Hurricane in Kim’s Family Part 4 End

Hurricane

Author

THE SEONSAENGNIM

Main Cast : Anggraini Kim (OC), Park Sun Ye (OC), Kim Jong In (Exo), Kim Jong Woon (Suju)

Genre : Alternate Universe (AU), Married Life, Little bit Angst, Romance, Comedy

Rating : PG 15

Disclaimer : FF ini murni hasil pikiran Anggraini Kim dan Park Sun Ye

HAPPY READING

Jangan lupa berikan kritik dan saran setelah membaca FF ini demi perbaikan selanjutnya

 

SIX YEARS LATER

Seorang wanita cantik tersenyum mendapatkan dirinya telah menginjakkan kakinya di tanah kelahirannya lagi, Korea Selatan. Wanita itu tidak sendirian, ada seorang bocah tampan berumur 5 tahun yang menggenggam erat tanganya.

Mommy, apa nanti kita akan bertemu Daddy?”

“Tidak sekarang Honey. Suatu saat nanti kau akan bertemu dengan Daddy-mu”

Promise?”

Yes, of course but…. Disini kau tidak boleh menggunakan bahasa Inggris”

I Know Mom. Aku harus menggunakan bahasa Korea”

“Eoh, itu benar”

Ajjjuuummmaaa….”

 

Wanita itu memutar tubuhnya ke arah yang ditunjuk putranya. Nampak wanita anggun berkacamata menghampiri mereka.

Eonni, John selamat datang di Korea”

“Ck, kau bertingkah seperti sudah lama tinggal disini saja, bukankah baru kemarin kau sampai di sini?”

“Aiishh eonni, bisakah sehari saja eonni tidak berbicara ketus padaku? Tidak dirimu, Sunye ataupun Yara eonni pasti berbicara seperti itu padaku. Ah, bagaimana kalau kita menemui mereka sekarang, eotthe?”

“YAA!! JUNG RAE MUN Kau ingin mereka menemukanku?”

Wanita yang tak lain adalah Aini memang telah 6 tahun ini tinggal di Amerika bersama salah satu sahabatnya Raemun. Mereka kembali ke Korea karena urusan pekerjaan. Perusahaan menugaskan mereka ke cabang yang ada di Korea, namun kali ini mereka harus berpisah. Aini ditempatkan di Seoul sedangkan Raemun di Jeju. Hari ini mereka sepakat untuk menghabiskan waktu bersama di apartemen Aini sebelum Raemmun berangkat ke jeju besok pagi.

Geundae eonni, bukankah eonni berniat untuk menemui keluarga eonni?”

“Eum, tapi tidak sekarang, Raemun-ah”

“Aish.. Jinjja, kenapa Mommy dan Ajumma mengacuhkanku? Apa aku tidak penting?”

“Aigoo John.., kenapa kau seperti Mommy-mu itu?”

“Tentu saja karena dia anakku, Pabo

“Aku pintar eonni !!”

Ara…, tapi kau KUNO”

“Ck, Gajja John kita tinggalkan Mommy-mu yang menyebalkan itu!”

Raemun menarik tangan John, putra Aini. John? Bocah tampan itu tidak mau dipanggil nama koreanya karena suatu alasan yang tidak ingin diungkapkan pada sang ibu.

Aini tersenyum melihat tingkah Raemun yang kesal padanya. Dia pun memilih menyusul Raemun dan John.

*** Hurricane in Kim’s Family ***

Tn-Ny Park, Jong Woon dan putranya Kim Jong Sun harus menunggu dengan sabar makan malam mereka. Sunye sudah bisa membuat makanan yang enak. Namun, dia membutuhkan waktu lama untuk menyelesaikannya.

Sebuah ide terlintas di kepala Jong Woon dan Jong Sun. Ide yang sudah menjadi kebiasaan mereka setiap menunggu Sunye memasak.

“Jong Sun-ah kau siap? Hana…. Dul …. Set….”

 

Jong Woon memberi komando pada putranya. Jong Sun telah siap memukul sendok-garpu pada piring.

EOMMAAAA KAMI SUDAH LAPAAAARRRR!!”

ARASSEO, EOMMA DATANG”

Teriakan Jong Woon dan Jong Sun yang diiringi tabuhan sendok-garpu pada piring membuat Sunye juga berteriak tidak kalah kerasnya. Tn-Ny Park hanya bisa menggelengkan kepala melihat kelakuan keluarga putrinya.

Jong Woon beranjak dari posisi duduknya untuk membantu Sunye yang terlihat kesulitan membawa semangkuk besar Jajangmyeon, makanan kesukaan Jong Woon dan Jong Sun.

Gumawo Yeobo

“Eum”

Jong Woon mencium kilat bibir Sunye. kebiasaan yang selalu dilakukan Jong Woon ketika istrinya mengucapkan terimakasih padanya.

Jong Woon telah menjadi suami yang romantis selama 6 tahun ini. Tn-Ny Kim yang sudah tahu apa yang akan terjadi langsung menutup mata Jong Sun. Bagaimana bisa Jong Woon dan Sunye melakukan itu di depan putra mereka?

Halmeoni, Harabeoji kenapa mataku selalu ditutup setiap Eomma mengucpkan kata terimakasih pada appa?”

“Eoh? Aniya, kami hanya gemas padamu, Jagi

Rasa kikuk terpancar sangat jelas diwajah Tn Park mendengar pertanyaan Jong Sun. Ny Park mendelik tajam ke arah Jong Woon dan Sunye yang hanya tersenyum malu menyadari kesalahan mereka.

*** Hurricane in Kim’s Family ***

Kebahagiaan yang terpancar di kediaman keluarga Park sangatlah berbanding terbalik dengan kediaman keluarga Kim. Tawa bahagia seakan memusuhi rumah itu. Tn-Ny Kim selalu sedih melihat kehidupan Jong In selama 6 tahun ini.

Pasca kepergian Aini, Jong In berubah menjadi pria yang sangat dingin. Senyum di wajahnya baru bisa keluar ketika bermain dengan Jong Sun, keponakannya. Dia sangat jarang pulang ke rumah keluarga Kim. Waktunya lebih banyak dihabiskan di kantor, bahkan tidur dan makanpun dia lakukan di sana.

Yeobo, sampai kapan Jong In akan seperti ini?”

Ny Kim nampak pasrah melihat kehidupan putranya. Matanya tak kunjung lelah mengeluarkan cairan bening meratapi kondisi Jong In.

“Kuharap Tuhan menghadirkan Aini kembali di tengah-tengah kita agar bocah itu kembali seperti semula”

Ne, Kau benar. Apa tidak ada kabar dari orang-orang suruhan Jong In yang ditugaskan untuk mencari Aini?”

“Hahh… mereka tidak pernah bisa menemukan Aini. Kemana sebenarnya anak itu?”

Kali ini Tn Kim terlihat sangat frustasi. Keadaan Jong In tidak berpengaruh buruk pada kondisi perusahaaan, bahkan KIM CORP mengalami kemajuan yang sangat pesat.

Jong In telah menjadi Workholic.

*** Hurricane in Kim’s Family ***

Pagi-pagi sekali sekertaris Jung tiba di perusahaan. Dia membuka pintu ruangan Jong In. Matanya menatap sayu tubuh atasannya yang selama ini sering tidur di sofa dengan kondisi menyedihkan.

Sajangnim… ini sudah pagi”

Tak ada respon dari Jong In. Dalam mimpinya, dia tengah tersenyum bahagia melihat wajah Aini yang masih sah menjadi istrinya. Ya, dia telah merobek dan membakar surat cerai yang di tanda tangani Aini waktu itu.

Jagi-ya, Gajima!!”

Jong In mengigau. Dia melihat tubuh Aini semakin menjauh darinya. Sekertaris Jung menitikkan air mata melihat keadaan atasannya itu. Selalu saja seperti ini setiap kali melihat atasannya tertidur di kantor, mengigau dan menangis memanggil nama istrinya.

Sekertaris Jung sangat tahu jika selama ini Jong In selalu berusaha untuk tidak memejamkan matanya. Semua itu dia lakukan agar tidak mengingat bahwa Aini yang telah pergi meninggalkannya. Jong In selalu menganggap Aini masih berada di sampingnya.

Sajangnim

Sekertaris Jung kembali mencoba membangunkan atasannya sambil menguncang-guncangkan tubuhnya.

JAGI-YA

Jong In berteriak keras seraya terduduk dengan nafas terengah-engah. Sekertaris Jung reflek menyodorkan segelas air putih yang dibawanya bersama sarapan pagi Jong In.

Gumawo sekertaris Jung”

Ne, Sajangnim. Saya permisi dulu”

Sekertaris Jung meninggalkan ruangan Jong In sambil menghapus air matanya.

Jagi-ya, kembalilah padaku. Aku sangat merindukanmu”

Jong In mengecup foto pernikahannya bersama Aini. Dia selalu memeluk foto itu ketika tidur untuk melepas rasa rindunya. Dia sangat berharap Tuhan mau mengembalikan Aini padanya.

*** Hurricane in Kim’s Family ***

Aini dan Jonh sedang bernyanyi riang di dalam mobil. Mereka baru saja pulang dari bandara untuk mengantar Raemun. Aini mengendarai mobilnya secara perlahan, membiarkan John menikmati pemandangan kota Seoul di pagi hari.

Mommy, apa mereka akan menyukaiku?”

“Eoh? Apa sekarang anak Mommy sedang tidak percaya diri? Bukankah kau selalu pintar dalam bergaul? Kau seperti Daddy-mu. Dia selalu bisa membuat orang menyukainya”

Jinjjayo?”

“Eum”

Aini hanya mengangguk menjawab pertanyaan John yang terlihat sangat antusias setiap kali mendengar Aini membicarakan ayahnya. Sebenarnya Aini ingin sekali mempertemukan mereka berdua, hanya saja Aini selalu berfikir jika ini bukan waktu yang tepat. Dia harus menyiapkan diri untuk bertemu kembali dengan pria yang selalu mengisi hatinya selain John tentunya.

Mommy, kapan kita bertemu Daddy?”

“Ahhh, itu ….”

“Pasti Mommy akan bilang ‘Suatu saat nanti Mommy pasti akan mengajakmu bertemu dengan Daddy-mu’ begitu kan?”

Ucapan John membuat Aini tidak bisa melanjutkan kata-katanya. Dia juga tidak tahu kapan waktu yang tepat itu.

“John kita sudah sampai di sekolah barumu. Gajja!”

Saat ini Aini bisa bernafas lega karena dia tidak harus bersusah payah mencari alasan untuk menjawab pertanyaan putranya. John terlihat kecewa, ada saja halangan yang mendesak Mommy-nya untuk mempertemukannya dengan sang ayah.

Aini berbicara pada guru Yoon yang akan menjadi guru John di LOTTE KINDER GARTEN.

Hai, I’m John. What is your name?”

MWO ??”

Raut bingung diperlihatkan bocah laki-laki yang diajak bicara oleh John. Bocah itu tidak mengerti ucapan John. Dia tidak bisa berbahasa Inggris.

“John, sudah Mommy bilang gunakan bahasa koreamu disini!”

Gwaenchana Nyonya Kim. John bisa menularkan kemampuanya pada yang lain”

“Ah, Mianhae Yoon Seonsangnim. John masih belum terbiasa menggunakan bahasa koreanya”

Guru Yoon tersenyum menanggapi permintaan maaf Aini yang merasa tidak enak dengan sikap John.

“John, Mommy berangkat kerja dulu. Kau jangan nakal. Aratchi?”

Arasseo Mommy. John ingat semua pesan Mommy

“Anak pintar” Aini mengecup kedua pipi John. Begitupun sebaliknya.

Bye Mommy

John melambaikan tangannya ke arah Aini yang berjalan menuju pintu keluar sekolah. Aini pun membalas lambaian tangan putranya sambil tersenyum manis.

Mian, aku tadi hanya kelepasan bicara. Jadi, siapa namamu?”

“Aku Kim Jong Sun”

“Ah, Jong Sun-ah. Gajja kita bermain bersama”

Ne, Hyeong

Hyeong?, Kenapa kau memanggilku hyeong? bukankah kita seumuran?”

“Itu karena hyeong memang lebih tua dariku. Usia hyeong lebih tua 6 bulan dariku. Aku mendengar Eomma hyeong berbicara dengan Yoon seonsangnim tadi”

“Ahh… Geuroum, mulai sekarang kau dongsaeng-ku, Gajja!

Ne Hyeong

Jong Sun meraih uluran tangan John. Mereka tertawa bersama. Meskipun ini merupakan pertemuan pertama mereka, namun mereka merasa sudah saling mengenal lama.

*** Hurricane in Kim’s Family ***

Eon….nniii?”

Mendengar suara wanita yang sangat dikenalinya, Aini membalikkan tubuhnya. Dia menghentikan gerakan tangannya yang hendak membuka pintu mobil.

Aini membulatkan matanya ketika melihat wajah wanita itu. Apa benar wanita yang dilihatnya sekarang adalah Sunye, adik yang sangat dirindukan dan disayanginya?

“Ternyata aku benar. Eonni, nan jeongmal bogosippeo

Sunye berlari memeluk Aini. Hampir saja tubuh Aini terjungkal ke belakang jika saja tidak ada mobilnya yang menahan tubuhnya. Sunye memeluknya erat.

Nado, Sunye-ya”

Aini membalas pelukan Sunye tak kalah eratnya. Matanya sudah tidak dapat menahan desakan air mata. Rasa haru, tidak percaya dan senang bercampur menjadi satu dalam hati Aini. Dia tidak pernah menyangka akan secepat ini bertemu dengan Sunye.

Eonni kenapa kau tidak menemui kami semua?”

Sunye dan Aini memutuskan untuk saling berbicara melepas kerinduan mereka masing-masing.

“Aku berencana untuk menemui kalian jika waktunya sudah tepat”

“Ck, jadi eonni masih berniat menungggu waktu lebih lama lagi? Apa waktu 6 tahun itu tidak cukup? Perlu eonni tahu, semuanya berubah total setelah kepergian eonni terutama Jong In. Dia menjadi pria dingin yang menyedihkan. Dia seperti mayat hidup yang masih mengharapkan kedatangan istrinya. Jong In masih sah menjadi suamimu, eonni

“Sunye-ya, apa maksudmu? Bukankan aku…”

“Jong In telah merobeknya dan membakarnya. Eonni, aku mohon kembalilah!! Jong In juga berhak tahu tentang keberadaan putranya”

Sunye memang mengetahui secara tidak sengaja. Dia melihat dan mendengar percakapan Aini dengan guru Yoon. Dari situ, Sunye yakin jika John adalah putra Jong In. Apalagi John begitu mirip dengan Jong In.

“Sunye-ya, aku…”

“Aisshhh, aku tidak mau mendengar alasan apapun dari eonni. Pokoknya nanti aku akan mengajak John bertemu dengan keluarga Kim”

“YAAA!!! PARK SUNYE”

“Aku sangat merindukan teriakanmu eonni. Aku harap eonni tidak lupa siapa Park Sunye sebenarnya”

“HAaaahhh”

Aini hanya bisa membuang nafas beratnya. Tentu saja dia tidak akan lupa siapa Park Sunye. Dia sudah mengenal Sunye lebih dari 20 tahun. Tidak akan ada yang bisa menghalanginya jika sudah teguh dengan pendiriannya.

Sunye tersenyum puas. Dia menang. Bahkan teriakan Aini-pun tidak mampan terhadap dirinya saat ini. Inilah keputusan Sunye, dia melakukan itu demi kebaikan Aini dan semuanya.

*** Hurricane in Kim’s Family ***

Sunye dan Jong Woon telah tiba di sekolah Jong Sun. Mereka akan menjemput Jong Sun dan John. Sunye telah menceritakan semuanya pada Jong Woon. Jong Woon sangat antusias ingin bertemu dengan keponakannya.

Appa…. Eomma…” Jong Sun berlari menghampiri dan memeluk kedua orang tuanya.

“Apa ini John?”

Jong Woon terperangah. Wajah John sangat mirip dengan Jong In ketika masih kecil. Anggukan Sunye dan Jong Sun membuat Jong Woon langsung memeluk tubuh mungil John.

John tersenyum. Apa seperti ini rasanya dipeluk oleh seorang ayah? Sayangnya pria yang memeluknya saat ini bukanlah ayah kandungnya.

Ajeossi, Gumawo?”

Mwo?”

“Karena Ajeossi, aku bisa merasakan pelusakan seorang ayah”

“Apa kau ingin bertemu dengan ayahmu?”

Ne, tapi kata Mommy aku akan bertemu dengan Daddy suatu saat nanti”

Tiba-tiba dada Jong Woon sesak mendengar pernyataan John.

“John bagaimana kalau Ajumma mengajakmu bertemu dengan Daddy-mu?”

Jinjjayo Ajumma? Tapi Mommy…?”

Ajumma sudah memberitahukan Mommy-mu. Gajja!”

Sunye menarik tangan John dan Jong Sun. Dia menempatkan mereka di bangku belakang. Wajah Jong Woon sumringah. Sebentar lagi dia akan melihat senyum di wajah Jong In.

Ddrrttt….dddrrttt….ddrrtttt….

Ponsel John bergetar. Ada panggilan dari Aini. John mengangkat panggilan dari Mommy-nya.

Mommy… kata Ajeossi aku akan bertemu dengan Daddy

“…….”

Tidak ada jawaban dari Aini. Dia sedang berfikir apa yang harus dilakukannya sekarang. John terlihat sangat senang akan bertemu dengan Daddy-nya. Apa ini waktu yang tepat mempertemukan John dan Jong In?

Mommy?”

“Eoh, John baik-baik disana. Bisa Mommy berbicara dengan Ajumma?”

John memberikan ponselnya pada Sunye.

Ne Eonni, waeyo?”

“Sunye-ya, aku mohon jangan beritahu siapapun kalau John adalah putraku”

“Tapi Eonni

“Aku mohon. Biar aku sendiri yang memberitahukannya”

“Baiklah Eonni

Sunye akhirnya mengiyakan permohonan Aini. Sebuah ide busuk terlintas dalam otaknya. Dia memang tidak akan memberitahukan kalau John adalah putra Jong In tapi tidak menjadi masalah bukan jika John sendiri yang memberitahukannya.

“Ada apa yeobo?”

Yeobo, aku ada ide”

Sunye membisikkan sesuatu pada Jong Woon. Jong Woon tersenyum dan menganggukkan kepala, menandakan bahwa dia setuju dengan ide Sunye.

*** Hurricane in Kim’s Family ***

Jong In terpaksa pulang ke rumah keluarga Kim. Jong Sun, keponakan kesayangannya menelpon memintanya untuk pulang dan bermain dengannya. Tn-Ny Kim sedikit bisa mearik kedua sudut bibirnya.

Eomma, apa Jong Sun belum datang?”

“Belum, mungkin dia masih dalam perjalanan”

“Eoh, Eomma, kalau Jong Sun datang suruh langsung masuk kamarku saja”

Ne

Jong In menaiki tangga dengan langkah gontai. Perasaannya menjadi kacau setiap kali akan memasuki kamar, rasa rindunya pada Aini selalu menyeruak.

Harabeoji, Halmeoni

“Eoh, Wasseo. Jong Sun-ah”

Tn-Ny Kim menghampiri Jong Sun dan memeluknya. Kunjungan Jong Sun, Jong Woon dan Sunye selalu menjadi obat pelipur lara mereka.

Harabeoji, Halmeoni aku ingin mengenalkan hyeong-ku”

Ucapan Jong Sun membuat Tn dan Ny Kim mengerutkan dahinya. Siapa yang dimaksudkan Jong Sun? Tn-Ny Kim meminta pejelasan pada Jong Woon dan Sunye melalui tatapan mereka.

“John, Kemarilah!!”

Sunye memanggil John yang sedari tadi bersembunyi di balik tubuh Jong Woon. John hanya ingin mengatur perasaannya. Dia tidak boleh sampai membuat Tn-Ny Kim curiga padanya. Aini melarangnya memberitahukan siapa dia sebenarnya. Aini berjanji akan memperkenalkan John pada Tn-Ny Kim suatu saat nanti.

Tn-Ny Kim terpengangah. Melihat wajah John seakan kembali ke puluhan tahun yang lalu saat Jong In seumuran dengan John. Kenapa mereka begitu mirip?

“John perkenalkan dirimu!!”

Ne, Ajeossi

John mendekati Tn-Ny Kim. Dia tersenyum, akhirnya bisa bertemu dengan kakek dan neneknya. Tn-Ny Kim berlutut menyamakan tubuh mereka dengan John.

“Jadi, siapa namamu bocah tampan?”

Naneun John Imnida Grandpa

Grandpa?

Ne, bolehkan aku memanggil anda seperti itu?”

“Tentu saja boleh John”

“Lalu, kau akan memanggilku apa John?”

Grandma

“Panggilan yang bagus, Jagi

Tn-Ny Kim memeluk John. Mereka merasa telah lama mengenal John . Mereka menganggap John seperti cucunya sendiri.

Halmeoni, diamana Ajeossi?”

“Dia di kamarnya, Jong Sun-ah. Kalian langsung ke kamarnya saja”

Gajja hyeong !! Kita ke kamar Ajeossi-ku”

Jong Sun menarik tangan John dan melangkahkan kakinya menuju kamar Jong In.

“Jong Woon-ah, siapa dia? Kenapa dia mirip sekali dengan Jong In?”

Jong Woon bingung harus menjawab apa akan pertanyaan abeoji-nya. Dia mengedipkan matanya pada Sunye seakan meminta bantuan untuk menemukan jawaban yang tepat.

“Dia….”

“Dia puta eonniku, eomonim

Jawaban Sunye spontan membuat jantung Jong Woon berdegup kencang. Bagaimana bisa istrinya itu melanggar permintaan Aini padanya.

Lalu bagaimana dengan Sunye? tentu saja dia tidak akan menuruti permintaan eonni-nya itu.

“Sunye-ya, apa maksudmu? Bukankah kau tidak memiliki eonni selain…”

Abeoji benar, dia putra Aini eonni

“MWO??”

Tn-Ny Kim berteriak bersamaan. Kalau begitu bocah itu adalah cucunya? Atau mungkin Aini telah menikah lagi? Tapi dilihat dari usia John…..

“Dia putra jong In?”

Ne Abeoji, Eomma. Dia putra Jong In”

Akhirnya Jong Woon mengikuti permainan Sunye. Ya, Sunye telah merencanakan sesuatu.

Tn-Ny Kim tercengang. Mereka seperti orang linglung. Namun, beberapa detik berikutnya mereka tersenyum. Wajah mereka kembali ceria.

“Lalu dimana Aini?”

“Untuk itu kita harus menggoyahkan pendirian eonni-ku itu, eomonim

“Apa maksudmu, Sunye-ya?”

“Kita lihat apa Jong In mengenali putranya? Setelah itu….”

“Setelah itu apa?”

“Setelah itu kita lancarkan rencanaku, abeonim

“Serahkan semuanya pada kami Eomma, Abeoji

Jong Woon turut tersenyum penuh arti seperti apa yang dilakukan Sunye. Tn-Ny Kim menganggukkan kepala mereka seraya menunjukkan kata setuju dengan apa yang akan dilakukan Jong Woon dan Sunye. Mereka berharap topan yang melanda keluarga Kim segera berlalu.

*** Hurricane in Kim’s Family ***

John mengikuti langkah Jong Sun berjalan mengendap-ngendap kearah seorang pria yang sedang terbaring di atas tempat tidurnya dengan penerangan yang remang-remang. Kamar itu hanya mengandalkan cahaya matahari yang tidak terlalu terang karena cuaca yang sedikit mendung.

Hyeong, kita kagetkan Ajeossi bersama-sama”

“Jong Sun-ah, apa itu tidak akan membuatnya marah?”

Hyeong tenang saja. Ajeossi tidak akan pernah marah padaku”

“OK”

Hyeong, Hana… Dul… Set….”

DDHHAARRRR

Teriakan Jong Sun dan John mampu membuat Jong In mendudukkan diri dari tidurnya. Jong In menggelengkan kepalanya melihat tingkah jahil keponakannya itu. Jong Sun selalu saja mengganggu tidurnya.

Pandangan mata Jong In teralih pada John. Senyuman John mengingatkannya pada wanita yang sangat ia ridukan.

“Nugu?”

“John Imnida, Ajeossi

Ingin sekali John memanggil Jong In dengan sebutan ‘Daddy’, tapi dia ingat akan pesan Mommy-nya.

“Dia hyeong-ku Ajeossi

Mwo?”

Ne, dia teman baruku di sekolah dan aku sudah menganggapnya sebagai hyeong-ku”

“Eum, bagus kalau begitu”

Jong In tersenyum. Dia turut bahagia karena Jong Sun telah memiliki teman sebaya. Selama ini Jong Sun hanya bermain dengan Tn-Ny Park dirumah.

*** Hurricane in Kim’s Family ***

Ruang makan keluarga Kim semakin ramai dengan kedatangan John. Kini mereka tengah makan siang bersama.

John memakan makanannya dengan lahap. Ini pertama kalinya dia memakan ayam goreng yang lezat selain masakan Aini.

“John kau sangat menyukain ayam goreng?”

Jong In menyodorkan ayam goreng pada piring John. Dia tidak menyangka ada yang sangat menyukai ayam goreng selain dirinya.

Ne Ajeossi. Masakan Grandma sangat lezat sama seperti masakan Mommy-ku”

Jinjjayo? Kenapa kau menyukai ayam goreng John?”

Ny Kim hanya ingin memancing John agar Jong In bisa merasakan bahwa bocah yang ada di sampingnya saat ini adalah putranya. Jong In sepertinya telah curiga pada John. Hal itu bisa dilihat dari cara Jong In memandang John dengan antusias.

Mollayo Grandma. Mommy bilang aku seperti Daddy. Kesukaan, kebiasaan wajahku katanya miri dengan Daddy

Jong In terhenyak mendengar penjelasan John. Hatinya mengatakan bahwa John adalah putranya. Tapi itu tidak mungkin, dia saja tidak tahu keberadaan Aini sekarang.

“John, kenapa kau tidak menggunakan nama koreamu?”

“Ah-itu, Mommy juga pernah bertanya seperti itu Grandpa, tapi aku tidak pernah menjawabnya. Aku takut Mommy akan sedih kalau tahu alasanku sebenarnya”

“Lalu apa alasanmu, John?”

Jong Woon juga ingin tahu alasan keponakannya itu. John menghentikan acara makannya. Dia menundukkan kepalanya, semua yang meulihatnya menatap dengan iba.

“Waktu di sekolah yang lama, teman-temanku selalu mengejekku karena aku mamakai marga Mommy-ku. Mereka bilang aku tidak punya Daddy dan aku anak haram”

“Siapa nama Koreamu, John?”

Jong In menatap John dengan kasih sayang. John sudah mulai berkaca-kaca.

“Namaku Kim Jong An”

“Wah hyeong, namamu sama sepertiku, appa, dan Ajeossi. Kami semua menggunakan nama ‘Kim Jong’ hanya nama belakangnya saja yang berbeda. Iya kan Ajeossi?”

Ne, kita hanya berbeda nama belakang saja. Nama Ajeossi Kim Jong In, lalu siapa nama Mommy-mu?”

Mommy-ku, Dia…..”

John ragu untuk menyebutkan nama Mommy-nya. Tiba-tiba ponselnya berbunyi.

“Ye, Mommy?”

“John dimana Ajumma-mu?”

“Eoh, Ajumma. Mommy ingin berbicara dengan Ajumma

Sunye mengambil ponsel yang disodorkan John. Dia sengaja menyentuh tulisan ‘Loudspeaker’ pada ponsel John.

Ye, Eonni. Waeyo?”

“YAAA PARK SUNYE. kembalikan anakku, kau sudah terlalu lama membawanya. Kau tidak tahu aku sangat khawatir kalau mereka ….”

Jong In terdiam. Suara itu? suara wanita yang sangat dirindukannya. Ya, itu suara Aini.

“Mereka apa Eonni?”

“Aiisshh jinjja, jangan memancing emosiku PARK SUNYE. cepat antar John ke depan sekolahnya sekarang, aku menunggumu. Awas saja kalau kau tidak menuruti kata-kataku”

Aini langsung memutuskan teleponnya. Jong In membuka suaranya. Dia ingin memastikan kebenaran dari apa yang sedang dipikirkannya.

“John, Siapa nama Mommy-mu?”

“Nama Mommy-ku, Anggraini Kim”

*** Hurricane in Kim’s Family ***

Aini mengetuk-ngetuk jarinya pada setir mobil. Rasa cemas, khawatir dan takut bercampur menjadi satu dalam dirinya saat ini. Sunye memberitahukan bahwa Jong In lah yang akan mengantar John ke depan sekolah. Sumpah serama telah lolos dari mulut Aini sedari tadi untuk Sunye. Apa yang harus dia lakukan ketika bertemu dengan Jong In nanti? Bagaiman adia harus bersikap? Dan bagaimana tanggapan Jong In nantinya?

“AAkkkhh PARK SUNYE AWAS KAU!!”

Aini berteriak frustasi. Pandangannya kini tertuju pada seorang pria yang dirindukannya. Jong In menggandeng tangan John menuju pintu gerbang sekolah.

Sayup-sayup Aini mendengar John berbicara pada Jong In. seulas senyum terbit dari wajah cantiknya. Setelah sekian lama akhirnya dia bisa melihat wajah Jong secara langsung. Selama ini dia hanya bisa melepas rindunya dengan memandang wajah John.

Ajeossi, Gamsahamnida. Sebentar lagi Mommy-ku pasti datang”

Cheonmaneyo, kalau begitu Ajeossi pulang dulu, Bye

Bye Ajeossi

Jong In pun pergi meninggalkan John. Aini keluar dari mobilnya. Dia menunggu beberapa mobil lewat agar dirinya bisa menyeberang.

“Mommy…”

John berteriak setelah melihat Aini diseberang jalan. Dia berlari menghampiri Aini.

“JOHN AWWAAASSS”

Tiba-tiba ada mobil dengan kecepatan tinggi.

BRAAKK

ANDWAEE JOHN”

Aini berlari kencang menghampiri John. Jantung Aini berdetak kencang. Nafasnya memburu. John memang tidak apa-apa tapi pria itu…..? pria yang menyelamatkan John?

“Jongin-ah…. Ireona….Palli…”

Aini menangis histeris. Pria itu adalah Jong In, dia tergeletak bersimbah darah. John pun ikut menangis.

“Mommy, itu ada ambulan”

Entah siapa yang memanggil ambulan, Aini tidak memperdulikan itu. Dia langsung meminta petugas ambulan untuk mengangkat tubuh Jong In ke dalam ambulan menuju rumah sakit terdekat.

Ambulan tiba di rumah sakit. Aini dan John sedang berada di kamar UGD sambil menunggu dokter datang memeriksa.

“Jongin-ah, ireona…..!!! banyak yang ingin aku sampaikan padamu. Aku belum menyampaikan secara langsung kalau John adalah putramu. Jongin-ah bangunlah, aku sangat mencintaimu. Saranghaeyo Kim Jong In.”

Nado Ny Kim”

MWO??? YA!!! Jadi kau hanya berpura-pura?”

Aini mendelik tajam. Bagaimana bisa Jong In melakukan hal seperti ini?

EONNI SURPRISE

Aini langsung memutar tubuhnya. Dia melihat senyum puas dari wajah Sunye dan Jong Woon. Sunye dan Jong Woon adalah penghuni mobil yang berpura-pura menabrak Jong In. Setelah adegan tabrak lari tersebut, Sunye dan Jong Woon langsung menuju rumah sakit yang telah direncanakan. Mereka bersembunyi di balik pintu UGD.

“YAA PARK SUNYE. jadi ini semua ulahmu?”

Nuna, hyeong tutup mata Jong Sun. Jongan-ah kemarilah!!!”

Yes Daddy”

Aini mengangkat sebelah alisnya. Apa yang akan dilakukan Jong In? kenapa dia menginstruksikan semua orang?

Aini membulatkan matanya. Jong In merengkuh wajahnya dan melumat habis bibirnya.

Saranghaeyo Ny Kim. Bersiaplah, setelah ini aku tidak akan membiarkanmu beristirahat. Aku akan menuntutmu atas hakku selama 6 tahun ini”

“MW……”

Aini tidak bisa melanjutkan teriakan protesnya. Jong In kembali membungkam mulutnya. Dalam hatinya dia bahagia akhirnya John dan dirinya bisa bersatu kembali dengan Jong In.

“Daddy, sampai kapan mataku ditutup?”

Jong In pun melepaskan tautan bibirnya dengan Aini. Dia juga melepaskan tangannya di mata Jong An.

“Jongan-ah mulai sekarang pakailah nama koreamu. Kim Jong An”

“Ok. Daddy”

Aini tersenyum bahagia. Dia pun ikut memeluk Jong An yang tengah berada dalam gendongan Jong In. Sunye, Jong Woon dan Jong Sun pun ikut bahagia melihatnya. Akhirnya keluarga Kim bisa berkumpul dan bahagia.

=== The End ===

About theseonsaengnim

We try to make story from our imagination
This entry was posted in Alternate Universe, Anggraini Kim, Fanfiction Chapter, Kim Jong In [KAI EXO], Kim Jong Woon [Yesung], Married Life, Park Sun Ye and tagged , , . Bookmark the permalink.

16 Responses to Hurricane in Kim’s Family Part 4 End

  1. icha says:

    sequelnya dong…..

    chigu ff you are mine kpn dilanjutin….

    • theseonsaengnim says:

      hemmm sequel y….aku tidak tahu mau ngasih sequel apa tidak. Tapi kalau ada ide mungkin aku buatkan.

      You’re mine masih nunggu feel….hehehehe kalau udah dapet feelnya aku lanjutkan. mohon do’a dan semangatnya chin-gu

  2. kartika hutabalian says:

    Astaga, aini kembali juga ke korea bawa putranya john.. John akhirnya ketemu juga sama jong in.. Sunye ngerencana biar aini ngubah pendirian buat kembali… Happy ending…

  3. uchie vitria says:

    yahh dah ending ya
    rencana sunhye berhasil ngelabuhi aini dan keluarga mereka bahagia dech
    butuh sequel nich

  4. hyun hyerin says:

    kyak nya ada sequel keren nihh hehehe

  5. 2425yy says:

    suka ceritanya…
    walau berharap kim jongwoon nain castny, hehehe maaf y

  6. Kim Ta Ra says:

    Akhirny happy ending jga .. ska bget ama critany ..

  7. evi nuryanti says:

    Onnniiiiii!! Ff ini asdfghjkl bgt. Dr 2 ff yg q bca yg pnya aini kim, q ttp ngrsa krng rasanya di part prtma, hehehe tp itu untuk part prtma aja kok,,
    Ttp ye klo mslh nc elu jagonya hahahaha, n yg q sk adegan nc nya ga lebay..
    Sk dech cara jongin ngajak aini nikah, dy mh sk bgt mksa ya..
    Tp smpeh ya mnrutku tingkhnya jongin ini manisss bgt! mumumuachhh cium jongin.
    Tp eon, proses jatuh cintanya kcpetan, mungkin klo dbkin lbih pnjng trs konfliknya dibikin lbih gregetan, mkin seru.
    Klo krkter aini dbkin jd cwe liar trs ya #ditampolaini. Kcuali untuk yg the wrong way..
    Couple ini bnr2 maniiisss bgt!
    Konflik puncak di ff ini ktika aini kprgok plukan ame yesung, jongin slh paham sunye jg slah paham n smwanya brubah total.
    Q udah tegang kirain aini mw ditmpar bnran, gtw nya jongin lbih milih nyakitin diri dy sndri. Oh my god! Jong in km bnr2 cwo sejati!! Sbnrnya brhrap ada adegan nc, hahaha ktauan bgt gw doyan nc!
    Akhirnya aini lbih mlih prgi, n smwanya bru sadar klo sikapnya ktrlaluan. Emng hrus gtu dlu x ya.
    Kbyang btpa depresinya si jongin ga pnya tmpat pnyaluran (?) hahahaha
    Dan akhirnya aku sk akhir ff ini, ini bru klimaks.
    Udah gtu aja.
    Maaf cm koment di akhir. Peace.

  8. ruahn says:

    Suka sma alur n critanya

  9. Wonhee park says:

    Harus ada sequel nya ni ff pasti makin keren

  10. Nisa sahwa says:

    Ceritanya bgs bgt, tdk trllu rumit alurnya….
    Konfliknya jga mudah di cerna….
    Hhhmmmm….
    Sequelnya donk….
    Hihiiiii

Leave a comment