Shield Part 3 (Choi Siwon’s Fanfiction)

FF GAJE ini boleh dibaca siapapun termasuk silent reader, tapi tidak untuk PLAGIATOR hargai hasil karya orang lain

Note : Bagi yang komen…. Terimakasih banyak.

ANGGRAINI KIM – THE SEONSAENGNIM mempersembahkan SHIELD Part 3

Main Cast : Choi Siwon, Sofia Kournikova

Rating : G

Genre : Romance

 

3

Ingatlah masa lalumu tapi jangan biarkan dirimu terjebak di dalamnya. Jadikan masa lalu itu sebagai bahan untuk memperbaiki masa depanmu.

Hiruk pikuk kota Seoul mulai terlihat. Tua dan muda hilir mudik memenuhi jalanan. Ada yang berjalan kaki, menaiki bus, maupun mobil. Memulai aktivitas keseharian mereka.

Sofia memperhatikan pemandangan itu dari balik jendela mobil audi hitam milik Siwon. Mereka sedang dalam perjalanan ke kantor SM.

“Apa tidak masalah kau menjadi asistenku?” tanya Siwon, merasa sedikit tidak rela bila tunangannya kemungkinan besar dituntut untuk melakukan pekerjaan kasar. Dan mungkin juga bagi yang belum mengetahui siapa Sofia, mereka akan menganggapnya setara seperti pembantu yang bisa disuruh-suruh.

Di lain sisi, dia senang. Sofia akan selalu berada dalam jarak pandangnya setiap saat. “Kau bisa menolaknya. Pekerjaanmu nanti akan berat”

Tiba-tiba pemandangan di jalan tadi tak lagi menarik bagi Sofia. Dia menoleh ke arah Siwon, “Tak apa. Lagipula aku memang ingin bekerja”

“Aku bisa mencarikanmu pekerjaan lain yang lebih bagus”

Sofia memiringkan kepalanya, “Kau keberatan kalau aku berkerja bersamamu?” tanyanya curiga. Terkesan menantang.

Siwon tersenyum, pertanyaan Sofia memang terkesan menantang namun entah kenapa menurutnya cara Sofia menyampaikannya terbilang lucu. Ah, apa mungkin ini salah satu dampak ia jatuh cinta sehingga semua yang dilakukan Sofia tampak lucu dan menarik baginya?

Kenapa dia tersenyum? bukankah tidak ada yang lucu?………. lelaki aneh.

“Tidak, hanya saja pekerjaan seorang asisten tidak mudah”

“Aku akan mencobanya”jawab Sofia penuh keyakinan.

“Baiklah kalau begitu. Nanti aku juga akan membantumu”

Senyuman Siwon semakin lebar. Benar, bukankah nanti dia bisa membantu Sofia. Dia tidak akan membiarkan gadis itu mengalami kesulitan sekecil apapun.

“Ehm… trimakasih”Entah Sofia sadar atau tidak, senyuman lebar tersungging di bibirnya, menambah kadar kecantikannya. Dan hal itu mampu membuat Siwon terkesima. Baru kali ini dia melihat senyuman Sofia, dan dia relamelakukan apapun agar ia selalu melihat senyuman itu.

Seorang gadis cantik berperawakan tinggi, langsing bak model tengah mengetuk-ngetukkan jari tangan kanannya pada meja. Wajahnya menyiratkan ketidaksabarannya terhadap sesuatu hal. Gadis ini merupakan manajer baru Super Junior, Lee Eun Ji.

Rapat pemantapan akhirmember Suju bersama manajer dan para asisten sebelum berangkat ke Jepang dalamrangkakonser come back Super Junior segera dimulai. Namun satu member belum datang, Choi Siwon. Dia tak pernah terlambat sebelumnya. Biasanya dia datang tiga puluh menit sebelum rapat apapun dimulai.

“Leeteuk-ssi, dimana Siwon? rapat segera dimulai dan dia belum datang juga” tanya Eun Ji dengan bahasa formal.

Hubungan para member Suju dan manajernya yang sekarang,tidak seakrab ketika Kim Jung Hoon menjadi manajer mereka. Eun Ji menciptakan sendiri dinding pembatas yang sangat tebal dengan sikapnya. Cenderung egois, dingin,kurang memberi perhatian, dan sedikit mengatur. Walaupun mengatur merupakan salah satu tugas Eun Ji, tapi entah kenapa mereka tidak bisa menerima sikap gadis itu.

Rasa penasaran menyelimuti member Suju beserta para asistennya. Hal apa yang melatar belakangi Soo Man mengganti manajer hyeong mereka. Jujur saja, mereka ingin Jung Hoon kembali. Apa mungkin ada maksud tersembunyi dibalik ini? yang bisa mereka lakukan saat ini hanya diam dan menerima keputusan lelaki paling berkuasa di SM, Lee Soo Man.

“Sebentar lagi dia datang. Tadi dia menelponku, memberitahukan bahwa ada kemungkinan dia datang terlambat”

Member yang lain terdiam. Pagi tadi Siwon memberitau mereka kalau Sofia tidak bisa ditemukan dimanapun. Maka dari itu Siwon meminta ijin datang terlambat untuk mencari Sofia. Tapi untunglah Sofia sudah kembali dalam keadaan baik-baik saja.

Kemudian pintu terbuka, menampakkan sosok yang menjadi topikperbincangan mereka tadi. Seulas senyum terpancar dari wajah Eun Ji, dan seketika merubah imej dingin pada dirinya menjadi lebih hangat. Menyebabkan semua yang ada di ruangan itu mengerutkan keningnya. Tanda tanya besar muncul di kepala mereka. Kenapa Eun Ji memperlihatkan sikap berbeda pada Siwon?

“Maaf, aku terlambat” ucap Siwon sambil membungkukkan badannya sopan.

“Tidak apa-apa. Lagipula rapatnya belum dimulai” jawab Eun Ji cepat, lembut dan terkesan hati-hati. Menambah rasa penasaran yang lainnya.

Namun, senyum ramah Eun Ji tak bertahan lama ketika mata sipitnya menangkap sosok seorang gadis di belakang Siwon. Sebelah alisnya terangkat, siapa dia?

Seakan mengerti tatapan Eun Ji, Siwon menoleh ke belakang, dan menarik tangan Sofia hingga posisi mereka saat ini berdampingan.

“Perkenalkan, dia adalah asisten pribadiku yang baru”

Kini pertanyaan dalam benak Eun Ji terjawab, Oh, dia asisten Siwon oppa. Penampilannya kuno sekali, jadi aku tak perlu khawatir Siwon oppa berpaling dariku. Dan aku tidak akan pernah membiarkan siapapun menghalangiku mendapatkan kembali Siwon oppa.Seringaian tipis terbit begitu saja dari salah satu sudut bibirnya, sangat yakin bila Sofia bukanlah halangan yang berarti baginya. Menurutnya, apa yang bisa dilakukan oleh seorang asisten pribadi. Mereka semua sama seperti budak.

“Annyeong haseyo, perkenalkan namaku Sofia Kournikova”Sofia tersenyum tipis. Akhirnya dia berhasil memperkenalkan dirinya sebagaimana mestinya. Sesuai latihan yang ia lakukan tadi.

“Annyeong….”sapa member Suju, mengangkat tangan mereka, tersenyum-senyum penuh arti. Tentu karena mereka mengetahui siapa Sofia. Adik atau kakak ipar mereka.

“Kau orang mana? apa Amerika?” tanya Oh Min Hyuk, salah satu asisten yang dimiliki Suju. Dan semuanya lelaki. Nama-nama mereka antara lain, Kang Dae So, Lee Hyun Ki, Shin Jae Hwa, dan Jung Jae Sun.

“Rusia…. dia dari Rusia” jawab Siwon.

“Woah… bagaimana caramu mendapatkan asisten dari Rusia hyeong?” tanya Dae So antusias.

“Sudahlah jangan bertanya lagi. Biarkan mereka duduk”ujarEun Ji ketus, dia tidak mau seorang asisten menjadi pokok pembicaraan kali ini. Mengalahkan pamornya sebagai manajer dan layak dipuji.Tarikan Siwon pada Sofia berhasil merusak moodnya.

Tidak bisakah dia menyuruh asistennya untuk maju? Tidak melakukan skinship seperti tadi?

Bola mata Eun Ji terus mengikuti arah gerak Siwon. Dan seketika benda itu tampakingin keluar dari sarangnya. Di depan sana, Siwon menarikkan kursi untuk Sofia seakan-akan gadis itu adalah seseorang yang dicintai lelaki tersebut. Ditambah seyum riang di wajah Siwon saat memandang Sofia.

Panas

Kepalanya serasa mendidih akibat pemandangan menjijikkan itu. Dia tidak menyukainya.

“Sofia-ssi, maaf… tempat duduk seorang asisten pribadi bukan di situ. Tetapi di sana” tunjuk Eun Ji ke pojok ruangan. Suaranya begitu dingin, tatapannya mengintimidasi.

Tapi sayang, kedua hal itu tidak berpengaruh sedikitpun pada Sofia. Dia sudah terbiasa mendapat perlakuan lebih parah dari para lawannya.Bahkan, semua lawan yang ia hadapi tak segan-segan ingin mengambil nyawanya.

Dia berhenti bergerak dalam posisi kurang sedetik saja dia berhasil mendaratkan tubuhnya di atas kursi. “Terimakasih telah menunjukkan tempat yang tepat, manajer Lee” ucapannya begitu menusuk,raut wajahnyadatar.

Apakah dia marah?

Tidak, tidak sedikitpun salah satu emosi tersebut menghampiri Sofia. Emosi? tentu dia memilikinya. Tapi masih bisa ia kendalikan. Dia sudah dilatih sedemikian rupa agar segala macam emosinya terkontrol.

Sofia beranjak menuju tempat yang ditunjukkan Eun Ji. Siwon tidak bisa berbuat apa-apa. Ini yang dia takutkan. Orang-orang akan memperlakukan tunangannya seperti sekarang.

Berucap kasar

Dan dia tidak bisa menerimanya. Namun akal sehatnya masih bekerja sehingga dia tidak membalasnya. Hubungan diantara dirinya dan Sofia masih harus dirahasiakan untuk sementara waktu.

Eun Ji menyeringai puas, setidaknya dialah yang menang disini. Dari awal kemunculan Sofia, benaknya telah mengecap Sofia adalah gadis yang berbahaya bagi keberhasilanmisinya, kembali mendapatkan Siwon. Kesalahan terbesarnya di masa lalu dan sangat disesalinya adalah mengakhiri hubungannyabersama Siwon secara sepihak.

Usai rapat, Eun Ji meminta Siwon tidak meninggalkan ruangan. Ada sesuatu yang ingin ia bicarakan.

“Masalah apa yang ingin kau bicarakan, manajer Lee?” rasa kesal Siwon terhadap Eun Ji masih tersisa, menyebabkan suaranya tak seramah biasanya.

“Oppa, kau marah padaku?” tanya Eun Ji, menyadarikemarahan Siwon. “Apa karena gadis itu? asistenmu?”

Siwon beranjak dari tempat duduknya, “Kalau hanya itu yang ingin kau bicarakan, aku pergi” Dia tidak ingin bersikap kasar terhadap Eun Ji sebagai akibat pengontrolan emosinya yang sedang kacau. Berada dalam satu ruang bersama Eun Ji apalagi hanya ada mereka berdua saat ini membuat ingatan menyakitkan ketika gadis itu memutuskan hubungan mereka, kembali lagi.

“Oppa, jangan pergi”pinta Eun Ji. Dia menghentikan langkah Siwon dengan memeluknya dari belakang. “Aku tau kesalahanku waktu itu tidak mudah kau maafkan. Tapi aku mohon jangan bersikap seperti ini padaku, seperti kita tak saling mengenal” Eun Ji mulai terisak.

Siwon bisa merasakan air mata Eun Ji membasahi punggungnya.Matanya terpejam, pelukan ini masih sama seperti 10 tahun yang lalu. Hangat. Sekelebat ingatan masa lalu menghampirinya. Kebahagiaan yang ia rasakan ketika Eun Ji mengisi hari-harinya, turut mewarnai manisnya kisah semasa sekolah.

Tiba-tiba memori dalam kepalanya memutar kejadian beberapa jam yang lalu. Kebersamaannya dengan Sofia, bagaimana mereka saling bertukar pikiran tentang pekerjaan Sofia, senyuman gadis itu. Gadis yang telah resmi menjadi miliknya dan menguasai hatinya.

Sofia

Mata Siwon terbuka. Hampir saja dia terlena dengan pelukan dan ingatan masa lalunya bersama Eun Ji. Syukurlah Tuhan sangat menyayanginya, mengirimkan kilasan tentang Sofia, mencegah dirinya terjebak ke dalam lingkaran masa lalu yang sempat ia lupakan.

Satu kesimpulan yang ia dapatkan, jangan berusaha melupakan masa lalumu karena masa lalu itu bisa menghantuimu. Sebaliknya, ingatlah masa lalu dan jadikanlah masa lalu itu sebagai bahan untuk memperbaiki masa depan.

Sofia adalah masa depannya. Jadi dia tidak akan mengulangi kesalahan Eun Ji dengan membiarkan masa lalunya menjadi penyebab dia menyakiti perasaan Sofia, tunangannya.

Siapapun akan merasa tersakiti bila orang yang seharusnya berada di sampingnya lebih memilih masa lalunya. Dia pernah mengalami itu ketika Eun Ji dengan teganya memutuskan hubungan mereka demi mantan kekasihnya.

Siwon melepas tangan Eun Ji yang melingkari perutnya, “Eunji-ya, kuharap kau tidak bersikap seperti ini. Hubungan kita sudah berakhir sejak lama. Sekarang hubungan kita hanya sebatas manajer dan artisnya” kemudian Siwon berlalu pergi meninggalkan Eun Ji dengan isak tangisnya.

“Kau salah oppa, hubungan kita baru dimulai. Itu janjiku”

Siwon mempercepat langkahnya menuju pelataran parkir gedung SM. Di sana, para member telah menunggunya. Mereka akan memenuhi undangan makan malam di rumah Leeteuk.

“Siwon-ah, kau lama sekali. Aku sudah tidak sabar mencicipi masakan Park ajumma”Cecar Shindong saat Siwon baru tiba di tempat itu.

Tak berniat membalas ucapan Shindong, Siwon menoleh ke kanan, ke kiri mencari-cari seseorang yang sangat ingin dipeluknya. Ya, Siwon ingin menghilangkan perasaan kurang nyaman akibat pembicaraannya bersama Eun Ji dengan memeluk Sofia.

Kini, gadis itu merupakan tempat baginya mencari ketenangan. Cuma memeluknya. Hal yang sederhana namun berdampak luar biasa terhadap kelangsungan hidupnya.

“YA! Kau mengabaikan ucapanku?” teriak Shindong.

“Maaf hyeong, Sofia…. dimana dia?” jawab Siwon tanpa menoleh sedikitpun.

Shindong mengerucutkan bibirnya, kesal, merasa diabaikan. Member yang lain menahan tawa dengan membekap mulut menggunakan kedua tangan mereka.

Heechul merangkul bahu Shindong dan menepuknya, “Shindong-ah, sudahlah… kau jangan mengganggu orang yang lagi kasmaran ini”

“Tapi bukan begitu caranya hyeong. Dia tidak menghargaiku”

“Memangnya berapa hargamu, hyeong?” celetuk Kyuhyun dan mendapatkan tatapan tajam dari Shindong.

“Sudah… sudah… jangan teruskan” Leeteuk menengahi.

“Siwon-ah, dongsaeng kesayanganmu telah menculik gadis pujaanmu” Kini giliran Eunhyuk merangkul pundak Siwon. “Hahh… tampaknya Jiwon akan merebut Sofia darimu”Dia berpura-pura menghela nafas pasrah, ingin menggoda Siwon.

“Aku tidak akan membiarkannya” jawab Siwon, memperlihatkan kemarahan pada wajahnya.

Detik berikutnya, gelak tawa menyeruak dari mulut member Suju yang lain. Sesensitif itukah seorang Choi Siwon jika jatuh cinta? sampai-sampai cemburu pada adiknya sendiri? berarti memang benar pepatah yang mengatakan’Cinta membuat siapapun buta’.

Jiwon mengajak Sofia ke salah satu salon ternama di Seoul. Menurutnya, penampilan kakak iparnya perlu diperbaiki. Tatanan rambut, dan cara berpakaiannya. Sebenarnya cara berjalannya juga bermasalah, berjalan tanpa gerakan lemah lembut seperti gadis pada umumnya. Tapi saat ini, biarlah Sofia memperbaiki hal yang paling mendasar dari seorang gadis.

“Jiwon-ah, haruskah rambutku ditata seperti ini?” tanya Sofia, tak suka bila rambut panjangnya diurai. Duajepit rambut turut menghiasi mahkotanya.”Tidakkah ini terlalu berlebihan bagi seorang asisten pribadi sepertiku?”

Gerakan tangan Jiwon berhenti, dia berencana mengambil foto-foto Sofia saat ini dan mengirimnya pada Siwon. “Tidak ada yang berlebihan eonni. Kau adalah tunangan Siwon oppa apalagi di SM ada nenek sihir itu. Penampilanmu tidak boleh kalah darinya” ucapnya, sangat bersemangat.

Sofia menatap Jiwon bingung, “Nenek sihir? siapa?”

Jiwon terdiam, dia lupa kalau Sofia belum tau tentang Eun Ji. Kira-kira bagaimana tanggapan Sofia bila ia menceritakannya. Apa hal itu bisa memperburuk hubungan mereka nanti? ditambah lagi hubungan mereka masih sangat baru.

“Jiwon-ah, siapa?”

“Eoh”Jiwon tersadar dari lamunannya. Lebih baik aku ceritakan saja pada Sofia eonni. “Eun Ji, Lee Eun Ji… eonni sudah bertemu dengannya, bukan? dia manajer Super Junior yang baru”

“Iya, tadi kami sudah bertemu. Lalu?”

“Dia…dia… ” Jiwon sulit menelan ludahnya, ada rasa takut yang tiba-tiba menyelimutinya.

“Dia… dia kenapa?”

“Aku mohon eonni jangan marah, ya?”pinta Jiwon dengan wajah memohon.

Sofia mengangguk, dia sudah curiga ada sesuatu dibalik sikap culas Eun Ji. Dan kalau boleh dia menebak, mungkin ada hubungannya dengan Siwon. Tatapan mata, gerak-gerik, dan intonasi saat berbicara, sudah cukup baginya untuk menganalisa kenapa Eun Ji tidak ramah padanya.

“Sebenarnya Lee Eun Ji adalah gadis masa lalu Siwon oppa” Akhirnya kata-kata itu keluar dengan mulusnya dari mulut Jiwon. “Dia gadis pertama yang memperkenalkan perasaan cinta pada oppa sekaligus menghancurkannya” Jiwon mengambil nafas sejenak, air matanya mulai menetes. Masih lekat dalam ingatannya betapa hancurnya Siwon waktu itu. Seorang remaja yang belum memiliki pengalaman hidup harus merasakan rasa cintanya musnah tak bersisa.

Bahkan, lelaki tampan tersebut hampir membunuh dirinya sendirikarena depresi yang dialaminya. Bisa dibayangkan jiwa rentan seorang remaja menghadapi sakit yang tidak seharusnya ia alami. Tapi untunglah, Tuhan menunjukkan kekuasaanNya, tak lama setelah itu, Siwon menjalani masa trainee di SM, bertemu para member Suju saat ini hingga senyuman di bibirnya kembali dan bahkan semakin lebar. Kesedihan dimasa lalu telah tergantikan dengan keceriaan yang senantiasa mengirinya.

“Untuk itu eonni… jangan biarkan nenek sihir itu mendekati oppa. Aku tau dia ingin kembali padanya”

Isakan Jiwon semakin keras seiring kilasan kejadian seminggu yang lalu, dia bertemu dengan Eun Ji secara tidak sengaja di rumah sakit Seoul. Waktu itu dia menjenguk temannya dan bertabrakan dengan Eun Ji di Lobi rumah sakit.

“Lee Eun Ji? kau… apa benar kau Eun Ji si nenek sihir itu? gadis kejam yang membuat Siwon oppa menderita?”Tanpa basa basi, Jiwon langsung mengeluarkan deretan kata yang selama ini ia rancangjika bertemu Eun Ji.

“APA? oh, ayolah adik ipar… kita sudah lama tidak bertemu dan itu yang kau ucapkan? tidak ingin memeluk kakak iparmu ini?”jawab Eun Ji dengan wajah tidak berdosa.

Mata Jiwon membulat sempurna, ucapan itu membuatnyaserasa ingin memuntahkan semua isi perutnya pada gadis di depannya ini. Pasalnya, gadis itu bersikap seolah tak pernah melakukan kesalahan apapun. Padahal kesalahannya itu sulit dimaafkan.

“Adik ipar?” Gumam Jiwon.

Detik berikutnya, pengunjung rumah sakitkompak menoleh ke arah Jiwon. Gadis itu tertawa terbahak-bahak, membahana bak orang kesetanan. Agak lama dia tertawa sampai ia menyadari tatapan tak suka orang-orang sekitarnya.

“Haha…hah…kau bilang apa? adik ipar? aku?”Jiwon mengarahkan jari telunjuknya tepat di depan hidungnya,”Hanya dalam mimpimunenek sihir. Oppaku tak akan menoleh padamu lagi. Karena apa? kau ingin tau?” Dia menatap tajam Eun Ji, kemudian menyeringai lebar, sangat puas, ucapannya bisa mempengaruhi Eun Ji. Terbukti gadis itu langsung terdiam.

“Karena oppaku sudah memiliki gadis lain, dia sudah bertunangan dan yang pasti, kakak iparku itu lebih baik daripada dirimu, nenek sihir” Lanjut Jiwon, tak ingin menyia-nyiakan keberhasilannya membuat Eun Ji terdiam bagai diguyur air es. Langsung membeku.

Namun hal tersebut tak berlangsung lama. Gadis yang dibencinya, Lee Eun Ji tersenyum dan lebih tepatnya menyengir.

Eun Ji menganggap ucapan Jiwon cuma gertakan belaka. Tunangan? oh, ayolah… Jiwon pikir dia tidak tau apa-apa tentang Siwon? salah besar. Dia tau semua tentang Siwon termasuk bahwa lelaki itu sedang tidak menjalin hubungan dengan siapapun. Dia sudah mempersiapkan semuanya untuk menguasai kembali hati Siwon.

“Kau tidak percaya? terserah padamu. Yang penting, aku sudah memberitaumu. Selamat tinggal… nenek sihir….”

Jiwon pun melenggang pergi, berusaha terlihat biasa-biasa saja. Padahal kecemasan menguasai hatinya, cemas bila Siwon akan kembali jatuh pada pesona Eun Ji meski ayahnya, Choi Kiho telah menyiapkan pertunangan kakaknya dengan seorang gadis Rusia.

“B-berjanjilah eonni…. kau akan selalu disamping Siwon oppa, menjaga hatinya agar nenek sihir itu tidak bisa menyakitinya lagi” ucap Jiwon terbata-bata, dadanya sesak menahan tangis.

Sofia beranjak mendekati Jiwon dan memeluknya penuh kasih sayang. Tanpa sepatah katapun. Tak berniat mengiyakan ataupun menolak permohonan Jiwon. Dia ragu. Melindungi nyawa Siwon dia yakin pasti bisa. Tapi menjaga hati lelaki itu? Entahlah…

Ramai, penuh canda tawa, dan sindiran sangat kental terasa di ruang tamu keluarga Park. Acara makan malam member Suju bersama keluarga Park telah usai, kini para member tengah menikmati waktu kosong mereka.

“Kira-kira kenapa tadi sikap manajer Lee berubah ketika ada Siwon hyeong?” tanya Ryeowook polos. Entah bagaimana hal itu masih terngiang-ngiang dalam kepalanya.

Member yang lain termasuk Siwon, menghentikan kegiatan mereka menggelitik pinggang Eunhyuk. Lelaki berambut blonde itu mengalami kekalahan pada permainan yang baru saja mereka mainkan.

“Kau benar” sahut Leeteuk, “Siwon-ah, katakan pada kami, apa yang sebenarnya terjadi!”

Kepala Siwon menunduk. Dia tau jika saat ini akan tiba, dimana dia harus mengungkit kembali masa lalunya yang selama ini ia kubur dalam-dalam.

“Kalau kau belum siap memberitau kami, tidak apa-apa” ujar Sungmin melihat maskot Super Junior ini tampak enggan menjawab.

“Ya hyeong, lebih baik kita lanjutkan permainan tadi” tambah Kyuhyun.

Kyuhyun mulai beranjak. Kangin, Shindong, dan Donghae mengikutinya. Sedang yang lain masih menunggu Siwon.

“Tunggu. Aku akan menceritakannya” Suara Siwon terdengar bergetar.

“Apa tidak apa-apa?” tanya Yesung memastikan.

“Iya” jawab Siwon mantap.

Kemudian Siwon bercerita siapa Eun Ji di masa lalunya, hubungan mereka, rasa cinta yang ia miliki, dan perbuatan Eun Ji padanya. Para member mendengarkan secara seksama, tertegun atas cerita Siwon. Tak pernah mereka sangka jika Siwon memiliki kisah cinta yang terbilang cukup pahit.

“Karena itu aku memutuskan tidak akan menoleh ke belakang. Di depanku sekarang ada Sofia dan akumenginginkan dia selalu di sisiku” Siwon mengakhiri ceritanya. Diluar dugaannya, setelah menceritakan semua itu, dia merasa tidak ada lagi beban di pundaknya. Sakit hatinya telah hilang, menguapbegitu saja.

“Bagus, Woonie… kami setuju denganmu. Tunjukkan pada manajer Lee bahwa kau telah bangkit dan dia tidak ada artinya lagi bagimu” Heechul menepuk pundak Siwon, diikuti anggukan dari yang lain, tanda mereka juga setuju.

Sebuah senyuman tersungging dari bibir Siwon. Terimakasih Tuhan… Engkau telah memberiku nikmat sebesar ini. Sahabat yang menemaniku, keluarga yang selalu mendukungku.Dan gadis yang akan menjadi tinta emas dalam hidupku, menjadi bahan untuk melukis masa depanku dengan sangat indah. Tidak ada yang bisa aku perbuat selain ucapan terimakasih padaMu. Aku berjanji akan menjaga semua ini. Terimakasih Tuhan.

Malam semakin larut, tapi kota Seoul masih bisa memberikan kenyamanan dan kesenangan bagi penikmat dunia malam. Di sebuah klub malam, diterangi lampu temaram, seorang gadis berpakaian kekurangan bahan, memutar bola matanya, menyusuri area klub dipenuhi muda-mudi yang tengah asyik meliukkan badan mengikuti alunan musik.

“Kemana dia? dia membuatku menunggu lama. Dasar lelaki tidak becus” gadis itu mengetuk-ngetukkan jari kanannya pada meja. Penerangan yang minim membuat wajahnya tak terlihat.

Dari arah samping kanan gadis itu, seorang lelaki bertopi berjalan tergopoh-gopoh menuju meja sang gadis. Tanpa sepatah katapun, dia langsung menjatuhkan tubuhnya dia atas kursi.

“Maafkan aku nona. Tadi aku masih mengikuti gadis itu”

Sang gadis berdecak kesal, memutar bola matanya malas. “Ck…kuharap itu bukan alasanmu saja. Cepat berikan informasi apa yang kau punya!” perintah sang gadis.

Sang lelaki menyodorkan amplop coklat, “Ini…semuanya ada di dalam. Dan kuharap, anda tidak melupakan sesuatu, nona Eun Ji”

Ternyata sang gadisadalah Lee Eun Ji. Dia tersenyum sinis, melemparkan amplop kecil yang agak tebal. “Itu bayaranmu. Kau bisa pergi!”

Lelaki tersebut mengambilnya dengan antusias. “Terimakasih. Jangan lupa hubungi aku kalau ada pekerjaan lagi”Lalu dia bergegas pergi.

“Dasar lelaki tak berguna”

Selanjutnya, Eun Ji membuka amplop coklat di tangannya. Mengeluarkan beberapa lembar foto dan laporan dari lelaki tadi. Matanya melotot seketika. Sangat terkejut dan tak percaya atas apa yang dilihatnya.

“Tidak mungkin… ini tidak nyata. Ya, pasti tidak nyata” ucapnya sambil menggeleng-gelengkan kepala.

=== To be Continued ===

About theseonsaengnim

We try to make story from our imagination
This entry was posted in Choi Siwon, Fanfiction Chapter, Romance, Sofia Kournikova and tagged , , . Bookmark the permalink.

5 Responses to Shield Part 3 (Choi Siwon’s Fanfiction)

  1. park sunye says:

    eeehhmmmm….. Bagus sich….
    Hanya saja akan.lebih bgus klo ceritanya sunye
    Hahahhaaa…… Mianhe eonni cm bercanda
    Oke aq tunggu kisah selanjutnya
    Penasaran ff eonni yg bagian perangnya
    Oai publis aj semua ffx
    Jangan berfikir itu baek atw buruk. OK!!

  2. Eun Ji ngapain thor? Nyewa mata-mata?
    Ckckck

  3. just fia says:

    jangan jangan sofia harus melindungi siwon dari eun ji… kyky eun ji itu berpotensi untuk melakukan segala cara untuk mendapatkan kembali siwon… dan dia ga segan segan menyingkirkan orangnya yg dia anggap menghalangi hubungan nya sama siwon… dan data data ug di terima sama eun ji di club itu mungkin tentang berita pertunangan siwon sama sofia…

Leave a comment