback on

“Nona Kim, apa aku boleh berbicara padamu?” ucap namja paruh baya setelah kupersilahkan dia masuk.

“Ne, ajeossi. Apa yang ingin anda bicarakan padaku? Bisakah aku meminta anda untuk tidak memanggilku nona Kim? Panggil saja aku Aini, ajeossi”

“Ah itu, baiklah Aini-ya. Perkenalkan aku Han Jung Shik, kepala pelayan di rumah Kyuhyun yang sudah kuanggap sebagai anakku sendiri. Setelah kalian menikah, mungkin aku tidak akan berada di rumah itu lagi, Yeung Hwan memintaku menjadi sekretaris pribadinya. Aku ingin memintamu agar bersabar dengan apa yang akan dilakukan Kyuhyun padamu nantinya. Dia memberitauku akan melakukan apapun agar kau tidak tahan dengan sikapnya. Dengan begitu, kau akan memberikan surat cerai padanya. Aini-ya, aku percayakan Kyuhyun padamu, buatlah dia kembali seperti semula. Kyuhyun yang ceria, penuh canda-tawa, baik hati, yach walaupun dia juga sering mengeluarkan kata-kata tajamnya” ujar Han ajeossi menjelaskan, diakhiri dengan senyumannya ketika menceritakan Kyuhyun yang dulu.

“Aku akan berusaha untuk itu. Ajeossi tenang saja, walaupun sebenarnya aku gampang terbawa emosi, tetapi aku akan berusaha menahan emosiku saat menghadapinya. Aku lakukan demi abeonim, eomeonim, Ahra eonni dan dirimu ajeossi”

“Gomawoyo Aini-ya”

“Ne, cheonmaneyo ajeossi”

Flashback end

PROK….PROK….PROK

Tepuk tangan para undangan yang hadir mengalun begitu saja saat dia mengakhiri ciuman kami.

“Kuharap kau tidak termakan kata-katamu sendiri, oppa. Kita lihat nanti” kubisikkan juga kata-kata balasan padanya sambil tersenyum penuh arti. Hem, tidak akan kubiarkan kau menang dengan rencanamu…..sepertinya akan menarik….Kulihat dia membulatkan matanya setelah mendengar ucapanku.

Kyuhyun’s Pov

“Kuharap kau tidak termakan kata-katamu sendiri, oppa. Kita lihat nanti” dia juga membisikkan kata-katanya padaku sambil tersenyum penuh arti. Aku yang terkejut atas keberaniannya itu tanpa kusadari aku membulatkan mataku. Kau tidak akan berkata seperti itu kalau kau tau apa yang akan aku lakukan yeoja bodoh.

“Woahhh kalian mesra sekali. Aku ingin segera mengikuti jejak kalian” celetuk Xiumin salah satu investor di perusahaanku yang sudah kuanggap sebagai namdongsaengku, usianya 5 tahun lebih muda dariku.

PLETAKK “Aphayo chagia” ucapnya pada seorang yeoja. Apakah yeoja itu yeojachin-gunya yang pernah ia ceritakan padaku?

Kulihat 3 yeoja yang diikuti 3 namja yang kukenal menghampiri kami. Apa mereka semua berpasang-pasangan? Ah aku tau yeoja yang berkaca mata itu, bukankah dia tunangannya si monyet itu?

“Aini-ya, chukkae. Semoga pernikahanmu awet sampai maut memisahkan kalian. Oppa, jaga sahabat kami ne!” ucap ketiga yeoja itu pada kami berdua. Aku tidak janji akan menjaganya.

“Kyuhyun-ah, Aini-ya, chukkae” ujar ketiga sahabatku ini.

“Ah Kyu, kami belum memberitaumu. Kami bertiga merupakan kekasih dari anae-mu ini. Aku berpacaran dengan yeoja ini yang bernama Park Sun Ye” ujar yesung hyeong dengan menarik tangan yeoja chubby berpenampilan modis.

“Kalau aku berpacaran dengan yeoja ini hyeong. Namanya Han Ya Ra” ujar Xiumin dengan menggenggam tangan yeoja berpenampilan sederhana yang mengeluarkan aura kedewasaannya.

“Ah kalau aku…………………” ucapan Eunhyuk hyeong kuputus begitu saja.

“Aku tau kalau kau bertunangan dengan yeoja berkaca mata ini kan, monyet mesum?” ucapku.

“Yakkk setan game, sampai kapan kau memanggilku dengan sebutan itu eoh? dasar kau dongsaeng kurang ajar” protes monyet ini padaku.

“Sampai dunia ini kiamat” jawabku ketus.

“Yakkk neo…..” BUGGGG…awwww. “Yakkk yeoja setengah namja sialannnn berani-beraninya kau menyerangku? Awas kau, jangan mencariku kalau kau sedang kesal” teriak Eunhyuk hyeong pada……..anae-ku? Sejak kapan mereka saling kenal? Dan apa itu? kenapa mereka tampak akrab? Ah ada apa denganku? Kenapa aku peduli padanya?

“Oppa, kau tidak akan berani mengancamku seperti itu. Apa kau ingin aku……………..” ucapan yeoja bodoh itu terputus ketika Eunhyuk hyeong membekap mulutnya.

“Sudah ya….sudah….aku janji tidak akan mengancammu lagi chagia. Jangan kau teruskan ucapanmu ne!!!!!”

Mwo? Chagia? Sebenarnya ada hubungan apa mereka? Kenapa si monyet itu memanggilnya chagia?

“Aigo, kenapa kalian seperti anak kecil eoh? Kyuhyun-ah, Aini-ya, gaja sapa tamu-tamu yang lain” ucapan Ahra nuna menghentikan acara bertengkar mereka berdua. Kau berhutang penjelasan padaku monyet mesum.

Anggraini’s Pov

Aih menyebalkan sekali Eunhyuk oppa itu. Awas saja kalau dia mengancam tidak memperbolehkanku menemuinya saat kesal, akan aku beritaukan pada Raemun tentang masa lalunya bersama yeoja-yeoja seksi waktu berlibur di Bali. Yach, aku memang selalu menemui Eunhyuk oppa bila emosiku sedang memuncak, aku mengajaknya bertinju. Selain mengendarai Kai, aku juga memilih tinju sebagai pelampiasan emosiku selama berada di Korea, walaupun aku selalu kalah melawan si kunyuk itu karena tinju bukanlah bidang keahlianku. Hahhh coba saja aku masih di Indonesia, aku pasti lebih memilih mengikuti latih tanding pencak silat dengan sahabat-sahabatku disana.

Saat ini aku berada di sebuah kamar yang sangat besar dan megah. Kamar ini akan menjadi kamar kami. Kami? Itu karena sekarang aku sudah resmi menjadi seorang istri. Hahh sepertinya ujianku sudah dimulai. Semenjak pulang dari tempat pernikahan kami, Kyu oppa hanya memberikan sikap dingin dan tatapan tajamnya padaku. Aku menghampirinya yang sedang kesulitan bangun dari kursi rodanya. Abeonim melarang keras Jino untuk membantu Kyu oppa bila ada aku disampingnya.

“Jangan sentuh aku yeoja bodoh!!! Aku tidak sudi bersentuhan denganmu” tolaknya padaku.

“Oppa bilang kan kalau oppa tidak sudi bersentuhan dengan yeoja bodoh? Itu bukan aku oppa. Aku yeoja cerdik dan pintar, jadi oppa diam saja ne!!!” SKAK MATT kau oppa. Kau hanya belum tau berhadapan dengan siapa. Aku? Anggraini Kim, yeoja yang kuat dan pintar, kekekeke.

“MWOOOOO” teriaknya.

“Aish jangan berteriak oppa!!!! Apa oppa ingin tetangga menghampiri rumah ini karena menyangka oppa menyerangku dengan ganasnya?” kekekeke lihat wajah terkejutnya itu! nah sekarang siapa yang kalah oppa?

Kyuhyun’s Pov

“Aish jangan berteriak oppa!!!! Apa oppa ingin tetangga menghampiri rumah ini karena menyangka oppa menyerangku dengan ganasnya?”

Aigo, kenapa malah aku yang kalah dengannya? Ini tidak boleh terjadi. Dia mulai meraih tanganku, mendekap erat tubuhku dan membimbingku ke arah kasur king sizeku ini. Ommona kenapa dengan jantungku ini? Jantungku berdegup kencang saat bersentuhan dengannya. Jangan sampai aku jatuh cinta padanya.

“Oppa, tunggu dulu disini ne!!! aku mau mengambil air hangat untuk membersihkan tubuh oppa” ujarnya sambil berlalu dari hadapanku. Apa katanya tadi? Membersihkan tubuhku? Hahhh tampaknya aku hanya bisa menerima perlakuannya saja. Nanti aku pikirkan apa yang akan aku lakukan untuk membuatnya emosi.

Author’s Pov

Aini keluar kamar ingin mengambil air hangat untuk Kyuhyun. Tetapi Aini lupa kalau dia tidak mengetaui seluk beluk rumah megah ini.

“Aigo, kenapa aku lupa menanyakan dimana dapurnya? Ini akibat jantungku berdegup kencang tadi sekaligus emosiku yang memuncak. Dia selalu saja mengataiku yeoja bodoh, yang bodoh itu dirimu oppa. Kau menjadi orang yang menyebalkan hanya karena Raemi eonni yang kejam itu” Aini menggerutu sambil terus mencari letak dapur.

Tak kunjung menemukan apa yang dicarinya, Aini memutuskan untuk berdiam diri memikirkan apa yang harus dia lakukan untuk selanjutnya. Dia menyadari sejak tadi ada yang mengikutinya dan bersembunyi di tikungan lorong di samping tempat ia berdiri sekarang.

“Hai kau yang berdiri di tikungan lorong, keluarlah!!!! Aku tau dari tadi kau mengikutiku. Apa yang kau inginkan dariku tuan?” Aini bertanya pada seseorang yang diyakininya seorang namja.

“Daebakkk kau mengetahui kalau aku mengikutimu dan juga aku yang seorang namja? Jinja neomu daebakk. Aku sudah mendengar kemampuanmu dari Cho ajeossi, tak kusangka kau benar-benar hebat” kata namja itu sambil memperlihatkan dirinya pada Aini.

“Kau terlalu memujiku oppa. Apa kau Choi Jino? Sekretaris pribadi Kyu oppa sekaligus menjadi kepala pelayan di rumah ini sekarang menggantikan Han ajeossi?”

“Ne, kau benar Aini-ya”

“Eumm ternyata oppa sudah tau banyak tentangku. Namaku saja, oppa juga mengetauinya. Tadi pada saat di pesta, aku tidak melihat oppa. Karena itu, aku tidak bisa mengenali kalau yang mengikutiku adalah oppa”

“Eoh, itu karena saat itu Cho ajeossi menyuruhku mengurus eonnimu yang berniat menghadiri pernikahan kalian. Kata Cho ajeossi, belum saatnya eonnimu itu mengganggu kalian”

“Jadi eonni sudah kembali? Lalu bagaimana oppa menangani eonniku itu?”

“Eum, aku sedikit mengancam akan melaporkannya ke polisi bahwa 3 bulan lalu dia mencuri mayat dari rumah sakit yang digunakan sebagai pengganti dirinya agar Kyuhyun percaya bahwa dia sudah meninggal”

“Lalu? Sekarang eonni kemana?”

“Dia sekarang berada di Jepang. Tampaknya dia memiliki sasaran baru untuk dia tipu”

“Hahhhh eonniku benar-benar…..” ucap Aini pasrah dengan sikap eonninya yang selalu menipu namja manapun untuk mendapatkan uang dari mereka.

Anggraini’s Pov

Hahhh aku bingung kenapa Raemi eonni masih saja mengincar namja-namja kaya, padahal harta appa yang ia rebut sangatlah banyak. Mungkin harta itu tidak habis untuk tujuh turunan karena appaku merupakan pengusaha motor nomor satu di dunia, bahkan perusahaan Honda dan Yamaha saja kalah dengan perusahaan appaku.

Tadi aku bertemu Jino oppa. Dia memberitaukanku seluk beluk rumah ini. Sekarang aku menghela nafas sebelum memasuki kamar ini. Setelah aku yakin sudah siap menghadapi Kyu oppa, aku langsung membuka pintu kamar ini. Kulihat oppa duduk bersender di punggung tempat tidur sambil bermain PSP kesayangannya. Ahra eonni memberitauku kalau Kyu oppa sangat menyukai PSP.

“Oppa, berhentilah dulu! Aku akan membersihkan tubuh oppa” ucapku seraya menghampiri Kyu oppa dan membuka kancing jasnya satu persatu.

“Apa yang kau lakukan eoh? lancang sekali kau membuka jasku. Aku bisa membersihkan tubuhku sendiri. Hanya kakiku saja yang cacat, tanganku masih berfungsi dengan baik”

Tidak kuhiraukan perkataannya, kubersihkan tubuhnya dengan air hangat dan handuk di tanganku. Dia sempat berontak, tapi dia bukanlah tandinganku saat ini. Kukunci tubuhnya dengan menekan titik-titik vital padah tubuhnya. Dia sekarang tidak dapat menggerakkan seluruh sarafnya. Karena itu, dengan mudah aku bisa mengganti bajunya dengan piyama tidur.

“Mianhe oppa, aku harus melakukan ini agar kau tidak memberontak. Sebentar lagi kau bisa menggunakan tubuhmu seperti semula” ucapku padanya.

Dia hanya bisa membulatkan matanya saja. Hanya bagian matanya saja yang masih bisa digerakkan. Aku tidak langsung membebaskannya setelah berhasil mengganti bajunya. Kupijat-pijat daerah paha hingga ke telapak kakinya. Sengaja kulakukan itu agar dia bisa berjalan kembali. Aku memang memiliki keahlian dalam hal ini karena ilmu pencak silat yang kupelajari menggunakan titik-titik syaraf sebagai senjata andalannya.

JED…JED..JED. Aku membuka kunci pada tubuhnya.

“Nah oppa, sekarang kau bisa menggunakan tubuhmu seperti semula. Tidurlah!!!”setelah mengucapkan kata-kata itu aku langsung menuju kamar mandi untuk mengganti gaunku dengan piyama tidurku. Aku mendengar teriakannya yang menggemma.

“Yakkkkk neooooooooooooooooooooooooooooooo” itulah bunyi teriakannya.

Kyuhyun’s Pov

Aigo, sebenarnya siapa anae-ku ini? Dia tadi membuatku tidak bisa menggerakkan seluruh tubuhku. Dia juga memijat-mijat daerah paha sampai telapak kakiku. Tapi akibat perlakuannya itu aku merasakan seluruh tubuhku tampak bebas dan ringan. Kakiku saja tidak sekaku seperti biasanya. Kulihat dia keluar dari kamar mandi menggunakan piyama dengan motif yang sama seperti milikku.

“Oppa belum tidur?”

“Apa pedulimu? Dan apa yang baru saja kau lakukan terhadap tubuhku?”

“Tentu saja aku peduli padamu oppa. Bagaimanapun juga oppa adalah namphyeon-ku, sudah kewajibanku melayani oppa. Tadi aku hanya merangsang kaki oppa agar oppa bisa segera berjalan lagi. Aku akan melakukannya setiap hari, jadi oppa jangan memberontak. Kalau tidak, aku akan mengunci tubuh oppa seperti tadi”

“MWOOOO……yakkkk…yeoja bodoh…neo….” Ucapanku terputus karena berikutnya dia sudah memejamkan matanya dan berbalik memunggungiku.

“Jaljayo oppa” ucapnya.

Aku tidak membalas ucapannya itu. yeoja ini benar-benar membuatku kesal.

Next day

Author’s Pov

Pagi ini adalah hari pertama Aini menjadi seorang istri. Dia sengaja bangun pagi untuk menyiapkan sarapan untuk suaminya. Bibi Song sudah melarangnya memasak, tetapi dia bersikeras melakukan hal itu. dia memasak nasi goreng spesial ala Indonesia dengan campuran sayur sawi.

“Nyonya, tuan tidak suka makanan yang mengandung sayur” ucap bibi Song meberitau Aini.

“Akan aku buat dia menyukainya ajumma. Ajumma tenang saja, aku yang akan menghadapinya kalau dia marah besar nantinya. Sekarang aku akan membangunkannya dan memandikannya. Ah satu lagi, ajumma jangan memanggilku dengan sebutan ‘nyonya’, aku tidak suka itu. Panggil saja aku Aini ne!! tolong panggilkan Jino oppa untuk sarapan bersama”

“Ne, nyo….maksud saya Aini”

“Itu baru bagus ajumma”

Aini pun berlalu menuju kamarnya.

“Kenapa ajumma senyum-senyum seperti itu?” tanya Jino.

“Aku menyukainya Jino-ya”

“Maksud ajumma, Aini?”

“Ne, kau benar. Dia benar-benar gadis baik. Aku sangat senang Kyuhyun menikah dengannya. Aku tidak bisa membayangkan kalau Kyuhyun menikah dengan nona bernama Kim Rae Mi itu”

“Em, kau benar ajumma. Aku juga menyukai Aini. Sepertinya aku akan memenangkan taruhanku dengan Kyuhyun. Aku yakin Kyuhyun lambat laun akan jatuh cinta padanya” ucap jino mengakhiri pembicaraan mereka.

Kyuhyun’ s Pov

Aku mendengar seorang yeoja memanggil namaku. Siapa dia? Ommo, kenapa aku bisa lupa kalau aku sudah menikah? Itu pasti suara yeoja bodoh itu.

“Oppa, Kyuhyun oppa, ireona!!! Ini sudah jam 6 pagi. Ayo bangun!! Kita sarapan pagi dan jalan-jalan di taman rumah ini. Udara pagi bagus bagi kesehatanmu oppa” itulah ucapan yeoja itu yang sedang berusaha membangunkanku. Dia terus berusaha membangunkanku. Aku sengaja tidak langsung membuka mataku, aku ingin yeoja ini kesal karena sulit membangunkanku. Suruh siapa yeoja ini membangunkanku pagi-pagi begini. Biasanya aku bangun jam 8 pagi setiap harinya.

“Oppa, jadi kau tidak mau bangun eoh? baiklah kalau begitu akan aku hancurkan semua koleksi gamemu ini”

MWO, dia akan menghancurkan koleksi gameku? Andwaeeee.

“Yakk jangan coba-coba kau melakukan itu yeoja bodoh” akhirnya kuputuskan untuk bangun dari pada koleksi game tersayangku dihancurkan.

“Hahahah ternyata sangat mudah membangunkan oppa. Gaja oppa mandi dulu!!! Mulai hari ini, aku yang akan memandikan oppa. Jino oppa tidak akan memandikanmu walaupun oppa memohon padanya”

“MWOOOOO……yakkk kau mau mati eoh? bagaimana bisa kau yang akan memandikanku?”

“Aku masih ingin hidup oppa. Tentu saja aku bisa memandikanmu, bukankah kita sudah menjadi suami istri? Jadi oppa tidak perlu malu seperti itu. Bukankah tadi malam aku sudah melihat tubuh oppa?” ucapnya sambil mengerlingkan matanya.

“Yakkk kenapa kau yang menjadi mesum? Apa kau tertular si monyet itu eoh?”

“Aniyo oppa, aku tidak mesum. Aku hanya berusaha menjalankan kewajibanku sebagai istrimu dengan merawatmu karena oppa saat ini memang membutuhkan bantuanku”

“Aish, aku bisa mandi sendiri yeoja menyebalkan” teriakku padanya.

“Jangan melawan oppa, atau aku buat oppa tidak bisa bergerak seperti tadi malam?”

Hahh dia mengancamku lagi. Aku hanya bisa diam mendengar ucapannya itu. Aku sudah tidak bisa melawannya.

Author’s Pov

Tanpa Kyuhyun sadari, Aini sebenarnya selalu merasa gugup setiap melihat tubuh Kyuhyun dengan dada bidangnya. Ya, Aini adalah yeoja normal sehingga itu sangat wajar baginya. Setelah memandikan dan memakaikan pakaian pada Kyuhyun, Aini mendorong kursi roda Kyuhyun ke arah meja makan yang sudah tertata rapi. Jino pun juga ikut makan bersama mereka.

PRANGGGGGG

Kyuhyun melempar piring berisi nasi goreng yang disodorkan Aini padanya.

“Siapa yang memasak makanan ini?” tanya Kyuhyun dengan suara tinggi.

“Aku yang memasak oppa, waeyo?” tanya Aini dengan tenangnya. Aini sudah tau akan terjadi seperti ini mengingat makanan yang dia masak dicampur dengan sayuran yang sangat dibenci Kyuhyun.

“Neo!! Jangan sekali-kali memasak makanan untukku kalau kau tidak tau apa yang kusukai. Kau, yeoja bodoh akan tetap bodoh” ucap Kyuhyun tajam sambil berlalu dari tempat itu dengan mengendarai kursi rodanya. Yach, kursi roda yang dipakai Kyuhyun adalah kursi roda yang bisa dikendalikan dengan tuas otomatis. Jino yang melihat hal itu hanya bisa diam membisu melihat kemarahan Kyuhyun. Sementara Aini mengepalkan tangannya yang tengah menahan amarahnya karena Kyuhyun sudah menghinanya.

Anggraini’s Pov

Kyuhyun oppa menghinaku sehingga membuatku emosi. Oke, sabar Aini…sabar….kau bersabarlah dulu. Kau tidak boleh menyerah begitu saja. Kuhela nafasku sejenak untuk mengurangi emosiku ini, setelah aku berhasil membuat Kyu oppa memakan masakanku, aku akan mengajak Eunhyuk oppa untuk berduel tinju.

“Aini-ya, kau mau kemana? Tidak ada yang bisa membujuk Kyuhyun kalau dia sudah marah” ujar Jino oppa yang melihatku bersiap beranjak dari tempatku sekarang.

“Kau tenang saja oppa, aku yakin bisa mengatasinya” ucapku tepat berlalu dari meja makan.

Aku mencari keberadaan Kyu oppa di seluruh penjuru rumah megah ini. Ah itu dia, ternyata dia berada di taman.

“Oppa, mian aku tidak bermaksud membuatmu marah akibat masakanku. Aku hanya ingin oppa memakan sayuran yang bisa membuat tubuh oppa sehat”

Tidak ada respon darinya sehingga aku memutuskan menghampirinya dan sedikit berjongkok menghadapnya. Kurengkuh kedua tangannya yang gemetar itu, mungkin ini akibat dia sedang menahan amarahnya.

“Oppa, aku tau oppa terpaksa dengan pernikahan ini sampai-sampai oppa ingin segera bercerai denganku. Beri aku waktu 1,5 bulan oppa. Setelah aku berhasil membuat oppa berjalan lagi dan oppa ingin aku pergi dari hidup oppa, aku akan melakukannya oppa. Tapi bisakah oppa menuruti apa yang aku lakukan selama 1,5 bulan kedepan?”

“Mwo? Apa maksudmu?”

“Aku akan memberikan surat cerai yang sangat oppa inginkan tapi selama 1,5 bulan ini oppa menuruti apa yang akan aku lakukan pada oppa. Memakan masakanku apapun itu, membiarkanku memijat kaki oppa dan semua hal yang akan aku lakukan untuk merawat oppa. Bisakah oppa mengabulkan permintaanku?”

Akhirnya aku memutuskan untuk memberikan perjanjian dengannya. Semua ini kulakukan agar dia tidak selalu menolak apa yang akan aku lakukan untuk merawatnya. Ya Tuhan….bisakah aku berpisah dengannya sedangkan aku sangat mencintainya? Yach sekarang aku sadar akan perasaanku padanya. Aku sungguh-sungguh mencintainya.

Kyuhyun’s Pov

Yeoja ini memintaku menurutinya selama 1,5 bulan dan dia akan menceraikanku. Kenapa hatiku sakit mendengar kata-kata cerai dari mulutnya? Bukankah hal ini yang sangat aku inginkan? Tapi melihat wajahnya memelas seperti itu membuatku tidak tega menolak permintaanya itu.

“Hanya untuk 1,5 bulankan?” aku bertanya padanya, dia hanya menjawab pertanyaanku dengan anggukan saja.”Baiklah aku setuju tapi, kau harus melaksanakan ucapanmu itu!”

“Oppa tenang saja, aku bukanlah tipe yeoja yang mengingkari janjinya. Nah sekarang permintaan pertamaku adalah oppa memakan masakanku”

Hahh, baiklah aku akan menurutinya walaupun aku tidak menyukai permintaannya itu. Kami kembali ke meja makan dan aku mulai memakan masakannya. Masitta….masakannya enak, rasa sayurannya tidak terasa. Dia benar-benar pandai memasak. Aku tidak pernah menyangkanya.

2 weeks later

Anggraini’s Pov

Aku sudah menyandang status Ny. Cho selama 2 minggu ini. Kyuhyun oppa memang menuruti permintaanku waktu itu. Namun sikap dinginnya padaku masih setia dipertahankannya. Aku harus menahan diri untuk tidak menghajarnya akibat hinaan-hinaan yang diberikan padaku. Masih lekat diingatanku perkataan Han ajeossi waktu itu. Apakah rasa cintaku padanya telah membutakanku sehingga aku masih saja ingin selalu berada di dekatnya, ingin melihatnya tersenyum dan bahagia saat sedang bersamaku. Tampaknya itu hanya akan terwujud di dalam mimpiku saja. Cho Kyuhyun suamiku ini tidak mungkin melelehkan kebekuan hatinya dengan mencintaiku, aku melihat kebencian di matanya setiap menatapku. Ya Tuhan, apakah sesakit ini mencintai seseorang yang tidak mencintai kita?

Selama 2 minggu ini aku melakukan terapi pada kakinya. Satu hari yang lalu dia bisa berjalan seperti semula. Bagaimana perasaanku? Apakah aku bahagia? Tentu saja aku sangat bahagia. Istri mana yang tidak bahagia melihat suaminya yang lumpuh bisa berjalan kembali. Namun kebahagiaanku itu hanyalah kebahagiaan semu semata. Setelah bisa berjalan kembali, suamiku itu lebih banyak menghabiskan waktunya di luar rumah. Entah apa yang dilakukannya di luar sana, yang aku tau, wangi parfum yeoja selalu tercium dari jasnya. Apakah dia berselingkuh? Apakah aku pantas cemburu? Secara status, aku memang berhak cemburu. Tapi lain halnya bila dilihat dari alasan kami menikah, aku tidak pantas cemburu padanya karena dia tidak akan pernah mencintaiku. Apakah sebesar itukah rasa cintanya pada Raemi eonni? Aku iri padamu eonni, namja manapun selalu bisa sangat mencintaimu walaupun dibalik itu semua, dirimu hanya memanfaatkan mereka. Sedangkan aku? Aku tidak pernah sekalipun mempunyai niat jahat pada siapapun, tapi kenapa Tuhan memberikan cerita ini padaku? Hahhh tidak seharusnya aku menyalahkan Tuhan. Ya Tuhan, maafkan hamba-Mu ini yang khilaf.

TING NONG…TING NONG

Suara bel berbunyi memecahkan keheningan mala mini. Yach ini sudah hampir tengah malam, sekarang jam dinding menunjukkan pukul 23.30 KST. Siapa yang bertamu mala-malam begini? Apa itu Kyu oppa? Tidak mungkin, Kyu oppa mengetahui kode rumah ini.

“Aini-ya, biar aku yang membukanya” ujar Jino oppa. Jino oppa sudah pulang ke rumah sejak tadi. Tapi Kyu oppa belum kembali sampai saat ini, padahal Jino oppa adalah sekretaris pribadi Kyu oppa. Bukankah seharusnya sekretaris pribadi selalu bersama bosnya dalam urusan kantor? Apa Kyu oppa bersama yeoja lain? Hahhh lebih baik aku membuang pikiran-pikiran buruk ini. Oh ayolah Aini, sejak kapan seorang Anggraini Kim GALAU akibat urusan laki-laki? Tapi bukankah Kyu oppa adalah suamiku? Tentu saja hal itu wajar saja.

“Anda ingin bertemu sia…………….pa?” kudengar suara Jino oppa tergagap. Aku yang penasaran dengan hal itu, langsung menghampiri Jino oppa agar aku bisa mengetahui apa yang menyebabkan Jino Oppa tergagap seperti itu.

“Annyeong, aku hanya ingin mengantarkan Kyu oppa” ucap seorang yeoja dengan penampilan yang…..errrrr…seksi. Lekuk tubuhnya terlihat sehingga membuat namja manapun akan tertarik padanya.

Mataku membulat setelah pandanganku tertuju pada tangan Kyu oppa yang merangkul erat pinggang yeoja itu agar tidak terjatuh. Kyu oppa saat ini sedang mabuk berat. Siapa yeoja itu? dia bilang apa tadi? Kyu oppa? Apakah yeoja ini kekasih Kyu oppa? Andwaeee aku tidak boleh terlihat emosi di depan yeoja ini. Sabar Aini….sabar…..

Jino’s Pov

Hahh apa yang dilakukan Kyuhyun? Kenapa dia membawa yeoja seksi ini? Apa dia sengaja ingin membuat Aini cemburu? Tidak cukupkah sikapnya selama yang aku yakini menyakiti hati Aini?

Kulihat Aini membulatkan matanya melihat pemandangan di depan kami ini. Istri mana yang tidak marah melihat suaminya yang mabuk berat diantar pulang oleh yeoja seksi nan menggoda sepertinya, apalagi yeoja ini memanggil Kyuhyun dengan sebutan oppa.

“Biar aku yang akan memapah suamiku Agassi. Gamsahamnida telah mengantarnya dengan selamat” ujar Aini sambil mengambil alih tubuh Kyuhyun.

Ommo, yeoja seperti apa sebenarnya Aini ini? Dia bisa sabar menghadapi semua tingkah Kyuhyun yang sengaja dilakukan agar mereka cepat bercerai. Apa hati Kyuhyun sudah benar-benar membatu? Tidakkah dia sadar kalau dia bisa kembali berjalan dengan bantuan Aini?

“Oppa, tolong antarkan Agassi ini, tidak baik seorang yeoja pulang sendirian di malam hari” pinta Aini padaku.

“Ah tidak usah repot-repot, temanku akan menjemputku. Lebih baik aku pulang dulu, annyeong” ucap yeoja itu berpamitan pada kami.

“Ne” ujar kami berdua.

Author’s Pov

Aini memapah Kyuhyun ke kamar mereka. Jino sudah menawarkan untuk membantunya membawa Kyuhyun, namun Aini menolaknya dengan alasan ”ini sudah malam, lebih baik oppa tidur saja”.

Sesampainya di kamar, Aini merebahkan tubuh Kyuhyun di atas tempat tidur king size mereka, membuka pakaian Kyuhyun dan membersihkan tubuhnya dengan air hangat. Aini mengerjakannya dengan sangat lihai. Yach, selama Kyuhyun masih lumpuh, Ainilah yang dengan telaten merawat Kyuhyun termasuk memandikan dan memakaikan baju.

“Oppa, apa kau sangat menderita menikah denganku? Apa oppa ingin cepat bercerai denganku? Apakah aku tidak bisa mengisi hatimu?” pertanyaan itulah yang dilontarkan Aini, padahal dia tau kalau Kyuhyun tidak bisa menjawanya karena Kyuhyun saat ini sedang tidak sadarkan diri.

Next day

Kyuhyun terbangun tanpa menemukan Aini di kamar mereka. Dia bergegas ke kamar mandi dan memakai setelan jasnya untuk pergi ke kantor. Di ruang makan sudah ada Jino yang menunggunya. Kyuhyun yang merasa aneh dengan pagi ini bertanya pada Jino.

“Jino-ya, apa hanya ada kita berdua di sini? Dimana yeoja itu?”

“Kau menanyakan Aini? Aku juga tidak tau. Kata Song ajumma, Aini pergi mengendarai motornya setelah menyiapkan sarapan untuk kita”

“Mwo? Kenapa dia tidak meminta ijin padaku?”

“Apa kau sedang bersandiwara menjadi seorang suami yang mengkhatirkan istrinya? Cihhh kau tidak pantas melakukan itu setelah apa yang kaulakukan terhadap Aini selama ini, terlebih lagi kejadian semalam” ucap Jino ketus.

“CHOI JINO, jaga ucapanmu. Sejak kapan kau berbicara ketus seperti ini padaku?” tanya Kyuhyun dengan nada tinggi.

“Sejak semalam kau dengan tenangnya membawa yeoja murahan ke rumah ini. Kau tidak tau betapa hancurnya perasaan Aini saat itu, tapi waktu itu dia malah tersenyum dan berkata sopan pada yeoja murahan itu. kau tidak tau itu kan? Kalau kau tidak menyukai Aini. Lebih baik kau ceraikan dia. Biar aku yang akan menggantikanmu menjadi suaminya”

BRAKKKK

Kyuhyun memukul meja setelah mendengar ucapan Jino.

“Jangan sekali-kali kau bermimpi mendapatkannya. Aku tidak akan membiarkan siapapun memilikinya. Camkan itu” teriak Kyuhyun.

“Hahahahaha”

“Yakkk kenapa kau malah tertawa eoh?” tanya Kyuhyun yang heran dengan Jino.

“Akhirnya aku tau perasaanmu sebenarnya Kyuhyun-ah. Hahhh aku lega mengetahuinya. Kuharap kau bisa merubah sikapmu atau aka nada namja yang merebutnya darimu. Tentu saja itu bukan aku, karena aku hanya menganggap Aini sebagai dongsaengku. Gaja kita berangkat. Kau tidak mau Xiumin investor kita itu menunggu lama kan?” ujar Jino sambil beranjak dari tempat duduknya.

Kyuhyun’s Pov

Hahhh Syukurlah, ternyata Jino tidak benar-benar mencintai Aini, anae-ku. Yach, perkiraan Jino benar. Aku memang sudah sangat mencintai anae-ku sejak dia dengan telatennya merawatku yang cacat waktu itu. Selama ini aku bersikap dingin padanya, hanya untuk mengetes apakah dia benar-benar tulus mencintaiku tanpa alasan lain. Tapi, sekarang bukanlah waktu yang tepat untuk memberitaukan perasaanku ini padanya.

Anggraini’s Pov

Kali ini emosiku benar-benar sudah tak terbendung lagi. Pagi-pagi sekali aku mengendarai Kai setelah sebelumnya aku menyiapkan sarapan untuk suamiku itu. Yach, walaupun marah padanya, aku harus tetap melakukan kewajibanku sebagai istri. Lebih baik aku mengunjungi si kunyuk, sudah 4 tahun aku tidak mengajaknya berduel tinju. Aku mengenal Eunhyuk oppa saat dia sedang berkunjung ke rumah Yesung oppa. Eunhyuk oppa adalah salah satu sahabat dari Yesung oppa dan yang lebih mengejutkan lagi ternyata Kyu oppa juga bersahabat dengan mereka. Aku mengetahuinya saat di pesta pernikahanku waktu itu. Aku tidak mengenal Kyu oppa karena setauku Kyu oppa tidak pernah berkunjung ke rumah Yesung oppa.

“Ah itu dia kantor si Kunyuk itu” aku langsung bergegas ke ruangan Eunhyuk oppa. Aku tau dia sedang berada di ruangannya karena Raemun yang memberitaukanku tadi saat aku menelpon Raemun.

TOK…TOK..TOK

“Masuk!!!”

“Annyeong Kunyuk”

“Yakkk kenapa kau tiba-tiba datang ke sini eoh? dan apa yang kau bawa itu? sarung tinju? Jangan bilang kau ingin mengajakku berduel. Kau ini kan sudah tau kalau kau selalu kalah melawanku”

“Hehehehe, kalau itu aku sudah tau oppa. Tapi sekarang aku ingin melakukannya. Hanya dirimu yang bisa menjadi lawanku. Gaja kita lakukan di sini !!!”

“Aigo, kau mau bertinju denganku tapi tidak membawa pelindung? Bagaimana kalau nanti tubuhmu penuh luka memar terkena pukulanku?”

“Itu yang kuharapkan oppa, paling tidak sakitku di sini akan menguap dengan terpaan pukulanmu” ucapku sambil menunjuk ke arah dadaku.

“Hahhh apa emosimu sudah tak bisa kau bending lagi sehingga membuatmu seperti ini?”

“Ne, kau benar oppa. Jeball turuti kemauanku ne???”

“Ara…ara…ara. Jangan melaporkanku pada polisi kalau kau babak belur”

“Ne, kau tenang saja kunyuk, aku tidak akan menuntutmu”

Author’s Pov

Seperti yang dikatakan Eunhyuk, Aini selalu kalah yang mengakibatkan tubuhnya menjadi sasaran tinjuan Eunhyuk. Tidak tega dengan kondisi Aini, Eunhyukpun menghentikan pukulannya.

“Aini-ya, gwaencanayo?”

“Nan gwaencana op….pahhhhh” jawab Aini tersengal-sengal.

“Sudah kita hentikan saja, bisa-bisa besok di TV sudah ada berita pembunuhan yang dilakukan Lee Hyuk Jae sang pengusaha sukses pada yeodongsaenya, Anggraini Kim”

“Hah…hah…hah…kau jangan berlebihan oppa. Aku tidak akan mati semudah itu. kau taukan siapa aku? Aku memang tidak ahli dalam bertinju tapi aku memiliki tenaga dalam yang bisa melindungiku dari pukulanmu yang lemah ini”

“Yakkk dongsaeng pabo, kau sombong sekali. Cihhhhh” cibir Eunhyuk.

“Aku tidak sombong oppa, memang itu kenyataannya”

“Palli, kita makan siang bersama saja. Aku sudah lapar” ucap Eunhyuk sambil menyodorkan tangannya ke arah Aini yang sedang dalam posisi terlentang di lantai.

“Ah ini hari baikku. Seorang Lee Hyuk Jae yang pelit meneraktirku makan, itu langka sekali” ucap Aini berbinar.

“Sudah jangan mengejekku. Gaja kita berangkat, tinggalkan Kai-mu di sini. Bukankah Yesung hyeong ingin meminjamnya?”

“Ne, gaja”

At P n G restaurant

Anggraini’s Pov

Woahhh si kunyuk ini banyak berubah ternyata. Apa Raemun berhasil merubahnya menjadi namja yang tidak pelit? Lihat ini! Aku sekarang berada di restaurant mewah P n G yang terletak di depan hotel bintang lima Sek Jong.

“Kunyuk, apa kau tidak salah mengajakku ke tempat ini?”

“Wae…wae…wae? Kau tidak suka? Kalau tidak suka kita cari tempat makan di pinggir jalan saja seperti yang biasa kita lakukan dulu”

“Yakkk kita sudah ada di sini. Aku menyukai tempat ini. Aku hanya heran saja, kau mengajakku ke tempat mewah seperti ini? Kau ini kan pelit”

“Aish….berhenti mengatakan aku pelit, pabo. Sekarang aku tidak pelit. Aku dulu memang pelit karena aku tidak memiliki uang sendiri, sekarang aku kan sudah menjadi seorang CEO”

“Ara…ara…ara. Kau oppaku yang ridak pelit. Sekarang pesankan aku makanan. Aku tidak tau jenis makanan di restoran mewah ini!”

“Dasar kau, apa 4 tahun kehilangan semua hartamu membuatmu menjadi gelandangan? Cha aku pesankan makanan yang paling enak dan mahal di sini”

“Gomawo oppa, saranghae”

“Nado saengi”

Kami berduapun tertawa riang. Sudah lama kami tidak melakukan ini. Mungkin kalau orang yang tidak mengenal kami, akan beranggapan kalau kami ini pasangan kekasih. Raemun saja kadangkala cemburu dengan kedekatan kami. Tapi, untunglah sekarang Raemun sudah mengerti hubungan kami sebenarnya.

Kyuhyun’s Pov

Aku dan Jino sedang makan siang bersama Xiumin setelah pembicaraan game baru yang akan dirilis 3 hari lagi. Xiumin merupakan salah satu investor di perusahaanku dan satu bulan yang lalu dia menawarkan diri sebagai salah satu sponsor utama dalam pembuatan gameku kali ini. Dia yakin kalau game ini akan menembus pasar dunia karena dalam game ini kita bisa berinteraksi ke dalam dunia virtual yang belum pernah ada sebelumnya. *alah author ngarang bebas ini, padahal gak tau blas tentang game*

Kudengar suara yeoja dan namja yang tidak asing lagi bagiku. Kutolehkan kepalaku ke arah kanan. Ommo, apa yang aku lihat ini? Di samping kanan meja tempatku berada sekarang, anae-ku dah sahabatku si monyet mesum itu tampak terawa riang. Ah aku lupa kalau aku belum menanyakan hubungan mereka pada si monyet itu. Awas kau monyet, kalau sampai merebut anae-ku aku pastikan semua koleksi majalah pornomu itu akan aku bakar.

“Hyeong, kau melihat ke arah ma……..na?” tanya Xiumin mengarahkan pandangannya ke arah pandaganku. “Ah bukankah itu Aini dan Eunhyuk hyeong? Sedang apa mereka? Apa Raemun tau tentang ini?”

“Yakkk kenapa pertanyaanmu banyak sekali? Aku tidak bisa menjawabnya karena aku sendiri tidak tau jawabannya”

“Kalian berdua, jangan menatap penuh curiga pada mereka!!!! Lebih baik kalian tanyakan langsung saja pada mereka” ucap Jino seakan tau apa yang kami pikirkan.

“Jangan hyeong, nanti malah……………….”

Author’s Pov

“Jangan hyeong, nanti malah……………….”

Ucapan Xiumin terputus seiring langkah kaki Kyuhyun yang mendekati meja Eunhyuk-Aini.

“Apa yang kau lakukan di sini? Jadi ini yang kau lakukan? bersama namja yang bukan suamimu sampai-sampai pagi-pagi sekali kau meninggalkan rumah?” tanya Kyuhyun dengan nada marahnya.

“Oppa, aku………….” Ucapan Aini terputus saat Kyuhyun menarik lengannya dengan kasar yang membuat Aini meringis kesakitan karena seluruh tubuh bagian atasnya saat ini sedang memar akibat kekalahannya berduel dengan Eunhyuk.

“Kyu, kau salah paham Kyu. Kami hanya makan siang bersamaaaaaaaaaaaaaaa” teriak Eunhyuk agar Kyuhyun yang sudah berlalu bisa mendengarnya. Semua orang memandang heran ke arahnya yang berteriak-teriak.

“Jangan dikejar hyeong, biarkan mereka menyelesaikan masalah mereka” kata Xiumin mencegah Eunhyuk untuk mengejar Kyuhyun dan Aini.

“Kurasa Kyuhyun akan memperlihatkan perasaan sebenarnya sekarang” ucap Jino dengan senyuman penuh artinya.

“Apa maksudmu?” tanya Eunhyuk pada Jino.

Jino menjelaskan pada Eunhyuk dan Xiumin bahwa selama ini Kyuhyun sudah berusaha membuat Aini emosi agar mereka cepat bercerai. Namun tanpa Kyuhyun sadari kalau dia sudah jatuh cinta pada Aini. Jino juga memberitau mereka bahwa tadi pagi Kyuhyun telah memberitaunya secara langsung kalau dirinya sudah sangat mencintai anae-nya itu. Xiumin dan Eunhyuk hanya mengangguk-anggukkan kepala dan tersenyum senang mengetaui sahabat mereka ternyata sudah bisa mencairkan hatinya yang sempat membeku.

Anggraini’s Pov

Kyu oppa menarik lenganku yang sedang memar akibat kekalahanku dari si kunyuk itu. Apa yang dipikirkan Kyu oppa sampai-sampai dia marah seperti ini. Apa dia menganggapku telah berselingkuh? Sekarang kami berada di mobil Kyu oppa. Kyu oppa mengemudikan mobilnya dengan sangat menyeramkan. Bayangkan saja, aku yang terbiasa dengan kecepatan penuh merasa sangat ketakutan dengan cara mengemudinya.

“Oppa, apa kau ingin kita mati muda? Kenapa oppa mengemudikan mobil seperti ini? Sebenarnya apa yang terjadi pada oppa?” lolos sudah pertanyaan yang sudah berada di kepalaku sejak tadi.

CIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIITTTTTTTTTTTTTTTTTTTT

Ommo kenapa dia mengerem tiba-tiba? Membuat kepalaku hampir membentur kaca depan mobil kalau saja tangannya tidak menghalanginya.

Kyuhyun’s Pov

“Oppa, apa kau ingin kita mati muda? Kenapa oppa mengemudikan mobil seperti ini? Sebenarnya apa yang terjadi pada oppa?”

MWOOO, dia masih bertanya padaku? Apa dia tidak sadar dengan apa yang telah ia lakukan bersama namja lain?

CIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIITTTTTTTTTTTTTTTTTTTT

Aku mengerem mobilku tiba-tiba. Kulihat kepalanya akan membentur kaca depan mobil. Dengan sigap, aku langsung menahan kepalanya dengan tangan kananku.

“MWOOOO, kau masih bertanya? Apa pantas seorang yeoja yang mempunyai suami berduaan dengan namja lain? Apalagi namja itu tunangan sahabatnya sendiri? Kau tidak sadar apa yang kau lakukan itu salah?” teriakku padanya. Aku mengeluarkan semua pertanyaan di kepalaku sejak tadi dengan penuh amarah.

“Hahahahahahahahahaha”

“Yakkkk kenapa kau malah tertawa seperti itu? apa kau anggap ini lelucon?”

“Aniyo oppa, bukan begitu. Aku hanya senang oppa cemburu pada si kunyuk. Kalau begitu, apa oppa telah mencintaiku?”

Aigo, apa yang harus kukatakan? Apa aku harus menyatakan perasaanku sekarang? Ani…ani, ini belumlah waktu yang tepat.

“Kau bermimpi? Aku hanya tidak ingin orang-orang membicarakanku sebagai suami yang tidak mendidik istrinya”

“A geurae, mian aku telah salah mengerti dengan ucapan oppa” ucapnya sambil membuang pandangannya ke arah kanan. Aigo, dia tampak kecewa dengan jawabanku. Mianhe chagi, aku tidak bisa mengatakan ‘saranghae’ padamu sekarang.

Author’s Pov

“Hahhh ternyata aku terlalu berharap. Bagaimana mungkin aku mengatakan apa dia mencintaiku. Tanpa dijawabpun aku sudah mengetaui kalau dia tidak akan pernah mencintaiku. Aigo, kenapa tiba-tiba aku merasa pusing? Apa ini karena lukaku? Pandanganku mulai mengabur dan gelap” gumam Aini dalam hatinya.

Kyuhyun yang melihat Aini pingsan, langsung panik setengah mati.

“Aini-ya…..palli…ireona. kau jangan menakutiku dengan cara seperti ini. Aku sangat mencintaimu….sangat….nan jeongmal saranghaeyo”

Namun ungkapan perasaan Kyuhyun percuma saja karena Aini tidak bisa mendengarnya. Melihat tidak ada respon dari Aini, Kyuhyun memutuskan untuk pulang ke rumah mereka. Sesampainya di rumah, Kyuhyun langsung menggendong Aini menuju kamar mereka.

Kyuhyun’s Pov

Aigo, bagaimana ini? Apa yang harus aku lakukan? aku langsung merebahkan tubuh anae-ku ini di tempat tidur kami kemudian aku langsung bergegas menuju dapur untuk mengambil air hangat dan handuk. Langkahku terhenti sejenak setelah kurasakan getaran ponselku di saku celanaku. Ah ternyata si monyet mesum menelponku. Ada perlu apa dia? Apa dia tidak tau aku masih kesal padanya?

“Yeoboseo, ada apa monyet?” aku memutuskan mengangkat telponnya.

“Kyu, apa benar kau sudah mencairkan hatimu itu? aku dengar kau mulai mencintai Aini istrimu itu?”

“Aish, kalau kau menelpon hanya ingin menanyakan hal itu lebih baik aku putus telponnya” ucapku kesa.

“Wae? Apa aku salah?” ah masih bertanya dia?

“Tentu saja, sekarang ini istriku sedang tak sadarkan diri setelah mendengarku mengatakan padanya kalau aku tidak mencintainya”

“MWOOOOOO???? Aish kenapa kau masih jual mahal? Dasar setannnnnnnnnnnn”

“Yakkk jangan mengataiku!!!! Aku putus telponnya”

“Andwaeeee tunggu dulu. Kyu, sebaiknya kau bersihkan dan obati luka Aini. Aini terluka di sekujur tubuh bagian atasnya akibat kalah berduel tinju denganku. Mungkin dia tidak sadarkan diri karena lukanya itu”

“MWO??? Kenapa kau melukainya heh? Tidak cukupkah kau menjadi monyet mesum saja?”

“Itu karena dirimu pabo. Dia mendatangiku karena emosinya sudah tidak bisa ditahan lagi. Aku yakin itu semua karena kau. Jino sudah menceritakan semuanya padaku tentang sikapmu itu, dasar setan game pabooooo”

BIP dia memutuskan telponnya. Apa benar yang Eunhyuk hyeong katakan?. Kubuka baju anae-ku ini. Ommo, benar kata si monyet itu, tubuh bagian atas anae-ku ini penuh luka-luka. Kubersihkan lukanya dan kuolesi salep untuk mengobati lukanya. Kupandangi tubuh polosnya. Yach dia sekarang dalam keadaan polos karena aku memutuskan membersihkan seluruh tubuhnya. Aigo, kenapa jantungku berdebar kencang, gairah lelakiku bangkit seketika. Aku ingin menjadikannya milikku selamanya.

Next day

Anggraini’s Pov

Aku terbangun dari tidurku setelah kudengar kicauan burung bersaut-sautan.

“Ah ternyata sudah pagi” pagi? Bukankah aku kemarin siang masih ada di dalam mobil bersama Kyu oppa? Kurasakan tubuhku serasa remuk menusuk tulang, mungkin ini akibat luka-lukaku. Tapi, kenapa tubuh bagian bawahku yang sakit? Sedangkan tubuh bagian atasku malah tidak terasa sakit sama sekali. Kulangkahkan kakiku menuju kamar mandi. Aigo, kenapa selangkanganku sakit sekali? Ada apa sebenarnya dengan tubuhku? Setelah memakai pakaianku, aku melangkah ke arah dapur dengan tertatih-tatih. Aku harus menyiapkan sarapan untuk Kyu oppa.

“Aini-ya, kau tidak perlu memasak, istirahatlah!!!! aku sudah menyiapkan sarapan. Kyuhyun memintaku untuk melarangmu memasak karena kau sedang sakit” ucap Song ajumma.

Mwo? Kyu oppa mengatakan hal itu? apa tidak salah? Sejak kapan Kyu oppa berbaik hati padaku?

“Ne, ajumma. Kenapa rumah sepi? Apa Kyu dan Jino oppa sudah berangkat?”

“Ne, mereka sudah berangkat tadi. Kau tau? Ada yang berubah dengan Kyuhyun. Kyuhyun sudah kembali seperti semula. Dia menebar senyumnya sejak tadi. Aku rasa ada hal yang membuatnya senang. Apa kalian melakukannya?”

“Mwo? Melakukan apa maksud ajumma?”

“Tentu saja melakukan hubungan suami-istri”

“Hahhh ajumma seperti tidak tau Kyu oppa saja. Mana mungkin dia menyentuhku. Kemarin saja dengan tegasnya dia bilang tidak mungkin mencintaiku”

“Aini-ya, kau harus sabar ne!!! aku yakin Kyuhyun pasti luluh dengan cintamu selama ini”

“Ne, ajumma. Gomawo telah memberiku semangat. Gaja kita sarapan bersama. Aku yakin ajumma belum makan kan?”

“Ne, gaja”

1 month later

Aku sangat senang sekaligus sedih. Senang karena selama sebulan ini Kyu oppa tidak dingin lagi padaku bahkan aku merasa dia sangat mencintaiku walaupun aku masih ragu dengan dugaanku ini, pasalnya Kyu oppa tidak pernah mengatakan kata ‘saranghae’ padaku, namun aku tetap bersyukur pada Tuhan atas perubahan sikap Kyu oppa padaku. Aku merasa sedih karena 1,5 bulan sudah usia pernikahanku dengan Kyu oppa. Itu tandanya waktuku menjadi Ny. Cho sudah akan berakhir sesuai janjiku pada Kyu oppa. Ya Tuhan apakah aku bisa meninggalkan Kyu oppa?

Sekarang aku berada di tengah-tengah pesta perayaan ulang tahun pernikahan abeonim dan eomeonim yang ke-30. Pesta berlangsung sangat meriah. Kulihat abeonimdan eomeonim tampak sangat bahagia.

“Hei yeoja jadi-jadian, kenapa kau tampak tambah gemuk, eoh?” tanya Yesung oppa padaku. Apakah aku benar-benar tambah gemuk? Memang akhir-akhir ini nafsu makanku bertambah. Aku tidak tau apa yang terjadi padaku.

“Jinjayo? Aku tidak tau akhir-akhir ini nafsu makanku bertambah”

“Aigo, awas kau chubby seperti Sunye, Aini-ya” kata Raemun.

“Mwo? Andwae aku tidak mau. Besok aku harus diet”

“Yakkk chubby itu seksi pabo” kata Sunye.

“Ne, chubby itu seksi, makanya aku sangat mencintaimu chagiiii”

“Sejak kapan Yesung hyeong bisa merayu seperti ini?” tanya Xiumin.

“Chakkaman, kemana Kyuhyun oppa?” tanya Yara.

Aku memang dari tadi tidak melihatnya. Kami memang berangkat bersama, tetapi dia tiba-tiba menghilang begitu saja.

“Aish, kenapa kau jadi melamun begini, Aini-ya? Apa yang kau pikirkan?” tanya Eunhyuk oppa padaku.

“Aniyo oppa, tidak ada yang aku pikirkan. Ah aku permisi dulu mau ke toilet”

“Ne, apa perlu kami temani?” tanya ketiga sahabatku itu bersamaan.

“Ani, aku bisa pergi sendiri”

Aku bergegas ke arah toilet. Sejak menjadi menantu abeonim dan eomeonim, aku sering diminta untuk menginap di rumah keluarga Cho ini kalau Kyu oppa melakukan perjalanan bisnis ke luar negeri. Yach, selama sebulan ini Kyu oppa sering pergi ke Amerika, Jepang, dan Negara-negara Eropa untuk kerja sama gamenya. Langkahku terhenti saat pandanganku menangkap dua manusia beda jenis sedang tertawa riang. Ah bukankah itu Kyu oppa dengan yeoja yang pernah mengantarnya ketika mabuk? Oppa inikah senyum kebahagiaanmu? Aku tidak pernah melihatnya. Apa kau akan terus tersenyum seperti itu kalau aku melepasmu?. Tidak kuat menahan rasa sakit hatiku akibat pemandangan di depanku ini, kuputuskan untuk meninggalkan tempat ini.

Aku berlari hingga kulihat taman yang indah di depan sana. Sepertinya aku berlari terlalu jauh. Rumah keluarga Cho sudah tidak bisa kulihat. Kuhampiri taman itu namun ………………. Ah kenapa kepalaku pusing seperti ini? Perutku mual-mual dan uweekkk…uweeeekkk, aku berusaha memuntahkan isi perutku tapi tidak ada yang keluar dari mulutku. Ya Tuhan apa yang sebenarnya terjadi padaku?

“Gwaencanayo, Agassi?” tanya seseorang padaku. Kudongakkan kepalaku untuk melihat siapa itu.

“Nakayama ojisan?” ternyata orang ini adalah Nakayama Tomohisha pengacara appaku dulu. Beliau orang Jepang tapi sudah lama tinggal di Korea sejak appaku mengajaknya bekerja. Aku memanggil beliau ojisan dan bukan ajeossi. Aku memakai bahasa Jepang untuk memanggil beliau dengan sebutan paman. Beliau biasa memanggilku Ai-chan.

Tiba-tiba pandanganku mengabur, aku tidak bisa menahan bobot tubuhku dan………….aku tidak tau apa yang terjadi selanjutnya.

Author’s Pov

Namja paruh baya yang dipanggil Nakayama ojisan oleh Aini membawa Aini ke rumah sakit karena tiba-tiba pingsan. Di rumah sakit, dokter langsung memeriksa Aini. Nakayama menunggui Aini sambil mengelus-elus kepala Aini dengan penuh kasih sayang. Yach, Nakayama sudah menganggap Aini sebagai putri kandungnya sendiri selain alasan Nakayama hanya memiliki seorang putra yang saat ini tinggal di Jepang, dia juga mempunyai alasan lain mengapa dia begitu menyayangi Aini. Aini adalah putri satu-satunya sahabat sekaligus penolong Nakayama yang membuat dirinya menjadi pengacara sukses sampai sekarang.

“Ai-chan, kau sudah sadar?” tanya Nakayama pada Aini yang telah sadar dari pingsannya.

“Ojisan, kenapa aku disini? Ada apa denganku, ojisan?”

“A-itu, kau tadi pingsan, makanya aku membawamu kemari. Kau tidak perlu khawatir dengan kesehatanmu. Kata dokter, kau hanya sedang banyak pikiran dan………………….” Ucapan Nakayama terputus.

“dan apa ojisan?” tanya Aini takut kalau dirinya mengidap penyakit yang mematikan.

“Omedeto, Ai-chan”

“Selamat untuk apa ojisan?”

“Kau harus menjaga kondisimu karena dalam tubuhmu kini ada makhluk yang menggantungkan hidupnya padamu. Wakarimashita ka?”

“Wakarimasen” jawab Aini menggelengkan kepalanya tidak mengerti.

“Kau hamil Ai-chan. Usia kandunganmu 4 minggu”

“Sore ga tadashii no ka (apakah benar)?”

“Hai, so desu”

Mendengar ucapan Nakayama yang membenarkan pertanyaannya, Aini menangis tersedu-sedu.

“Naze? Kenapa kau malang menangis Ai-chan. Bukankah seharusnya kau bahagia?” tanya Nakayama yang tak mengerti dengan respon yang diberikan Aini menyangkut kehamilannya.

“Ojisan, apa  yang harus aku lakukan? aku tidak tau apakah suamiku mengakui bayi yang kukandung ini, apalagi tampakny suamiku lebih bahagia kalau kami berpisah”

“Tenanglah Ai-chan, aku yakin suamimu akan senang mendengar berita ini. Bukankah kau tidak pernah ‘melakukannya’ dengan namja lain?”

“Hai, aku tidak pernah ‘melakukannya’ dengan namja lain. Tapi aku juga merasa tidak pernah ‘melakukannya’ dengan suamiku”

“Kau tenanglah, beritau suamimu baik-baik. Aku akan mendukung apapun keputusanmu. Kau harus mendatangiku apapun yang terjadi. Jangan lupa! Bukankah kau juga menganggapku sebagai ayahmu sendiri? Mulai hari ini panggillah aku chichi (sebutan untuk ayah kandung  dalam bahasa Jepang)!!”

“Hai, chichi” ucap Aini sambil terisak haru dengan memeluk Nakayama yang begitu baik menganggapnya sebagai putri sendiri.

Anggraini’s Pov

Aku memutuskan untuk mengatakan perihal kehamilanku pada Kyu oppa. Tadi, Ahra eonni menelponku bertanya keberadaanku. Aku sempat bingung harus menjawab apa padanya, akhirnya aku berbohong padanya dengan mengatakan bahwa aku sedang mengunjungi makam kedua orang tuaku karena aku begitu merindukannya. Chichi mengantarkanku sampai ke rumah keluarga Cho. Yach, chichi rasa sedihku sedikit terobati karena sekarang aku mempunyai chichi yang menggantikan peranan appaku.

“Oppa, apa oppa sangat bahagia hari ini? Wajah oppa terlihat ceria sekali”

Aku bertanya pada Kyu oppa karena kulihat wajahnya sumringah sejak tadi. Kami berdua sekarang berada di kamar Kyu oppa dulu. Abeonim dan eomeonim menyuruh kami menginap.

“Eoh, tentu saja aku sangat bahagia hari ini. Banyak hal yang membuatku bahagia, smapai-sampai aku tidak bisa menyebutkannya satu persatu”

Apa Kyu oppa bahagia karena bertemu yeoja tadi? Dan apakah kebahagiaannya itu juga menyangkut janjiku padanya untuk menceraikannya? Bukankah lusa aku harus menceraikannya sesuai janjiku waktu itu? Aigo, kalau begitu aku tidak akan mengatakan kalau aku hamil, bisa-bisa kebahagiaan Kyu oppa akan lenyap. Apalagi kalau aku tidak begitu yakin kalau ini adalah bayi Kyu oppa.

Kyuhyun’s Pov

Anae-ku ini menayakan perihal sikapku yang terlihat bahagia. Tentu saja aku bahagia karena Jang Mi Rae, psikologku memberi masukan agar aku mengutarakan rasa cintaku pada anae-ku ini. Aku akan mengatakannya lusa. Bukankah lusa bertepatan dengan janji yang diucapkan anae-ku itu? aku akan menjadikan lusa sebagai kejutan untuknya. Ah ada yang bertanya siapa Jang Mi Rae? Jang Mi Rae adalah sahabatku sejak kecil. Appa, oemma, dan nunaku sudah mengenalnya dengan baik. Aku meminta Jang Mi Rae waktu itu untuk mengantarku pulang. Aku ingin mengetahui respon Aini bila dia melihatku bersama yeoja dengan penampilan seksi agar aku tau perasaannya yang sebenarnya. Ternyata rencanaku berhasil membuatnya cemburu sehingga dia melampiaskan rasa cemburunya itu dengan mengajak si monyet mesum itu berduel tinju. Tidak hanya Aini, ternyata Jinopun percaya dengan sandiwaraku. Ah….berarti aku pantas menjadi aktor terkenal melebihi Lee Min Ho.

Waktu itu Aini berkata “Oppa, apa kau sangat menderita menikah denganku? Apa oppa ingin cepat bercerai denganku? Apakah aku tidak bisa mengisi hatimu?” saat aku pura-pura tak sadarkan diri akibat mabuk. Sebenarnya aku ingin menjawab pertanyaannya kalau dia telah mengisi seluruh hatiku dalam waktu singkat, aku begitu mencintainya dan tidak ingin bercerai darinya.

Next day

Anggraini’s Pov

Hari ini aku akan pergi ke pengadilan untuk mengurus surat ceraiku dengan Kyu oppa. Chichi sudah menungguku di sana. Tadi malam aku memutuskan akan menceraikan Kyu oppa setelah melihat kebahagiaan di wajah Kyu oppa. Aku yakin kebahagiaannya itu bersama yeoja waktu itu.

Saat ini aku masih berada di halte bus. Yach, aku tidak mengendarai Kai karena aku harus menjaga janin yang ada di dalam perutku karena itu, mulai hari ini Kai kutitipkan di rumah imo dan samchonku, rumahnya Yesung oppa. Setelah menyelesaikan urusanku, aku akan langsung ke bandara bersama chichi untuk tinggal bersamanya di Jepang. Aku akan menjaga dan membesarkan anakku ini tanpa suami yang mendampingiku. Tapi aku yakin anakku kelak tidak akan kekurangan kasih sayang sedikitpun ada aku, eommanya dan keluarga chichi yang menyayanginya. “Aegi-ya, saranghae….tumbuh dan lahirlah dengan sehat, eomma menantimu chagi” gumamku.

Tiba-tiba ada sebuah mobil hitam yang membunyikan klakson dengan nyaring, membuatku terkejut mendengarnya karena pikiranku sedang melayang entah kemana memikirkan kehidupanku dan anakku kedepannya.

“Oraenmanieyo, Aini-ya” ucap seorang yeoja padaku. Ah bukankah dia…………..

“Raemi eonni?”

“Ternyata kau mengenaliku. Kukira kau sudah lupa dengan wajahku karena seingatku kita hanya bertemu satu kali dan tak kusangka kita bertemu di tempat seperti ini. Bukankah tidak wajar seorang istri dari pemilik perusahaan game nomor satu di Korea menaiki kendaraan umum?”

“Itu wajar saja menurutku, yang tidak wajar itu eonni tidak tau malu masih berani menampakkan diri di hadapanku setelah apa yang eonni perbuat. Yeoja kejam nan licik sepertimu lebih pantas dimusnahkan kalau saja appa tidak melarangku memusuhimu” aku sudah tidak bisa menyembunyikan amarahku padanya, yeoja yang telah tega membuat hidupku menderita.

“Bwahahahahahaha, kau lucu sekali. Kau bilang mau  memusnahkan aku? Kau bercanda? Yang ada adalah aku yang akan memusnahkanmu yeoja sialan”

“Apa eonni tidak sadar kalau yang sialan itu adalah eonni? Apa aku harus menyebutkan satu per satu kejahatan eonni?”

“TUTUP MULUTMUUUUU” Aih dia berteriak membuat orang di sekitar kami memandang penuh tanya pada kami.

“Aish kau tidak usah berteriak. Bukankah apa yang aku katakana semuanya benar?”

“NEO…….aku tidak menyesal membuatmu menderita. Yeoja menyebalkan sepertimu memang pantas menerimanya. Ah satu lagi jangan memanggilku dengan sebutan ‘eonni’ karena kita tidak memiliki hubungan a. p. a. p. u. n”

“MWO??????”

“Jadi kau tidak tau? Appamu bukanlah appaku, namja bodoh itu hanya membantu eommaku saja. Aku sudah mengetauinya sejak lama, karena itu aku merebut semua yang seharusnya menjadi milikmu. Hahahahahahaha keluarga bodoh”

“NEO……….” Teriakku sambil bersiap memberikan pukulanku padanya. Tanganku sudah gatal untuk segera menghajar yeoja mulut besar sepertinya.

“Kau mau memukulku? Kau tidak akan pernah melakukannya akibat janji bodohmu itu pada appamu yang super bodoh. Ingat kata-kataku, aku akan selalu mencari cara agar kau menderita. Aku akan merebut Kyuhyun darimu, kita lihat saja nanti” ujarnya tersenyum licik ke arahku.

“Kau tidak perlu repot-repot karena kami akan bercerai. Kau dekati saja Kyu oppa karena aku yakin dia tidak akan menerimamu kembali. Karena apa? Tentu saja karena hati Kyu oppa sudah terisi dengan yeoja yang jauh lebih baik darimu yeoja licik. Ah-satu lagi perlu kau ingat juga, aku tidak segan-segan menghajarmu kalau kau berusaha menyakitiku lagi. Kau tidak lupakan tentang keahlianku? Apa perlu kita berkelahi disini? Aku yakin kau yang akan kalah terlebih dulu karena kau yeoja lemah yang hanya mengandalkan tubuh murahanmu saja” balasku sambil tersenyum angkuh ke arahnya dan langsung memasuki bus yang baru saja tiba. Kurasa kalau aku bersamanya lebih lama, mungkin sekarang sudah ada kabar bahwa ada mayat seorang yeoja yang hancur berantakan. Kulihat dia masih menatapku tajam walau bus yang kutumpangi sudah berlalu dari hadapannya.

Kyuhyun’s Pov

Pagi-pagi sekali aku pergi dari rumah keluarga Cho. Sengaja aku tidak memberitau anae-ku itu karena aku ingin mempersiapkan candle light dinner yang romantis untuk besok. Aku akan mempersiapkannya sendiri tanpa campur tangan siapapun agar tidak ada satupun yang mengetaui kejutanku ini sampai waktunya tiba.

“Chagiaaa bersiaplah menerima kejutanku lusa, nan jeomal saranghaeyo” ujarku lebih pada diri sendiri karena sekarang aku sedang sendiri mengendarai audi hitamku.

Author’s Pov

Aini dan Nakayama sekarang sedang menunggu keberangkatan pesawat menuju Kyoto-Jepang. Aini sudah menandatangani surat cerainya yang akan dikirimkan ke Kyuhyun besok. Tidak ada satupun yang tau kemana Aini akan pergi. Yesungpun tidak diberitaunya, dia hanya mengatakan dirinya tidak ingin mengendarai Kai untuk saat ini.

“Ai-chan apa kau baik-baik saja? Kau masih memiliki waktu bila ingin berubah pikiran”

“Gwaenchana chichi-ya. Aku tidak akan merubah pikiranku. Aku sudah memikirkannya baik-baik. Chichi tidak perlu khawatir ne!!!!”

“Ne, kau tau kan kalau chichi akan selalu mendukungmu?”

“Ara, chichi-ya. Bolehkan kalau aku memakai bahasa Korea saat di sana?”

“Ne, tentu saja. Chichipun akan memakai bahasa Korea bila berbicara denganmu”

“Gomawo chichi-ya, saranghae. Aku sudah tidak sabar bertemu dengan haha dan Hoshino”

“Heum, mereka akan senang bertemu denganmu. Apalagi Hoshino, dia akan senang mendapat teman berlatih bahasa Korea. Dia sangat menyukai bahasa Korea”

“Aigo, apa hanya bahasa Korea saja yang disukai Hoshino? Apa dia tidak merindukan saudara kembarnya ini?”

“Hahahahah aku lupa kalau kalian sudah seperti saudara kembar saja mengingat sifat kalian hampir sama, sama-sama menyukai bela diri dan suka berkelahi. Tentu saja dia merindukanmu. Bukankah selama ini kalian masih menjaga komunikasi kalian?”

“Ne, dia juga mengajak bertanding denganku untuk mengetaui mana yang lebih unggul, pencak silat atau ninjutsu yang dikuasainya. Tapi sayang sekali untuk saat ini sampai 8 bulan kedepan aku tidak bisa meladeninya”

“Kau tenang saja, dia justru akan senang mengetaui kalau sebentar lagi dia akan menjadi seorang samchon”

“Eum, nan haengbokhae chichi-ya” ucap Aini riang sambil memeluk chichinya itu.

Anggraini’s Pov

Sekarang aku sedang berada di pesawat. Aku melihat pemandangan Negara Korea yang berada di bawah. Selamat tinggal Kyu oppa dan semuanya. Semoga kalian semua berbahagia, terutama Kyu oppa. Walaupun hatiku ini sangat sakit mengingat aku akan berpisah dan mungkin tidak akan pernah bertemu dengan Kyu oppa dan yang lainnya. Mianhe oppa, saranghae.

Next day

Kyuhyun’s Pov

Aku baru saja kembali ke rumah setelah menyelesaikan kejutanku untuk anae-ku. Hari ini aku menjemputnya untuk berlibur di Jeju sekaligus akan memberikan kejutan yang sudah kupersiapkan. Aku mencari-carinya di berbagai sudut rumah namun tidak kutemukan juga. Kemana dia.

“Jino-ya, Song ajumma, apa kalian tau dimana istriku?” tanyaku yang menyerah karena tidak  kunjung menemukan anae-ku itu.

“Kami tidak bertemu dengannya sejak kemarin. Aku kira dia sedang bersama denganmu Kyu” jawab Jino.

“Iya Kyu, Aini tidak ada di rumah ini sejak kemarin. Bukankah kalian menginap di rumah orang tuamu?” tanya Song ajumma.

“Ne, tapi kata nuna, Aini sudah pulang sejak kemarin. Sebenarnya kemana dia?”

TING NONG…..TING NONG…TING NONG

Tiba-tiba bel berbunyi.

“Biar aku saja yang membukanya, siapa tau itu Aini” ucapku pada mereka.

Kubuka pintu rumah. Ternyata bukan Aini, anae-ku itu.

“Tuan, saya mau mengantarkan ini. Tolong tanda tangani disini” ucap seorang kurir sambil menyodorkan amplop cokelat ke arahku.

“Gomawoyo” ucapku pada kurir itu.

“Ne”

Setelah kepergian kurir itu aku langsung membuka amplop cokelat di tanganku ini. Mataku membulat setelah membaca kepala surat kalau surat ini surat dari pengadilan. Langsung kubaca isinya. Mataku semakin membulat setelah kubaca kata ‘CERAI’ dan tertera tanda tangan Aini di dalamnya.

“IGE MWOYAAAAAAAAAAAA” teriakku.

Author’s Pov

Teriakan Kyuhyun menggelegar ke seluruh penjuru rumah membuat Jino dan Song ajumma lari terbiri-birit menuju tempat Kyuhyun berada.

“Wae….waeyo Kyuhyun-ah? ada apa kau berteriak-teriak?” tanya Jino.

Kyuhyun terdiam mendengar pertanyaan Jino, lidahnya kelu serasa enggan mengucapkan kata ‘CERAI’. Jino dan Song ajumma memperhatikan kertas di tangan Kyuhyun yang mereka yakini bahwa kertas itulah penyebab Kyuhyun diam disertai air mata yang mengalir deras dari kedua matanya. Rasa penasaran yang tidak bisa ditahan lagi membuat Jino mengambil kertas itu dan membacanya. Tidaka ada perlawanan dari Kyuhyun pada saat Jino melakukannya.

“Andwae….maldoandwae…Aini tidak mungkin melakukan ini. Dia sangat mencintaimu Kyu, aku yakin itu” ucap Jino meyakinkan Kyuhyun.

“Apa ini? sepertinya ini sebuah surat” ucap Song ajumma mengambil sebuah surat yang baru saja jatuh dari amplop yang dipegang Kyuhyun. Mendengar hal itu, Kyuhyun merebut surat dari tangan Song ajumma dan membacanya. Surat itu berisi :

Dear Kyuhyun oppa,

Oppa, kalau surat ini sampai di tangan oppa, aku yakin pada saat itu oppa juga telah menerima surat cerai yang sudah aku janjikan pada oppa. Oppa tidak perlu mencariku untuk berterima kasih padaku,yeoja yang cantik, pintar, baik hati dan tidak sombong, kekekeke.

Oppa, mianhe aku sudah tiba-tiba datang dalam hidupmu, gomawo sebulan ini oppa telah bersikap baik padaku, dan saranghae. Nan jeongmal saranghaeyo oppa. Semoga oppa hidup bahagia bersama yeoja yang oppa cintai.

Yeoja bodohmu,

Anggraini Kim

Selesai membaca surat dari Aini, Kyuhyun langsung berlari menuju mobilnya di garasi. Jino yang melihat itu, bertanya-tanya tentang isi surat Aini.

“Kyu, kau mau kemana? Apa isi suratnya?” tanya Jino sambil mengejar Kyuhyun. Namun Kyuhyun tidak memperdulikannya. Kyuhyun melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh.

“Ah kenapa dia? Sebenarnya apa isi surat Aini? Kenapa Aini mengirimkan surat cerai padahal dia sangat mencintai Kyuhyun?” tanya Jino, namun tidak ada seorangpun yang dapat menjawab pertanyaannya saat ini.

Kyuhyun’s Pov

Apa yang dipikirkan yeoja bodoh itu? kenapa dia tidak bertanya padaku tentang perceraian ini? Aku tidak mau bercerai dengannya? Chagia, kenapa kau malah pergi saat aku ingin mengutarakan perasaanku yang sebenarnya padamu?. Berbagai pertanyaan di kepalaku membuatku tambah panic. Aku takut tidak bisa bertemu dengannya. Dia tidak boleh meninggalkanku, aku sangat mencintainya. Aku tidak bisa bernafas dengan baik saat dia tidak berada di sampingku. Ya Tuhan, kumohon pertemukan aku dengannya.

Sudah 12 jam aku mencari anae-ku kemana-mana. Tidak ada satupun yang tau keberadaannya. Yesung hyeong, Eunhyuk hyeong, Sunye, Yara, dan Raemun tidak tau keberadaannya. Sebenarnya kemana dia? Aku memutuskan untuk pulang. Aku sudah lelah, dari tadi tidak satupun jenis makanan maupun minuman yang melewati kerongkonganku ini.

“Kyuhyun-ah, apa kau sudah menemukannya?” Jino bertanya padaku saat melihatku baru memasuki rumah. Aku hanya menjawab pertanyaannya dengan gelengan. Lidahku kelu tidak mampu berucap apapun. Ya Tuhan sesakit inikah ditinggalkan orang yang aku cintai. Kenapa rasanya lebih sakit dari pada Raemi yang membohongi dan memanfaatkanku? Yach, aku sudah mengetaui kalau Raemi sebenarnya menipuku, appaku memberitauku saat 2 minggu usia pernikahanku dan Aini. Karena itu, aku memastikan perasaan Aini padaku dengan meminta bantuan psikolog sekaligus sahabatku, Jang Mi Rae.

“Jino-ya, apa yang harus aku lakukan? aku begitu mencintainya. Aku sudah mencari-carinya kemana-mana, bahkan aku sudah memeriksa daftar penumpang pesawat yang menuju Indonesia karena aku mengira dia akan kesan”

“Jangan berputus asa Kyu, aku yakin suatu saat kalian akan bertemu”

“Aku tidak akan menyerah Jino-ya, aku akan menunggunya sampai kapanpun. Aku yakin dialah yeoja yang ditakdirkan Tuhan untukku”

“Ne”

8 months later

Anggraini’s Pov

Sudah 8 bulan ini aku tinggal di Kyoto-Jepang bersama chichi, haha dan Hoshino. Aku sangat menikmati kehamilanku yang saat ini berusia 9 bulan. Ternyata selama itu juga, aku tetap tidak bisa melupakan Kyu oppa walaupun aku sudah berusaha dengan keras. Apa ini karena aku begitu mencintainya?

Selama 7 bulan keberadaanku di Kyoto, aku tidak pernah menghubungi siapapun yang berada di Korea termasuk Yesung oppa sepupuku sendiri. Aku ingin memulai hidup baruku bersama calon anakku di sini tanpa mendengar berita apapun tentang Kyu oppa agar aku mudah melupakannya karena semua orang yang dekat denganku di Korea mempunyai hubungan yang erat dengan Kyu oppa. Namun usahaku pupus sudah akibat tanpa sengaja aku bertemu dengan Yesung oppa dan Sunye saat menghadiri pesta peresmian pembukaan perusahaan CLOUDS Corp bersama Hoshino yang merupakan salah satu pemegang saham terbesar di perusahaan itu. aku tidak pernah menyangka kalau CLOUDS Corp adalah salah satu cabang perusahaan milik Yesung oppa di Jepang.

Flashback on

“Aini-ya, kaukah itu?” tanya seorang yeoja yang sangat kukenal. Aku tidak bisa menjawab pertanyaannya, karena kalau sampai aku menjawabnya, dia pasti akan tau kalau tebakannya benar. Namun usahaku ini gagal akibat tiba-tiba ada yang memelukku dari arah depan. Aku mengenali siapa namja yang memelukku ini.

“Aini-ya, bogoshipo” kata namja yang tak lain adalah Yesung oppa.

“Op…op….oppa? Yesung oppa?” tanyaku tergagap. Aku bingung harus berbuat apa.

“Tentu saja dengsaeng pabo. Apa kau sudah tidak ingat padaku lagi eoh?”

“Aniyo oppa, bukan begitu. Bagaimana oppa menemukanku?”

PLETAKKKKKK “Aphayo Sunye-ya” ucapku pada yeoja yang memukul kepalaku dari belakang. Yach, aku mengetau dia adalah Sunye sahabatku walaupu aku tidak melihat wajahnya.

“Kau masih protes padaku? Apa kau tau kalau kami semua mencarimu seperti orang gila? Dan apa ini? Kau hamil? Anak siapa? Apa kau menikah lagi?” Sunye menyerangku dengan berbagai macam pertanyaan dengan membalik tubuhku hingga menghadap ke arahnya yang membuat pelukan Yesung oppa terlepas begitu saja.

“Yakkkk , bisakah kau tidak menyerangku dengan banyak pertanyaan seperti itu?” tanyaku pada Sunye dengan raut tanpa dosa.

“Mwo? Salahkan dirimu yang tidak member kabar pada kami” ucap Sunye dan Yesung oppa bersamaan.

“Cihhhh kalian kompak sekali”

“Aini-ya, cepat jawab pertanyaanku tadi!!!!” Aish, sjak kapan seorang Park Sun Ye berani memarahiku seperti ini?

Akhirnya aku menjawab pertanyaan Sunye satu persatu mulai dari alasanku meninggalkan Korea sampai aku yang tidak yakin kalau appa dari bayiku ini adalah Kyuhyun.

“Apa kau tidak mau kembali? Apa kau tidak tau kalau si setan game itu sudah seperti orang gila mencarimu kemana-mana?” tanya Yesung oppa.

“Ne, Aini-ya. Yesung oppa benar. Apa kau sudah tidak mencintai Kyu oppa lagi?”

“Aku sangat mencintainya Sunye-ya. Tapi aku tidak ingin bertemu dengannya dengan kondisiku seperti ini” jawabku pasrah. Yesung oppa sudah memberitauku kalau Kyu oppa tidak pernah menandatangani surat cerai yang aku kirimkan padanya, bahkan Kyu oppa membakar surat itu. Yesung oppa juga memberitau kalau Kyu oppa sangat mencintaiku. Mendengar hal itu, aku begitu bahagia tapi aku tetap tidak bisa menemui Kyu oppa dengan keadaanku yang hamil 7 bulan seperti ini.

“Pokoknya 1 bulan lagi kau harus kembali ke Korea untuk menghadiri pesta pernikahan kami” ujar Yesung oppa.

Belum sempat aku menanggapi kata-kata Yesung oppa, Sunye sudah mengeluarkan suaranya untuk mengancamku.

“Kalau kau tidak mau menghadiri pernikahan kami, aku akan membencimu dan tidak akan menganggapmu sebagai sahabat lagi. Tidak hanya aku, Yara dan Raemunpun akan melakukan hal yang sama denganku, arasseo?”

“Yakkkk ancaman macam apa itu?”

“Tidak ada bantahan. Kami menunggumu” jawab Yesung oppa yang berlalu untuk memberikan sambutannya sebagai pemilik CLOUDS Corp.

Pada saat aku dan Sunye berbincang-bincang, Hoshino sudah kembali dari toilet. Tadi Hoshino meninggalkanku di tengah pesta untuk pergi ke toilet. Awalnya, Sunye menyangka kalau Hoshino adalah appa dari bayiku meskipun aku tadi sudah mengatakan kalau aku sama sekali tidak tau siapa appa dari bayi yang kukandung ini. Akhirnya Sunye bisa mengerti juga setelah aku menjelaskan kalau Hoshino sudah kuanggap saudaraku sendiri bahkan aku memanggil ayah dan ibu Hoshino dengan sebutan chichi dan haha yang merupakan panggilan untuk ayah dan ibu kandung dalam bahasa Jepang.

Flashback end

Author’s Pov

Aini dan Hoshino saat ini berada di bandara Incheon karena baru saja mereka tiba di Korea untuk menghadiri pesta pernikahan Yesung dan Sunye nanti malam. Yach, Aini memutuskan untuk menghadiri pesta itu karena taku akan ancaman Sunye waktu itu. Hoshino sengaja menemani Aini karena khawatir dengan kondisi Aini yang sudah hamil besar. Aini merasa sedikit khawatir akan bertemu dengan Kyuhyun. Dia belum siap bila bertemu dengan Kyuhyun sekarang. Rasa takut Kyuhyun tidak akan mengakui bayi yang dikandungnya, masih mendominasi pikiran Aini saat ini.

At Yesung-Sunye’s wedding party

Pesta pernikahan Yesung dan Sunye berlangsung meriah. Pesta dilangsungkan di rumah Sunye. Sejak tadi, Aini memutuskan untuk tidak keluar kamar yang dihuninya selama berada di Korea karena takut bertemu dengan Kyuhyun. Para sahabat Aini minus Sunye memang belum mengetaui kalau sahabat mereka itu beradadi salah satu kamar di tempat itu. Hoshino selalu menemani Aini di dalam kamar sambil menggenggam erat tangan Aini yang sedingin es.

“Ai-chan, kau kenapa? Tanganmu dingin sekali? Apa kau begitu takut bertemu suamimu itu? kau seperti bukan Ai yang kukenal saja. Ai yang kukenal tidak pernah takut pada apapun. Dia seorang pemberani dan hebat, bahkan aku saja kalah berduel dengannya” ucap Hoshino panjang lebar untuk menenangkan Aini.

“Shino-ya……………” ucapan Aini terputus saat suara seseorang dengan lantangnya memanggil namanya melalui pengeras suara.

“HEIIII ANGGRAINI KIM, KAU JANGAN JADI PENGECUTTTTTT, CEPAT KAU KELUARRRRRRRRRRR. AKU MEMINTAMU KE SINI BUKAN UNTUK MENYEMBUNYIKANMUUUUUUUUUU”

suara yeoja yang tak lain adalah mempelai wanita, Park Sun Ye menggelegar membuat banyak pasang mata menatap heran padanya. Bagaimana mungkin ada mempelai wanita berteriak-teriak di hari pernikahannya.

Kyuhyun’s Pov

Mwo? Apa Anggraini Kim yang dimaksud Sunye adalah Anggraini Kim-ku? Anae-ku yang selama ini aku cari? Yeoja yang membuatku hampir gila telah mencari-carinya?. Kuhampiri Sunye yang masih setia memegang pengeras suara.

“Sunye-ya, apa yang kau maksud itu adalah Aini? Anae-ku? Yeoja yang sangat aku cintai?”

“Ne, kau tenang saja. Sebentar lagi kau akan bertemu dengannya. Chagiaaa palli panggil Aini sampai dia keluar!!!!” ucap Yesung hyeong.

“Jeongmalyo? Apa benar Aini ada di sini” ucap kedua sahabat Aini bersama pasangannya bersama-sama.

“Dongsaeng kurang ajar itu, awas kalau aku bertemu dengannya. Akan aku tinju dia sampai babak belur”

“Yakkk monyet mesum, tidak akan aku maafkan kalau kau melakukan itu” ucapku geram pada monyet itu.

“Eunhyuk-ah, kau tidak akan meninjunya kalau kau tau keadaannya saat ini” ujar Yesung hyeong.

“MWOOOOOOOOOOOO” ucap kami bersamaan tentu saja termasuk aku yang terkejut dengan perkataan Yesung hyeong. Memangnya anae-ku itu kenapa?

“Kalian diamlah!!!!! Aku akan memanggilnya lagi” ucap Sunye.

Kami semua hanya bisa mengaangguk-anggukkan kepala.

Author’s Pov

“ANGGRAINI KIMMMMMMMMMMMMM……….KALAU KAU TIDAK KELUAR MAKA AKUUUUUUUUUU…………….” Teriakan Sunye berhenti saat yeoja yang dimaksud sudah menunjukkan batang hidungnya dengan dipapah oleh Hoshino. Namun, hanya Sunye saja yang melihat kedatangan Aini. Yang lainnya masih belum membalikkan tubuh mereka ke arah Aini.

“Sunye-ya kau tidak perlu berteriak begitu. Apa kau ingin aku mati sebelum melahirkan anakku?” ucap Aini yang membuat semua mata tertuju padanya termasuk Kyuhyun. Aini yang tidak menyangka melihat Kyuhyun, tiba-tiba terdiam dan……………..

“ARGHHH….huh…huh” teriak Aini menahan rasa sakit karena tiba-tiba perutnya begitu sakit.

“Chagiaaaaaaaaaaa” Kyuhyun berteriak menghampiri Aini yang sedang di pangku oleh Hoshino.

“Biar aku yang membawanya ke rumah sakit tuan. Aku suaminya” ucap Kyuhyun dengan menatap tajam Hoshino.

Semua mata saling memandang aneh ke arah Hoshino yang mengeluarkan senyum sumringahnya padahal jelas-jelas Kyuhyun memandangnya tajam. Kyuhyunpun tidak menghiraukan senyuman Hoshino, dia langsung menggendong Aini pergi berlalu dari tempat itu. Melihat kepergian Kyuhyun, Hoshino, Eunhyuk, Raemun, Xiumin, Yara bahkan Yesung dan Sunye yang menjadi mempelai pria dan wanita di pesta itu ikut bergegas mengejar Kyuhyun.

Kyuhyun’s Pov

Aku berteriak memanggil anae-ku yang sedang menahan rasa sakit, mungkin dia akan melahirkan. Aku menghampirinya dan langsung mengambil alih tubuhnya dari namja yang memangkunya tadi. Kuberikan tatapan tajamku pada namja itutapi anehnya, namja itu malah memberi senyuman suringahnya. Hahhh namja itu kenapa tidak menciut setelah mendapat tatapan tajamku? Aish buat apa aku memperdulikan namja itu. Kugendong anae-ku ini dan bergegas untuk membawanya ke rumah sakit. Yach, dia tetap dan akan selamanya menjadi anae-ku karena aku tidak akan pernah menceraikan atau melepasnya demi alasan apapun. Dia hanya milikku.

Anggraini Pov

Saat ini Kyu oppa berlari-lari menyusuri lantai rumah sakitdengan menggendongku yang tengah meringis kesakitan akibat kontraksi pada perutku.

“Uisa…..uisa….tolong istri saya akan melahirkan”teriak Kyu oppa.

Aigo, kenapa Kyu oppa terlihat khawatir seperti itu? bukankah bayiku ini belum tentu anaknya?. Akibat rasa sakit yang tidak bisa kutahan lagi, akhirnya kesadaranku hilang begitu saja.

Author’s Pov

Melihat Aini tidak sadarkan diri, Kyuhyun yang sangat panik langsung meninggikan suaranya pada dokter yang menghampirinya.

“UISAAAA KENAPA LAMA SEKALI????”

“Silahkan letakkan istri anda di sini!” ujar seorang perawat.

Aini dibawa masuk ke ruang penanganan. Kyuhyun memaksa untuk menemani Aini. Dokter menyuntikkan obat untuk membuat Aini sadar karena kontraksi yang dialami Aini mengharuskan Aini segera melahirkan anaknya.

5 minutes later

Aini tersadar dari pingsannya.

“Op….pahhhh. Apa yang terjadi padaku?”tanya Aini pada Kyuhyun yang sedang menggenggam erat tangannya.

“Chagia, kau sudah sadar? aku akan memanggil dokter dulu, kau tunggu sebentar ne?”

Tanpa menunggu jawaban dari Aini, Kyuhyun bergegas memanggil dokter.

Anggraini’s Pov

Ketika aku tersadar dari pingsanku, kurasakan sebuah tangan menggenggam erat tanganku. Kubuka mataku dan kulihat…….Kyu oppa yang menggenggam erat tanganku. Ternyata semua bukan mimpi, Kyu oppa sekarang benar-benar bersamaku. Aku bertanya apa yang terjadi padaku. Namun bukan jawaban yang aku dapatkan melainkan pertanyaan yang dilontarkan olehnya. Belum sempat aku menjawab pertanyaannya, Kyu oppa pergi memanggil dokter. Tunggu dulu!!!!. tadi Kyu oppa memanggilku apa? chagia? apa aku tidak salah dengar? Aigo, berarti tadi saat aku meringis kesakitan di pangkuan Hoshino, itu bukan mimpi? Kyu oppa juga memanggilku chagi? ya Tuhan kumohon buatlah aku dan Kyu oppa bersatu kembali jika itu yang terbaik.

Tiba-tiba rasa sakit yang aku rasakan saat di pesta terasa kembali, malah ini lebih parah.

Author’s Pov

ARGHHHHH. Aini mengerang kesakitan. Kyuhyun yang baru saja datang bersama dokter Ahn, terlihat panik melihat Aini kesakitan.

“Suster, siapkan semuanya. Ny. Cho akan melahirkan sekarang!!!” perintah dokter Ahn. Kyuhyun sengaja mengganti dokter yang menangani Aini dengan dokter Ahn Chae Ryeong. Semula dokter yang menangani Aini adalah dokter Oh Min Ho. Kyuhyun tidak mau yang menangani istrinya adalah dokter namja karena menurut Kyuhyun, hanya dirinyalah satu-satunya namja yang boleh melihat tubuh istrinya itu.

“Uisa, apa saya boleh menemani istri saya yang akan melahirkan?” tanya Kyuhyun.

“Ne, Tn. Cho. Akan lebih baik kalau suaminya yang menemaninyaa melahirkan” jawab dokter Ahn.

Proses kelahiranpun dimulai.

Kyuhyun’s Pov

Aku meminta ijin agar diperbolehkan menemani anae-ku melahirkan. Aku tidak mau dia berjuang melahirkan anakku…..ani….anak kami seorang diri. Aku sudah merasa sangat bersalah padanya karena membuatnya berjuang sendirian saat masa-masa kehamilannya. Ada yang bertanya kenapa aku bisa sangat yakin bahwa bayi yang dikandung anae-ku ini adalah bayiku? Tentu saja aku sangat yakin karena pada waktu itu aku yang menanamkan benihku padanya. Dia tidak mengetaui hal ini, aku akan menceritakannya bila dia bertanya padaku.

“Oppaaaaaaaaaaaaaaaaahhhh…..sakitttttttttttttttt” jeritnya sambil mencengkeram tanganku dengan kuat, sampai-sampai kukunya menancap pada tanganku padahal dia tidak memanjangkan kukunya. Sakit rasanya, tetapi aku rela mengalami ini semua demi memberi kekuatan padanya.

“Tahanlah chagi, aku ada di sini untuk menemanimu. Berjuanglah demi anak kita” ucapku padanya. Sebenarnya aku tidak tega melihatnya kesakitan seperti ini. Ya Tuhan, kumohon lindungilah anae dan aegi-ku.

“Terus dorong Ny., tarik nafas!!! Sebentar lagi bayi anda akan keluar” ujar dokter Ahn menginstruksi anae-ku.

“Erghhh…huh…hah…arghhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh” jeritan panjang anae-ku berakhir seiring suara tangisan buah hatiku.

“Uwekkk…..uwekkkk…uwekkkk” tangisan bayi mungilku membuatku menangis bahagia. Aku merasa hidupku sudah lengkap. Terima kasih Tuhan.

“Selamat Tn. dan Ny. Cho, bayi anda laki-laki” kata dokter Ahn memberitauku.

“Uisa, apa yang terjadi dengan istriku? Kenapa dia tidak sadarkan diri?” tanyaku khawatir karena setelah melirik sekilas, anae-ku ini langsung tidak sadarkan diri.

“Tidak apa-apa Tn. Cho, istri anda hanya kelelahan. Mohon anda keluar dulu, kami akan membersihkan istri dan bayi anda. Anda bisa menemui mereka di ruang rawat. Kami akan menempatkan mereka berdua dalam satu ruangan sesuai permintaan anda” aku memang meminta dokter untuk membiarkan anae dan aegi-ku dalam satu ruangan.

Author’s Pov

Yesung, Sunye, Eunhyuk, Raemun, Xiumin, Yara, Tn. dan Ny. Cho, Ahra, Jino, Hoshino, Tn. dan Ny. Tomohisha yang langsung datang dari Kyoto, berbondong-bondong memasuki ruang rawat Aini dan bayinya. Kyuhyunpun sudah ada di dalam sejak tadi. Aini masih belum sadarkan diri setelah melahirkan. Kata dokter Ahn, hal ini wajar terjadi.

“Chukkae. Woahhhh dia sangat tampan dan sangat mirip dengan Kyuhyun” ucap Ahra,Yesung, Sunye, Eunhyuk, Raemun, Xiumin, Yara, Tn. dan Ny. Cho, Ahra dan Jino bersamaan.

“Ne, mereka terlihat mirip tapi mata dan bibirnya mirip Ai-chan” ujar Tn. dan Ny. Tomohisha.

“Tapi menurutku, dia mirip denganku. Bukankah dia bayiku” ujar Hoshino dengan wajah datarnya yang langsung mendapat tatapan tajam dari semua orang yang berada di situ terlebih Kyuhyun.

“Yakkk namja aneh, dia itu putraku dan tidak akan pernah menjadi putramu” teriak Kyuhyun tak terima.

“Hahahahaha. Kyuhyun-ssi, aku sudah tenang sekarang karena aku sudah tidak ingin melihatnya terus-terusan menangis akibat merindukanmu”

“MWOOOOO???”

“Hahahahaha kau tidak perlu berteriak seperti itu dan kau juga tidak perlu menatapku tajam seperti yang kau lakukan di pesta. Aku ini bisa dibilang saudara kembar Ai-chan”

“Ne, mereka berdua seperti saudara kembar karena sifat dan kegemaran mereka hampir sama” sanggah Tn. Tomohisha.

“Hahhhh walaupun dia selalu menang bila berduel denganku” ujar Hoshino pasrah.

“Sudahlah Hoshino, kau jangan membicarakan itu disini!!!” perintah Ny. Tomohisha yang membuat Hoshino mengerucutkan bibirnya.

Gelak tawa menghiasi ruangan itu. Saat ini, Aini sudah sadar. Dia langsung menerima ucapan dari semua orang yang ada di dalam ruangan itu. setelah beberapa saat, kini hanya tinggal Kyuhyun dan Aini berdua di ruangan itu. Bayi mereka masih dibawa suster untuk dicek kesehatannya.

“Permisi, ini bayi anda. Silahkan anda memberikan ASI anda padanya. Hasil pemeriksaan menyatakan bahwa bayi ini dalam kondisi sangat sehat” ujar suster yang tiba-tiba masuk dengan memberikan bayi Kyu-Ni pada Aini. Aini dengan wajah sumringah menggendong bayinya.

“Aegi-ya, saranghae. Akhirnya kita bertemu juga. Jadilah orang selalu bisa berbuat baik” ucap Aini mengutarakan harapannya pada bayinya.

“Ne, jadilah anak yang menjadi alas an agar eommamu ini tidak meninggalkan appa” ujar Kyuhyun mengerlingkan matanya ke arah Aini.

“Yakkk oppa, jangan mengucapkan harapan yang tidak berkualitas seperti itu!! memangnya siapa yang meninggalkanmu? Aku tidak akan meninggalkanmu kalau sikapmu baik terhadapku”

“Aigo, kita baru bertemu kau malah membentakku? Sebaiknya kau susui bayi kita, tampaknya dia sudah lapar dan haus”

Mendengar ucapan Kyuhyun, Aini langsung terdiam. Dia sedang berpikir bagaiman bisa dia menyusui bayinya jika Kyuhyun tetap berada di sampingnya.

“Wae? Kenapa kau malah diam? Apa kau malu menyusui bayi kita di depanku? Kau tidak usah malu chagia, aku sudah melihat seluk beluk tubuhmu” ucap Kyuhyun dengan santainya.

“Mwo? Jadi, oppa pernah……………………”

Kyuhyun’s Pov

Aigo, tampaknya aku harus memberitaunya kalau akulah yang telah merebut keperawanannya tanpa sepengetauannya.

“Ne, kita pernah melakukan ‘itu’, makanya aku sangat yakin kalau bayi yang kau kandung adalah bayiku”

“Mwo????”

“Aish, bisakah kau tidak berteriak seperti itu? apa kau mau bayi kita nanti tuli?”

“Ini gara-gara oppa. Memangnya kapan oppa melakukannya?”

Akhirnya aku menceritakan kejadian waktu itu.

“Ternyata itu yang terjadi? Pantas saja saat aku bangun di pagi hari, aku merasa badanku remuk dan sakit di bagian bawah tubuhku sampai-sampai aku harus berjalan tertatih-tatih. Hahhh aku tidak menyangka oppa seorang yang sangat mesum”

“Yakkkk mesum katamu? Itu sudah wajar terjadi pada pasangan suami istri”

“Ne, aku tau itu. Tapi bukankah oppa tidak mencintaiku? Oppa tidak pernah mengatakannya padaku”

“Itu salahmu. Kau pergi saat aku sudah menyiapkan kejutan untukmu di pulau Jeju. Aku sudah merencanakannya dari jauh-jauh hari kalau aku akan mengatakan perasaanku padamu saat waktu yang telah kau janjikan tiba”

“Aku tidak menyangka oppa akan melakukan itu. kukira oppa sangat bahagia bila hidup bersama yeoja itu”

“Yeoja itu? siapa yang kau maksudkan? Tanyaku padanya. Yeoja siapa yang dia maksud?

“Yeoja yang mengantarnya pulang waktu kau mabuk”

“Hahahahahah. Kau salah paham chagi. Dia itu psikolog sekaligus sahabatku. Aku meminta bantuannya untuk mengetahui apa respon yang akan kau berikan bila aku bersama seorang yeoja. Aku perlu memastikan perasaanmu padaku. Aku tidak mau masa laluku terulang kembali, mencintai yeoja yang hanya memanfaatkanku. Aku sudah mengetaui kalau Raemi sudah menipuku, appa yang memberitaukannya padaku. Aku juga tau apa alasanmu mau menikah denganku. Bukankah alasannya adalah agar kau bisa menebus perbuatan eonnimu? Aku juga tau kalau ternyata Raemi tidak mempunyai hubungan darah denganmu”

“Mwo? Oppa mengetaui semua itu dan tidak mengatakannya padaku? Aish….jinja dan dari mana oppa tau kalau Raemi eonni bukanlah eonniku? Padahal abeonim setauku belum mengetau hal ini”

“A-itu, aku mengetaunya saat dia tertangkap polisi karena tindak penipuan yang dia lakukan selama berada di Las Vegas dan Jepang. Ternyata tidak hanya itu kejahatannya, masih banyak kejahatan yang sangat memberatkannya termasuk dia yang telah menyebabkan kematian appa dan eommamu. Saat itu aku mengunjunginya di penjara sebelum vonis hukuman mati dijalankannya. Dia sendiri yang menjelaskan bahwa dia sudah sangat menyakitimu. Dia juga meminta maaf atas apa yang telah dia perbuat terhadapmu. Itulah permintaannya padaku waktu itu”

“Mwo??? Ternyata Raemi eonni sudah mati? Hiks” tanyanya sambil menangis terisak.

“Ne, kau benar. Apa kau memaafkannya?”

“Aku tidak pernah menyangka kalau hidup Raemi eonni seperti ini. Dia memang sangat jahat tetapi aku masih tetap menganggapnya sebagai eonniku. Oppa, aku memaafkannya dari dulu. Geunde, apa aku bisa meminta sesuatu pada oppa?”

“Eoh, apapun yang kau minta, aku akan berusaha mengabulkannya. Apa permintaanmu?”

“Eum-itu, bisakah oppa mengatakan perasaan oppa padaku saat  ini?”

“Hem, tentu saja” jawabnya. Aigo, bersiap-siaplah kau Aini!!! Mungkin jantungmu sebentar lagi akan rusak.

“Hem…hem…Chagia…Yeobo…nae anae….nan jeongmal saranghaeyo. Aku mencintaimu sejak dulu setelah aku menyadari akan ketulusanmu” ucapku. Dia hanya bisa terdiam dan terisak haru dengan pernyataanku.

“Me too oppa, nado saranghae. Finally, You Love Me. Akhirnya kau mencintaiku juga oppa” ujarnya sambil terisak.

Tidak ingin isak tangisannya berlarut-larut, kubungkam dia dengan ciuman yang awalnya hanya kecupan biasa, lama-lama berubah menjadi lumatan-lumatan yang menuntut dan penuh gairah. “OEKK…OEKKK…OEKKK” kami berdua tidak bisa melanjutkan aktivitas kami, Kyuhyun junior menangis nyaring seakan-akan tidak ingin membiarkan adegan yang belum pantas dilihatnya berlanjut. Inilah kisahku, aku tidak pernah menyangka akan sebahagia ini. Kukira hidupku sudah tidak berguna lagi saat itu, tapi ternyata Tuhan begitu menyayangiku dengan memberiku anae dan aegi yang sangat kucintai.

********END*******

 

Mian kalau FF ini masih GAJE. Oleh karena itu, jangan lupa komentarnya.

About theseonsaengnim

We try to make story from our imagination
This entry was posted in Fanfiction Oneshoot. Bookmark the permalink.

20 Responses to FINALLY, YOU LOVE ME

  1. La Nina says:

    Kesalahpahaman merupakan hal yang sangat besar dampaknya. dalam FF ini pokok dari segala masalah yang ada adalah SALAH PAHAM. untung aja Kyu oppa sabar menunggu Aini. Coba klo nggk, pasti udah kurebut tuch Kyu oppa.

  2. Lee Daeya says:

    jjiiaaachhh…. bisa bgt dech kyu nyuri-nyuri kesempatan….. tapi eon koq janggal ya? si Aini nerima ajja pas tau dia hamil. padahal kan seharusnya dia gak tau????
    tapi all daebakKKKk…..

  3. Azizah ELFishy says:

    Iyya Aini nerimaan banget, diapa2in juga kayaknya nerima banget…
    Mulai dari eonni.ny, nampyeon.ny…
    Wkwkwkwkk…
    Ceritanya bagus, tapi anda benar ttg ranjau typo…
    Tapi ntah kenapa alur ceritanya kayak sedikit kecepettan…
    Tapi over all keren…2 thumbs for this fiction…^.^

    • theseonsaengnim says:

      Gomawo saengi. Untuk FFmu masih dalam taraf pengerjaan.
      Jangan bosen-bosen ninggalin komentar dan main di WP ini ya…….
      Kritik dan saran sangat ditunggu demi perbaikan FF selanjutnya

  4. kartika hutabalian says:

    Wuah.. Kyuhyun oppa akhirnya termakan omongannya sendiri.. Aini hilang, kyuhyun kalang kabut… Sunye dan yesung ngancamnya kayak anak kecil, tpi berhasil juga ya aini datang ke pesta pernikahan dan trus ketemu sama kyuhyun deh.. Wah, ada kyuhyun junior nya sekarang…

  5. uchie vitria says:

    berawal dari kesalahpahaman tapi bisa berlarut larut
    biarpun ffmu ini gk jelas saengi tapi menarik buat aku lucu konyol sweet and unbelieveble

  6. amoy says:

    Ff nya bagus thor…cuma alurnya agak kecepetan..tp wajar lah..lama2 pasti jadi keren..hehehe kl di bikin sequel jg bagus soalnya pasti isinya berantem mulu antara aini sm kyu tp aini nya jgn dibikin sabar trs dong…wkwkwk biar seru.

  7. just fia says:

    akhirnya kata sakti keluar juga….. banyak banget yg harus di lalui cuma nunggu tiga kata sakti itu…. kyuhyun pencuri ulung…. istri nya pingsan hartanya di curi…. aini juga kok sampe ga sadar kl dah kecurian? aini polos banget sampe ga tau kl lagi hamil apa ga curiga ga dpt bulanan? yo wes lah semoga mereka bahagia dah mendapat anggota keluarga baru…

  8. roktavrian says:

    Gk nyangka kyuhyun ngebuat aini hamil dan sampe aini gk tau kapan berbuatnya , daebak keren bgt ceritanyaaa

  9. primdn says:

    Aku suka cerita.a..
    Alur epep.a cantik..
    Aku suka bagian pernikahan.a yesung oppa, manggil ai.chan.a bikin heboh..
    Mrk mo nikah ato ngumumin anak ilang toh ^^
    Maka.a oppa, lbh baik g usah d tunda” ngomong.a.. jd salah paham kan ai.chan.a..
    Trs kena karma.a jg kn, d tinggal ama istri dan anak.mu..
    ^^

  10. bryanni says:

    gue suka sama aini yang super perkasa dan suka ngajak monyet yadong (baca: eunhyuk oppa) untuk duel tinju hahahah hanya saja dy terlalu lunak ngadepin kyuhyun pdhal gue suka karakter dy yg strong. But gue suka semua karakter dlm ff ini juga ide ceritanya.

  11. sidney says:

    Aaaiihhh….si kyuhyun cespleng juga ya….baru sekali melakukan….aini langsung hamil…

  12. sitiromlah6 says:

    Aku suka ceritanya si keras dilawan sama cewe tomboy.ahirnya luluh.wihh

    Bguss ceritanya.aku ksih nilai 90

    Ci ayo..

    You is the best😍😍😗😗😗

  13. I’m impressed, I have to admit. Seeldom do I come across a
    blog that’s equalply educative and interesting,
    and without a doubt, you have hit the nail on the head.

    The problem iss an issu that too few men and women are speaking intelligently about.
    Now i’m very happy that I stumbled across this durjng my hunt for something relating to this.

Leave a comment